▼
Islamisasi Balkan
Benua Eropa memiliki tiga semenanjung utama yaitu Semenanjung Iberia, Semenanjung Apenina dan Semenanjung Balkan. Semenanjung Iberia berada paling barat dari tiga semenanjung yang lain, timur semenanjung Iberia terdapat semenanjung Apenina dan semenanjung paling timur ialah Semenanjung Balkan. Eropa yang memiliki tiga semenanjung utama, memiliki dinamika-dinamika tersendiri, dan dari ketiga semenanjung tersebut semenanjung Balkan yang memiliki kawasan dan dinamika penduduk yang unik. Semenanjung Balkan merupakan kawasan dengan entitas agama, politik dan etnis yang beraneka ragam. Dari sinilah kawasan Balkan memiliki suasana yang mencengkam dari ketiga semenanjung di Eropa. Masyarakat Balkan sendiri menyikapi perbedaan yang ada sering kali menghasilkan gejolak, pertentangan bahkan aksi-aksi kekerasan.
Semenanjung Balkan secara Umum terdiri dari negara-negara yang dikenal dengan negara Balkan: Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia, Serbia, Montenegro, Albania, Yunani dan Bulgaria, ditambah dengan Thrace Timur yaitu bagian Turki Eropa, Slovenia dan Rumania. Secara Geografis, semenanjung Balkan memiliki posisi yang cukup strategis, karena semenanjung Balkan dibatasi oleh laut-laut Eropa yang cukup luas, sebelah Utara semenanjung Balkan dibatasi oleh Laut Hitam dan Laut Aegea, di Selatan dibatasi oleh Laut Mediterrania dan sebelah Barat dibatasi oleh Laut Adriatik dan Laut Ionia. Karena posisi ini komoditi utama Balkan adalah perdagangan.
Gambar: Peta Negara-Negara Balkan
A. TERBENTUKNYA TURKI USTMANI
Pasca berkembangnya Islam di Arab dan di Eropa, mengakibatkan terjadinya reaksi-reaksi dari pemerintahan di Eropa. Paus gereja pusat Eropa mengalami kegundahan karena eksplorasi Islam yang bergerak cepat dan menginvasi Eropa. Reaksi ini mengakibatkan terjadinya peperangan-peperangan antara abad ke-10 dan ke-11. Kaum Kristen mengusir orang-orang Islam dari Eropa. Peperangan ini di kenal sebagai perang Salib. Karena saat peperangan kaum Kristen membawa salib untuk menunjukan identitasnya terhadap umat Muslim. Peperangan ini kadang kala dimenangkan oleh umat Muslim, sebaliknya dimenangkan juga kaum Nasrani.
Kedua belah pihak mengalami banyak kerugian akibat perang Salib ini, baik kerugian dari materi maupun non-materi. Saat perang salib terjadi, Islam dikuasai oleh kaum Abbasiyah, tetapi kaum Abbasiyah mengalami perpecahan politik diakibatkan banyak golongan yang memerdekakan diri dari kekuasaan Abbasiyah. Ditambah pula pada abad ke-13 kaum Kristen berhasil merebut Spanyol dari Dinasti Umayyah. Satu per satu kota-kota penting Spanyol jatuh ke tangan kerajaan Kristen. Cordova jatuh ke tangan ke kerajaan Kristen pada tahun 1238 M, disusul dengan kejatuhan Sevilla pada tahun 1248 M, hingga akhirnya kota terakhir Granada jatuh pada tahun 1492 M.
Kejatuhan Islam dan perpecahan Abbasiyah membuat sebuah Dinasti baru yang muncul di dalam pemerintahan Abbasiyah yang berasal dari luar Turki. Dinasti ini dapat membaur dengan orang Arab dengan mudah, dinasti ini dikenal sebagai Dinasti Saljuk. Dinasti Saljuk dapat memasuki pemerintahan Abbasiyah dan berhasil menguasai Baghdad tetapi kekuasaan tertinggi tetap dipegang oleh Bani Abbasiyah.
Dinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilah kecil rumpun suku Ghuz di wilayah Turkistan. Mereka dipersatukan oleh Seljuk ibn Tuqaq, mengabdi kepada Bequ, seorang raja di wilayah Turkoman, sebagai pimpinan tentara. Karena pengaruh Saljuk yang besar, raja kemudian beserta pengikutnya pindah ke daerah Jand, suatu wilayah Muslim di Transoxiana. Mereka mendiami wilayah di atas izin Dinasti Samaniyyah dan masuk Islam dengan mazhab Sunni.
Berjalannya waktu Dinasti Saljuk diakui oleh kaum Abbasiyah di Baghdad pada tahun 1040 M, karena berhasil mengalahkan Mas’ud al-Gaznawi pada tahun 1036 M dan mengusirnya dari Khurasan. Dinasti Saljuk berhasil merebut daerah kekuasaan Gaznawi yaitu Marwa dan Naisabur. Kekuasaan Dinasti Saljuk bertambah kuat dengan bertambah pula daerah yang dikuasai seperti Balkh, Jurjan, Tarbaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan. Dengan memiliki kekuatan yang kuat dan kekuasaan yang besar membuat Dinasti Saljuk menguasai Bagdad menggantikan posisi dari Dinasti Buwaihi.
Pada tahun 1258 M, Dinasti Saljuk mendirikan sebuah kerajaan baru yang besar dengan berbasis Islam yang kuat, karena Dinasti Saljuk berhasil menguasai daerah-daerah kekuasaan Abbasiyah pada tahun 1214 M. Puncaknya membunuh pemimpin Abbasiyah dan membasmi kaum Abbasiyah dari Baghdad. Dengan berhasilnya mengusir kaum Abbasiyah dari Baghdad membuat suku bangsa Turkoman dari Trasoxiana berpindah ke arah barat dan dipimpin oleh para Bey serta merebut tanah di Asia Barat. Pada tahun yang sama, lahir seorang anak bernama Ustman di Anatolia dan dipandang keluarga Ghazi yang terkemuka. Ustman merupakan seorang Turkoman yang memimpin anak buahnya ke dalam daerah Anatolia paling barat. Ustman merupakan pendiri dari Imperium besar Islam. Ustman tidak sendiri mendirikan sebuah kerajaan, dia hanya berhasil membangun emirat ghazi kecil yang tangguh di Anatolia. Bersama dengan ghazi-ghazi yang lain seperti Karamanli, Aydin, Sarukhan, Kirgiz, Kazakh dan ghazi-ghazi yang tidak disebut namanya. Keturunan-keturunan dari Ustman disebut Ustmani, dari pendirian ini Imperium tersebut disebut sebagai Turki Ustmani.
Gambar: Peta Dinasti Turki Ustmani
C. TURKI USTMANI MEMASUKI EROPA DAN BALKAN
Beberapa waktu Ustmani semakin berkembang dan kuat, mereka mulai menundukkan negara-negara ghazi yang lain, banyak cara Ustmani menundukkan ghazi-ghazi tersebut, sebagaian mereka taklukkan dan kadang-kadang beberapa ghazi dibeli oleh Ustmani. Para kepala suku ghazi yang merupakan emir berdaulat menjadi bangsawan feodal yang memiliki kekuasaan sendiri, tetapi tetap tunduk kepada kepala kepemerintahan yaitu Dinasti Ustmani.
Ustman yang sudah menguasai daerah perbatasan, ingin menguasai daerah diluar daerah kepemerintahannya, Ia ingin menundukkan daerah-daerah Byzantium. Ustman sendiri memiliki faktor-faktor untuk menguasai daerah lain yaitu:
Pada tahun 1301 M, Ustman memulai ekpansinya ke daerah Byzantium. Pada awalnya membangun sebuah pangkalan di selatan sungai Sankara dan masuk ke Byzantium melalui barat sungai. Pasukan Byzantium yang mendengar berita ini segera melakukan perlawanan untuk menghentikan invasi Ustmani. Pertempuran terjadi pada tahun 1302 M di dekat kota Nikomedia, perang ini berhasil dimenangkan oleh Ustman. Setelah memangkan perperangan di Nikomedia Ustman melanjutkan invasinya ke Nicea dan Brusa, tetapi sebelum dia menaklukan Nicea dan Brusa pada 1324 M Ustmani meninggal. Tapi dia berhasil mengendalikan semua Bythinia Byzantium.
