Pergerakan Kebangsaan India

Seperti kebanyakan bangsa-bangsa lain, bangsa India dan Pakistan juga tidak senang dijajah oleh Inggris. Mereka berusaha keras untuk mematahkan tali penjajahan yang melilit diri mereka. Dalam penderitaannya, mereka banyak melakukan kegiatan-kegiatan politik dan gerakan-gerakan kebangsaan guna merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Inggris. Pada dasarnya kedua Negara ini merupakan satu bangsa. Namun diantara kedua golongan yaitu golongan Hindu dan golongan Muslim terjadi perselisihan paham yang mengakibatkan terciptanya dua negara berbeda. Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan.


A. REVOLUSI SEPOY
Antara 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang Inggris. Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny. Sebab utama perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy dengan minyak yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan mengenai hal itu. Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan Bahadhursyah sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi merupakan gerakan yang kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran Negara feodal Moghol. Maka dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-orang Hindhu dan Sikh menganggap pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya penindasan penguasa Islam terhadap diri mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami kegagalan. Sepoy banyak yang ditahan, Sultan Bahadhursyah dibuang ke Birma. Kesultanan Moghul dihapuskan dan pemerintah Inggris mengambil alih EIC di India.


B. GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN

1. Brahma Samaj
Didirikan oleh Ramahon Roy, tokoh Hindhu yang diberi gelar Bapak India Modern. Gerakan dapat dipandang sebagai perpaduan antara semangat Hindhu dan budaya barat.

Tujuan :
•Menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman.
•Meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil kebudayaan Barat sebaliknya membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti sati, perkawinan anak-anak dll.


2. Arya Samaj
Didirikan oleh Dayananda Saraswati.
Tujuan :
Menyebarkan faham keesaan Tuhan dengan berlandaskan kitab suci Hindu yaitu Veda. Mereka berpendapat bahwa masyarakat modern dapat diatur dan diselenggarakan dengan Veda. Veda dianggap sebagai sumber kebenaran.

3. Misi Rama Krishna.
Didirikan oleh Svami Vivekananda (murid Rama Krishna).
Tujuan :
•Menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu, meskipun bermacam-macam namanya.
•Memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah.
jadi gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan batin, ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan mampu mengusir Inggris dari India. Dengan kata lain usaha melawan penjajahan secara damai dan tidak langsung.

bendera india
Gambar : Bendera India



C. PARTAI KONGGRES
Berbeda dengan gerakan-gerakan tersebut tadi, pada tahun 1885 berdiri organisasi politik yang pertama di India yaitu : All India National Congress. Kongres didirikan oleh oarng Inggris bernama Octavian Hume (mengapa justru orang Inggris). Sedangkan motor penggeraknya yang mula-mula yaitu kaum Borjuis India. Tujuan Kongres pada mulanya hanya sekedar menghendaki perubahan-perubahan dibidang tatakenegaraan, dengan mengikutsertakan bangsa India dalam dewan-dewan pemerintahan Inggris di India. Jadi , tidak menuntut kemerdekaan hanya perbaikan saja.(Indianisasi).

Pembagian Benggala dan Akibatnya
Pada tahun 1905 raja muda Lord Curzon membagi propinsi Benggala menjadi 2. alasan resmi pembagian ini untuk memudahkan administrasi Pemerintahan mengingat propinsi Benggala sangat luas. Tetapi sebenarnya merupakan pelaksanaan dari politik devide et impera.

Pembagian Propinsi Benggala itu membawa akibat sebagai berikut :
•Partai Congres bersikap keras terhadap Inggris.
Atas anjuran Tilak, kongres mengadakan sabotase dan boikot terhadap barang-barang buatan Inggris. Ada anggota-anggota Konggres yang tidak menyetujui perbuatan-perbuatan itu. Mereka termasuk golongan moderate. Sedang anggota-anggota Konggres yang mendukung sikap keras terhadap Inggris, termasuk golongan extrimis. Dengan demikian partai Konggres terpecah menjadi 2 golongan yaitu moderate dan extrimis.