Gambar: Sultan Ustman I
Kematian Ustman membuat invasi Ustmani tertunda, selang 2 tahun Orhan menggantikan ayahnya Ustman untuk menggantikan ayahnya sebagai Pemimpin Ustmani. Orhan meneruskan tujuan ayahnya menginvasi Eropa. Orhan berhasil menguasai kota Prusa pada tahun 1326 M, serta menjadikan Prusa sebagai Ibu kota Ustmani yang baru dengan mengganti namanya menjadi Bursa, dan Orhan mengambil gelar Sultan. Setelah menguasai Bursa Orhan melanjutkan invasinya ke daerah Nicea untuk menguasai daerah tersebut, disana Orhan dicegat oleh pasukan Byzantium pada musim semi tahun 1329 M.
Gambar: Sultan Orhan I
Pasukan Byzantium dipimpin oleh Andronikus dan John Cantacuzenus menyeberangi selat Bithynia dan melakukan penyerangan terhadap Orhan di kota Pelekanon. Orhan berhasil mengalahkan Pasukan Byzantium dan mengakhiri kekuasaan Byzantium di Bithynia dengan menguasai kota Nicea pada 2 Maret 1331 M. Orhan pun berhasil merebut kota Nicomedia dari tangan Byzantium dan membuat Byzantium semakin bingung melawan Ustmani. Akhirnya sebelum dikuasainya Nicomedia dari Ustmani Andronikus membuat perjanjian dengan Sultan Orhan di tahun 1333 M dan Orhan menikahi putri Cantacuzenus yaitu Theodora.
Pada tahun 1354 M, Orhan beserta anaknya Suleyman menyeberang ke Hellenspot dan berhasil menduduki semenanjung Gallipoli. Orhan meninggal pada tahun 1362 M dan digantikan putranya Murad. Murad yang baru menjadi Sultan yang baru di Ustmani, tahun berikutnya berhasil menguasai kota Adrianapolis, orang Turki menyebutnya Edirne dan memindahkan ibu kota yang sebelumnya di Bursa menjadi di kota Edirne. Pada tahun 1355 M, kerajaan Serbia mengalami krisis dan pada tahun 1360 M kerajaan Bulgaria menjadi lemah, dan ini juga merupakan jalan untuk ekspansi Ustmani selanjutnya.
Gambar: Sultan Murad I
Murad mengikuti langkah ayahnya Orhan. Menyerang dan terus mendesak kerajaan sebelah Utara dan Barat Balkan. Pada tahun 1366 M menguasai lembah sungai Muritza dan pegunungan Balkan, kemudian menaklukkan Sofia (1385 M) dan kota Nish, yang terletak pada sungai Morava (1386 M). Melalui jalur Selatan menyerang Seres (1383 M) sampai ke Saloniki (1387 M). Dengan menguasai daerah-daerah Balkan, kerajaan Bulgaria, Serbia dan Bosnia menjadi negara bawahan Ustmani, dengan syarat putra mahkota kerajaan harus ditangkap dan dipenjara di Istana Ustmani agar tidak terjadi pemberontakan.
Gambar: Peta Dinasti Ustmani Pada Masa Pemerintahan Murad I
Sekitar tahun 1387 M dan 1389 M, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh raja-raja vassal, karena saat itu keamanan daerah Balkan agak mengendor. Pada saat itu Murad berperang melawan pemberontakan di Anatolia serta memperluas daerah penjajahan. Pemberontakan di Balkan dilakukan dari kerajaan Bulgaria dipimpin oleh Czar Shisman, kerajaan Serbia dipimpin oleh Raja Lazarus. Pemberontakan ini dibentuk atas nama anti-Turki dan mengusir Turki Ustmani dari Balkan, Serbia dan Bulgaria dibantu Bosnia dan Kesovo. Pada 15 Juni 1389 M, di dataran Kesovo terjadi perang antara Turki Ustmani dan koalisi anti-Turki pertarungan tersebut memakan banyak korban, dipenghujung perang Murad dan Lazar tewas. Saat Bayazid secara sigap mengambil pimpinan perang dan menguasai kendali peperangan sekaligus meraih kemenangan perang. Bulgaria dan para bangsawan Serbia dibantai oleh Beyazid. Dengan ini kekuasaan Ustmani di Balkan menjadi kuat dan melakukan penyebaran agama Islam.
Description: islamisasi balkan, islam di balkan, islamisasi di eropa
Semenanjung Balkan secara Umum terdiri dari negara-negara yang dikenal dengan negara Balkan: Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia, Serbia, Montenegro, Albania, Yunani dan Bulgaria, ditambah dengan Thrace Timur yaitu bagian Turki Eropa, Slovenia dan Rumania. Secara Geografis, semenanjung Balkan memiliki posisi yang cukup strategis, karena semenanjung Balkan dibatasi oleh laut-laut Eropa yang cukup luas, sebelah Utara semenanjung Balkan dibatasi oleh Laut Hitam dan Laut Aegea, di Selatan dibatasi oleh Laut Mediterrania dan sebelah Barat dibatasi oleh Laut Adriatik dan Laut Ionia. Karena posisi ini komoditi utama Balkan adalah perdagangan.
A. TERBENTUKNYA TURKI USTMANI
Pasca berkembangnya Islam di Arab dan di Eropa, mengakibatkan terjadinya reaksi-reaksi dari pemerintahan di Eropa. Paus gereja pusat Eropa mengalami kegundahan karena eksplorasi Islam yang bergerak cepat dan menginvasi Eropa. Reaksi ini mengakibatkan terjadinya peperangan-peperangan antara abad ke-10 dan ke-11. Kaum Kristen mengusir orang-orang Islam dari Eropa. Peperangan ini di kenal sebagai perang Salib. Karena saat peperangan kaum Kristen membawa salib untuk menunjukan identitasnya terhadap umat Muslim. Peperangan ini kadang kala dimenangkan oleh umat Muslim, sebaliknya dimenangkan juga kaum Nasrani.
Kedua belah pihak mengalami banyak kerugian akibat perang Salib ini, baik kerugian dari materi maupun non-materi. Saat perang salib terjadi, Islam dikuasai oleh kaum Abbasiyah, tetapi kaum Abbasiyah mengalami perpecahan politik diakibatkan banyak golongan yang memerdekakan diri dari kekuasaan Abbasiyah. Ditambah pula pada abad ke-13 kaum Kristen berhasil merebut Spanyol dari Dinasti Umayyah. Satu per satu kota-kota penting Spanyol jatuh ke tangan kerajaan Kristen. Cordova jatuh ke tangan ke kerajaan Kristen pada tahun 1238 M, disusul dengan kejatuhan Sevilla pada tahun 1248 M, hingga akhirnya kota terakhir Granada jatuh pada tahun 1492 M.
Kejatuhan Islam dan perpecahan Abbasiyah membuat sebuah Dinasti baru yang muncul di dalam pemerintahan Abbasiyah yang berasal dari luar Turki. Dinasti ini dapat membaur dengan orang Arab dengan mudah, dinasti ini dikenal sebagai Dinasti Saljuk. Dinasti Saljuk dapat memasuki pemerintahan Abbasiyah dan berhasil menguasai Baghdad tetapi kekuasaan tertinggi tetap dipegang oleh Bani Abbasiyah.
Dinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilah kecil rumpun suku Ghuz di wilayah Turkistan. Mereka dipersatukan oleh Seljuk ibn Tuqaq, mengabdi kepada Bequ, seorang raja di wilayah Turkoman, sebagai pimpinan tentara. Karena pengaruh Saljuk yang besar, raja kemudian beserta pengikutnya pindah ke daerah Jand, suatu wilayah Muslim di Transoxiana. Mereka mendiami wilayah di atas izin Dinasti Samaniyyah dan masuk Islam dengan mazhab Sunni.