•Hubungan orang Hindu dengan orang Islam menjadi tegang.
Sebab :
a.Orang Hindu menentang pembagian Benggala.
b.Orang Islam menyetujui pembagian Benggala. Dengan pembagian propinsi Benggala menjadi 2 propinsi orang-orang Islam di Benggala Timur merasa bebas dari tekanannya oaring Hindu di Benggala Timur.


D. LIGA MUSLIM
Berhubung dengan runcingnya keadaan maka pada 1906 orang-orang Islam di India membentuk Organisasi bernama Liga Muslimin atas anjuran Aga Khan. Bila partai Konggres dimaksudkan untuk menghimpun seluruh rakyat India tanpa memandang Agama maka Liga Muslimin hanya menghimpun orang-orang Islam saja. Tokoh-tokoh Liga Muslim yang terkenal meliputi : Moh. Ali Jinnah dan Liaqual Ali Khan.


E. HUBUNGAN KONGGRES - LIGA MUSLIM
Hubungan antara Konggres dan Liga Muslim kadang-kadang baik kadang-kadang juga buruk, tergantung pada keadaan politik. Dalam PD. I hubungannya baik. Keduanya menghadapi persoalan yang sama yaitu : Inggris meminta bantuan kepada seluruh bangsa India, dengan janji setelah perang selesai India akan diberi status Dominion. Kedua organisasi itu mengadakan pertemuan di Lucknow dan menghasilkan Lucknow Pact. Pemerintah Inggris diterima dan seluruh rakyat India Membantu Inggris. Banyak tentara Inggris yang dikirim ke Timur Tengah.

1. Rowlatt-act
Setelah Perang Dunia I berakhir, ternyata janji status dominion tidak ditepati oleh Inggris. Hal ini menyebabkan terjadi banyak kerusuhan di India. Untuk meredakan pergolakan itu, pemerintah Inggris mengeluarkan suatu Undang-Undang yang bernama Rowlatt-act pada tahun 1919. isi pokok undang-undang itu adalah : “mengancam dengan hukuman berat terhadap rakyat yang berani mengadakan keonaran politik“, namun demikian semangat rakyat menentang penjajahan tidak menjadi kendor, bahkan menghebat.

2. Amritsar-massacre
Pada 13 April 1919 sejumlah rakyat berkumpul di kota Amritsar, dengan maksud mengadakan rapat untuk memprotes Rowlatt-act dan untuk mendengarkan wejangan Gandhi. Rakyat yang tidak berdosa itu dianggap melanggar Rowlatt-act. Atas perintah panglima tentara Inggris di Amritsar, Jendral Dyer, rakyat yang sedang berkumpul tadi ditembaki. Banyak rakyat yang mati atau luka-luka. Peristiwa Amritsar sangat menusuk perasaan bangsa India.


F. MAHATMA GANDHI SEBAGAI PEMIMPIN PARTAI KONGGRES
Setelah terjadi Amritsar Massacre pada tahun 1919 gerak perjuangan Mahatma Gandhi yang mula-muala bersifat sosial lalu berubah menjadi politik. Sepeninggal Lokamaya Tiak, Gandhi memegang kepemimpinan partai konggres. Beliau berhasil menjiwai perjuangan konggres dengan ajaran-ajarannya, dengan cara perjuangan yang belum pernah dilakukan partai itu.

mahatma gandhi
Gambar : Mahatma Gandhi


Adapun dasar-dasar ajaran perjuangan Mahatma Gandhi ialah :
1. Ahimsa
Tanpa berbuat apa-apa, tanpa menggunakan kekerasan, musuh akhirnya akan kalah.

2. Hartal
Meletakkan pekerjaan sebagai tanda protes terhadap peraturan yang dianggap kurang adil atau sebagai tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan. Hal tersebut dilakukan berdasarkan ajaran agama, tanpa kekerasan dan tanpa senjata. Hartal semacam pemogokan.

3. Satyagraha
Pelaksanaan satyagraha dengan gerakan non-cooperation. Yaitu menolak kerja sama dengan pemerintah Inggris karena merasa berdiri dengan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan.

4. Swadeshi
Bangsa India harus mampu mencukupi kebutuhannya sendiri dengan hasil dan usaha sendiri. Pelaksanaan gerakan swadeshi antara lain dengan gerakan khaddar, yaitu memintal dan menenun sendiri.


G. KEMERDEKAAN INDIA DAN PAKISTAN
Mengingat makin kerasnya gerakan dan tuntutan Kongres, pemerintah Inggris pada tahun 1928 mengadakan panitia perubahan ketatanegaraan yg dikirim ke India dibawah pimpinan Simon. Konggres mengemukakan usulan kepada komisi Simon. Konggres bersedia menerima status dominion, asalkan dibentuk dengan segera, selambat-lambatnya akhir tahun 1929. ketika usul tersebut tidak diwujudkan oleh Inggris, Konggres memproklamasikan kemerdekaan India. Tanggal 26 Januari 1930 dinyatakan sebagai hari kemerdekaan dan dirayakan di seluruh India, hingga sekarang.

1. India Act tahun 1935
Pada tahun 1935 pemerintah Inggris mengeluarkan India Act yang baru berlaku tahun 1937. dalam India Act antara lain disebutkan bahwa :

a. Birma dipisahkan dari India
b. India dibentuk sebagai negara federasi
c. propinsi-propinsi mendapat otonomi yang luas

2. Sikap rakyat terhadap India Act 1935
Baik Liga Muslim maupun National Liberal Federation dapat menerimanya. Liga Muslim dapat menerima karena isinya menjamin hak-hak golongan minoritas. NFL menerima karena isinya membuka jalan bagi tercapainya tujuan partai ini ialah dominion. Meskipun raja-raja India mula-mula menyetujuimya, tetapi pada akhirnya tidak. Mereka takut kalau-kalau kekuasaannya akan lenyap, jika Pemerintah Federal berhak ikut campur tangan di dalam kerajaan. Konggres tidak menyetujui. Cara pembentukan tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Akan tetapi ketika India Act itu benar-benar dilaksanakan pada tahun 1937, konggres sendiri ikut serta dalam pemilihan dewan propinsi. Tujuannya untuk mengadakan oposisi, sehingga India Act tidak dapat berjalan dengan sempurna. Dari pemilihan itu konggres memperoleh 7 dari 11 propinsi.

3. Liga Muslim bersikap tegas
Sejak kemenangannya, Konggres menjadi sombong. Ketika Liga mengajk kerja sama dengan Konggres ditolak dengan keras. Ia menganjurkan agar Liga dilebur saja ke dalam Konggres. Sejak Konggres bersikap sombong Ali Jinah menuntut berdirinya Negara Islam yang tersendiri 1937. apabila nanti India diberi kemerdekaan. Jinah terus berjuang untuk Negara Islam itu, dan akhirnya tercapai pada tahun 1947. maka oleh rakyat ia diberi gelar Bapak Pakistan.


H. INDIA MENJELANG KEMERDEKAAN
Setelah PD II berakhir Inggris melihat makin menghebatnya gerakan nasionalisme India bermaksud memberikan kemerdekaan berstatus dominion. Tetapi baik Liga maupun Konggres menolaknya. Karena menurut Liga tawaran ini tidak menjamin terbentuknya Negara Islam. Sedang Konggres bukan dominion yang dikehendaki melainkan purna-swaraj. Meskipun mengalami tantangan yang maksud pemberian kemerdekaan status dominion akan dilaksanakan juga. Pad 1946 oleh Raja Muda Lord Wavel dibentuk pemerintahan sementara yang dipimpinnya sendiri, sedang Nehru disngkat sebagai Perdana Menteri. Dengan demikian berarti Konggres mengorbankan perjuangannya sendiri. Liga muslim tidak diperkenankan duduk di dalam pemerintahan sementara. Tuntutan Liga tetap tidak berubah, yaitu “ orang Islam harus diberi Negara tersendiri yang lepas sama sekali dari Negara orang Hindhu “. Akhirnya Konggres terpaksa menyetujui tuntutan itu (Juli 1947). Dengan adanya kompromi Konggres-Liga, maka pada hakekatnya Pakistan telah berdiri.