Berjalannya waktu Dinasti Saljuk diakui oleh kaum Abbasiyah di Baghdad pada tahun 1040 M, karena berhasil mengalahkan Mas’ud al-Gaznawi pada tahun 1036 M dan mengusirnya dari Khurasan. Dinasti Saljuk berhasil merebut daerah kekuasaan Gaznawi yaitu Marwa dan Naisabur. Kekuasaan Dinasti Saljuk bertambah kuat dengan bertambah pula daerah yang dikuasai seperti Balkh, Jurjan, Tarbaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan. Dengan memiliki kekuatan yang kuat dan kekuasaan yang besar membuat Dinasti Saljuk menguasai Bagdad menggantikan posisi dari Dinasti Buwaihi.
Pada tahun 1258 M, Dinasti Saljuk mendirikan sebuah kerajaan baru yang besar dengan berbasis Islam yang kuat, karena Dinasti Saljuk berhasil menguasai daerah-daerah kekuasaan Abbasiyah pada tahun 1214 M. Puncaknya membunuh pemimpin Abbasiyah dan membasmi kaum Abbasiyah dari Baghdad. Dengan berhasilnya mengusir kaum Abbasiyah dari Baghdad membuat suku bangsa Turkoman dari Trasoxiana berpindah ke arah barat dan dipimpin oleh para Bey serta merebut tanah di Asia Barat. Pada tahun yang sama, lahir seorang anak bernama Ustman di Anatolia dan dipandang keluarga Ghazi yang terkemuka. Ustman merupakan seorang Turkoman yang memimpin anak buahnya ke dalam daerah Anatolia paling barat. Ustman merupakan pendiri dari Imperium besar Islam. Ustman tidak sendiri mendirikan sebuah kerajaan, dia hanya berhasil membangun emirat ghazi kecil yang tangguh di Anatolia. Bersama dengan ghazi-ghazi yang lain seperti Karamanli, Aydin, Sarukhan, Kirgiz, Kazakh dan ghazi-ghazi yang tidak disebut namanya. Keturunan-keturunan dari Ustman disebut Ustmani, dari pendirian ini Imperium tersebut disebut sebagai Turki Ustmani.
C. TURKI USTMANI MEMASUKI EROPA DAN BALKAN
Beberapa waktu Ustmani semakin berkembang dan kuat, mereka mulai menundukkan negara-negara ghazi yang lain, banyak cara Ustmani menundukkan ghazi-ghazi tersebut, sebagaian mereka taklukkan dan kadang-kadang beberapa ghazi dibeli oleh Ustmani. Para kepala suku ghazi yang merupakan emir berdaulat menjadi bangsawan feodal yang memiliki kekuasaan sendiri, tetapi tetap tunduk kepada kepala kepemerintahan yaitu Dinasti Ustmani.
Ustman yang sudah menguasai daerah perbatasan, ingin menguasai daerah diluar daerah kepemerintahannya, Ia ingin menundukkan daerah-daerah Byzantium. Ustman sendiri memiliki faktor-faktor untuk menguasai daerah lain yaitu:
1. Mencari tanah baru dan membina kehidupan bersama yang baru, bebas dari penindasan Mongol;
2. Melepaskan diri dari desakan-desakan suku-suku yang berimigrasi ke Anatolia Sentral;
3. Kelemahan dan kelesuan dalam daerah perbatasan Byzantium;
4. Menghadapi orang Nasrani dalam semangat Jihad.
Pada tahun 1301 M, Ustman memulai ekpansinya ke daerah Byzantium. Pada awalnya membangun sebuah pangkalan di selatan sungai Sankara dan masuk ke Byzantium melalui barat sungai. Pasukan Byzantium yang mendengar berita ini segera melakukan perlawanan untuk menghentikan invasi Ustmani. Pertempuran terjadi pada tahun 1302 M di dekat kota Nikomedia, perang ini berhasil dimenangkan oleh Ustman. Setelah memangkan perperangan di Nikomedia Ustman melanjutkan invasinya ke Nicea dan Brusa, tetapi sebelum dia menaklukan Nicea dan Brusa pada 1324 M Ustmani meninggal. Tapi dia berhasil mengendalikan semua Bythinia Byzantium.