Janji kemerdekaan India, oleh Raja Muda Mounbatten dilaksanakan pada 15-8-1947. India merdeka, tetapi wilayahnya dibelah menjadi dua, yaitu dominion India dan Pakistan. Pembagian India sebetulnya kurang memuaskan baik Pakistan maupun Konggres. Konggres menginginkan Negara yang bulat, sedang Pakistan menginginkan daerah yang merupakan kesatuan.
Pada tanggal 26-1-1950 India mengubah bentuk pemerintahan dari dominion menjadi Republik dengan presiden Rajendra Prasad dan perdana menterinya J. Nehru. Tampuk pemerintahan India sepenuhnya ditangan Konggres, yang merupakan partai terbesar. Pakistan baru mengubah dirinya pada tahun 1956. persidennya yang pertama ialah Iskandar Mirza. Baik India maupun Pakistan hubungannya dengan Inggris sangatkah baik. Keduannya menjadi anggota British Commonwealth of Nations. Sedang hubungan antara India dan Pakistan hingga sekarang ini kurang serasi. Hal ini disebabkan oleh masalah Khasmir (perbatasan).


Description: pergerakan kebangsaan india, pergerakan india, sejarah asia selatan

Bangsa Arya dan Pengaruhnya

Nama arya berarti bangsawan atau tuan, yang terdapat dalam bahasa persia dan india. Perpindahan Bangsa Arya di India terjadi bertahap-tahap, dan tidak terjadi langsung dengan gelombang besar. Waktu yang dibutuhkan juga membutuhkan waktu yang berabad-abad, itupun sambil membawa keluarga mereka. Pada masa tertentu, ada sekelompok yang nampaknya begitu kuat yang memasuki India. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menyatakan bahwa kota Harappa takluk dengan kekerasan, karena banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Selain itu kerusakan di dinding kota, yang semuanya disinyalir Harappa di hancurkan oleh Bangsa yang gagah berani. Pendirian ini juga diperkuat dengan pernyataan buku Weda yang mengatakan bahwa bangsa Hariyupuja yang dikalahkan oleh orang-orang Arya dengan bantuan, dan tentu haruyupura itu dapat kita anggap sama dengan budaya Harappa.

Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian. Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus dianggap oleh orang Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari sekalian kebaikan bagi orang Arya. Tetapi pada masa Doab Gangga-Jumna menjadi pusat kebudayaan brahma, maka ternyata bahwa seluruh daerah Indus dan Punjab sudah dilupakan oleh orang-orang Arya, dan bhakan buku-buku seperti Weda dan Upanisad seakan-akan melupakan kesucian sungai Indus. Orang-orang Arya merupakan bangsa yang suka yang berpetualang pada saat itu. Nampaknya kedatangan bangsa Arya berbarengan dengan lansung berkembangnya kerajaan-kerajaan bangsa Arya. Dalam beberapa berita-berita peperangan raja Persia menaklukan Punjab dan Sindh tahun 516 SM, dan raja tersebut mempunyai beberapa prajurit dari kalangan orang-orang India. Sedangkan kita tahu bahwa bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Asia Barat.


A. PENGARUH BANGSA ARYA
Kedatangan bangsa Arya di India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri. Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar. Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, yang kemudian melahirkan budaya baru. Fokus peneitian para ilmuan sejarah masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.

peta kota harappa dan mohenjodaro
Gambar : Peta Kota Harappa dan Mohenjodaro


Untuk saat ini orang-orang dari bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelag utara garis perbatasan yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di sebelah selatan garis tersebut, seperti Hiderabad. Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, Waisya, dan S0udra adalah kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah dibuat oleh para Brahmana.

Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak dikaji adalah munculnya banyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya adalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan, mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada. Konon pengembangan dan penyebarab agama Budha juga terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares . Meskipun agama Budha belum sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.

peninggalan kota mohenjodaro
Gambar : Peninggalan Kota Mohenjodaro


Pada masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.

1. Dinasti Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna, Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.


2. Dinasti Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.


3. Dinasti Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).

Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengirinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.

Chandragupta naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu Chandragupta dalam menulis sejarah India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai Gangga.

Akhir hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari, yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda. Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India). Dia juga telah mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan laut Aden saja.

Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi, lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada. Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di butuhkan kapanpun dan dimanapun.

Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di India pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar melanggar aturan kerajaan. Chandragupta juga melakukan penaklukan terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia (heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar 500 gajah.

Masa kejayaan kerajaan maghada adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka vardhana memerintah India (maghada) tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai ketrampilan memimpin kerajaan yang luar biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan adalah angkatan perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada menjadi kerajaan yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak menakulukan di daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas, Kamboja, Godavari, Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah lainnya. Luas kerajaan Maghada saat itu melebihi luas negara India pada saat sekarang.

Selain banyak melakukan penaklukan, Ashoka juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang berbentuk tulisan yang kemudian menjadi sumber sejarah yang cukup penting hingga sekarang. Banyak prasasti yang ditinggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi tentang peristiwa, undang-undang, pesan perdamaian, maupun ajaran dan pesan-pesan ashoka.

Hal menarik yang perlu dikaji pada masa Ashoka adalah berkembangnya agama Budha. Padahal nenek moyang Sshoka adalah penganut setia Hindu. Ia adalah satu-satunya raja yang sangat berperan atas berkembangnya Agama Budha. Dia seakan-akan melawan nenek moyangnya yang selalu menjadikan Agama Hindu sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya. Namun pada akhirnya eksistensi Budha berhasil disingkirkan karena banyaknya aliran yang menolak Budha, terutama dari kalangan Brahmana. Puncaknya adalah kematian raja terakhir dinasti Maurya, Buhadratha, di tangan Sungha pada 185 SM.

Pada masa Ashoka terdapat peristiwa besar yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa tersebutlah yang akhirnya merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu menjadi seorang yang memeluk Agama Budha. Peristiwa tersebut adalah perang Kalingga. Menurut sumber yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih 100.000 nyawa orang Kalingga melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih banyak lagi yang akhirnya mati karena kelaparan. Sejak saat ia berubah haluan, dan tidak mau lagi memakai kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan Agama Budha seperti yang telah disinggung sebelumnya.

Meskipun hanya sebagi Upasa (pengikiut atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan larangan berburu hewan, dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia juga berusaha menyiarkan hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat pegawai-pegawai tinggi yang dinamakan Dharmamahamatra yang harus berkeliling diseluruh kerajaan sekali dalam lima tahun. Tugas ini dianjurkan guna melakukan urusan agama pada kalangan rakyat yang meliputi putra-putra raja, kaum bawah dan bahkan mereka yang masih berada dalam penjara. Selain Dharmamahamatra ada juga pegawai yang dinamakan Rajuka. Tugas mereka terutama terletak pada lapangan kemasyarakatan, sebab mereka harus memajukan mutu kesusilaan rakyat, kamakmuran, dan merekapun bertindak sebagai hakim pada daerah-daerah tertentu. Selain itu ada juga pegawai yang diangkat bertindak sebagai penagih pajak dan sekertaris, mereka semua dari kalangan Budha.

Ashoka sendiri juga sering melakukan perjalanan-perjalanan panjang. Yaitu sekali dalam 10 tahun. Perjalan ini dinamakan Dharmayatra, yang dalam satu kali perjalanan biasanya memerlukan 256 hari.


4. Dinasti Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh Buhadratha tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan keturunannya berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa Sungha kembali memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana untuk kembali mengembangkan Agama Hindu.