Kematian Ustman membuat invasi Ustmani tertunda, selang 2 tahun Orhan menggantikan ayahnya Ustman untuk menggantikan ayahnya sebagai Pemimpin Ustmani. Orhan meneruskan tujuan ayahnya menginvasi Eropa. Orhan berhasil menguasai kota Prusa pada tahun 1326 M, serta menjadikan Prusa sebagai Ibu kota Ustmani yang baru dengan mengganti namanya menjadi Bursa, dan Orhan mengambil gelar Sultan. Setelah menguasai Bursa Orhan melanjutkan invasinya ke daerah Nicea untuk menguasai daerah tersebut, disana Orhan dicegat oleh pasukan Byzantium pada musim semi tahun 1329 M.
Pasukan Byzantium dipimpin oleh Andronikus dan John Cantacuzenus menyeberangi selat Bithynia dan melakukan penyerangan terhadap Orhan di kota Pelekanon. Orhan berhasil mengalahkan Pasukan Byzantium dan mengakhiri kekuasaan Byzantium di Bithynia dengan menguasai kota Nicea pada 2 Maret 1331 M. Orhan pun berhasil merebut kota Nicomedia dari tangan Byzantium dan membuat Byzantium semakin bingung melawan Ustmani. Akhirnya sebelum dikuasainya Nicomedia dari Ustmani Andronikus membuat perjanjian dengan Sultan Orhan di tahun 1333 M dan Orhan menikahi putri Cantacuzenus yaitu Theodora.
Pada tahun 1354 M, Orhan beserta anaknya Suleyman menyeberang ke Hellenspot dan berhasil menduduki semenanjung Gallipoli. Orhan meninggal pada tahun 1362 M dan digantikan putranya Murad. Murad yang baru menjadi Sultan yang baru di Ustmani, tahun berikutnya berhasil menguasai kota Adrianapolis, orang Turki menyebutnya Edirne dan memindahkan ibu kota yang sebelumnya di Bursa menjadi di kota Edirne. Pada tahun 1355 M, kerajaan Serbia mengalami krisis dan pada tahun 1360 M kerajaan Bulgaria menjadi lemah, dan ini juga merupakan jalan untuk ekspansi Ustmani selanjutnya.
Murad mengikuti langkah ayahnya Orhan. Menyerang dan terus mendesak kerajaan sebelah Utara dan Barat Balkan. Pada tahun 1366 M menguasai lembah sungai Muritza dan pegunungan Balkan, kemudian menaklukkan Sofia (1385 M) dan kota Nish, yang terletak pada sungai Morava (1386 M). Melalui jalur Selatan menyerang Seres (1383 M) sampai ke Saloniki (1387 M). Dengan menguasai daerah-daerah Balkan, kerajaan Bulgaria, Serbia dan Bosnia menjadi negara bawahan Ustmani, dengan syarat putra mahkota kerajaan harus ditangkap dan dipenjara di Istana Ustmani agar tidak terjadi pemberontakan.
Sekitar tahun 1387 M dan 1389 M, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh raja-raja vassal, karena saat itu keamanan daerah Balkan agak mengendor. Pada saat itu Murad berperang melawan pemberontakan di Anatolia serta memperluas daerah penjajahan. Pemberontakan di Balkan dilakukan dari kerajaan Bulgaria dipimpin oleh Czar Shisman, kerajaan Serbia dipimpin oleh Raja Lazarus. Pemberontakan ini dibentuk atas nama anti-Turki dan mengusir Turki Ustmani dari Balkan, Serbia dan Bulgaria dibantu Bosnia dan Kesovo. Pada 15 Juni 1389 M, di dataran Kesovo terjadi perang antara Turki Ustmani dan koalisi anti-Turki pertarungan tersebut memakan banyak korban, dipenghujung perang Murad dan Lazar tewas. Saat Bayazid secara sigap mengambil pimpinan perang dan menguasai kendali peperangan sekaligus meraih kemenangan perang. Bulgaria dan para bangsawan Serbia dibantai oleh Beyazid. Dengan ini kekuasaan Ustmani di Balkan menjadi kuat dan melakukan penyebaran agama Islam.
Description: islamisasi balkan, islam di balkan, islamisasi di eropa