5. Dinasti Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha atas Maghada, maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya. Dinasti Kanya memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya berkuasa muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
Selain perkembangan politik yang kuat di India, hal penting yang patut dicermati adalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu yang nanti akan banyak dibahas pada BAB IV. Peninggalan-peninggalan selain pemerintahan/politik dan Hindu, yang menjadi cirri khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni kesusastraan dan juga Jainisme dan tentunya Agama Budha.
Dalam bidang kesustraan terdapat beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku penting yang muncul pada masa Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan) dan Upashisad, yang merupakan hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan mistik bagi para murid lanjutan. Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir terhadap kitab suci Weda yang membingungkan. Untuk menafsirkan weda diperlukan buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan. Ada dua kelompok jenis buku yang digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama adalah sruti. Yaitu kitab yang dianggap sebagai wahyi dari Brahma sang pencipta. Kedua adalah smerti. Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta yang juga disebut sebagai wedangga atau anggota weda.

Selain berkembangnya agama Hindu, di India, terutama pada masa Arya, juga berkembang Jinisme dan Agama Budha. Pada abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama terus berlangsung dan terus berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi langsung besar. Muncul dua tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan, yaitu Budha Gautama dan Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak persamaan. Diantaranya adalah; pertama keduanya berasal dari masa yang bersuasana Samkya yang nantinya memberikan pengaruh besar terhadap sifat ajaran rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua, mereka berasal dari kalangan yang sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam status sosial merasa disepelekan oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau biara-biara agama yang di dalamnya terdapat pengikutnya yang hidup dalam cinta kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu lagi bahwa Vardaman merupakan salah satu anak dari Budha Gautama.

Peromabakan yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut adalah Jainisme dan Buhda. Agama Jina (Jainisme) atau agama bagi para penakluk itu disebarluaskan oleh seorang anak dari Budha Gautama yang bernama Vardamana. Jina lebih menekankan pada semedi, dan cenderung ekftrim ketimbang Budha. Konsep alam raya menurut Jainesme adalah abadi, tidak ada hari kiamat yang memusnahkan jagad raya tersebut. Para dewa tidak berperan dalam penciptaan maupun pemusnahan alam semesta. Jagad raya berfungsi dengan sendirinya sesuai hukum alam. Keberadaannya terbagi menjadi sejumlah daur terttentu, yang masing-masing mencakup fase perkembangan dan kehancuran. Setiap masa dikawal oleh dua puluh empat kaesar jagad raya, menjadi tigapuluh tiga orang-orang besar, yang hidup dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada masa puncak zaman manusia hidup dengan ukuran badan yang amat besar dan umur yang panjang, serta tidak membutuhkan undang-undang ataupun pranata, sebab semua kebutuhan manusia telah dicukupi oleh pohon pengharapan. Jainisem beranggapan bahwa proses kehancuran jagad raya membutuhkan kurun waktu kurang lebih 40.000 tahun lamanya. Pada saat itu manusia menjadi sangat kerdil, dan hanya mencapai umur 20 tahun, hidup di dalam gua-gua, dan menjadi lupa akan segala peradaban. Bahkan mereka pun tidak mengenal api, sampai pada saatnya air pasang melanda bumi. Tetapi kiamat tidak ada, karena setelah itu muncul kembali kehidupan yang baru secara abadi. Namun demikian jainisme tetap percaya dengan adanya hukum karma.

Kedua adalah Budha. Budha didirikan oleh Budha Gautama. Yaitu seorang yang diaanggap begitu bijaksana keturunan Sakya. Putra seorang kepala daerah di kapilawastu, kira-kira 200 Km sebelah utara Benares. Pada umur 29 dia memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan dunia. Ia memilih meninggalkan istana dan melakukan pengembaraan dengan pakaian yang serba kuning. Sampai pada suatu ketika ia berhenti pada sebuah pohon pipala, dan ia mendengarkan suara, penerangan atau bodhi. Semula dia ragu untuk menyebarkan apa yang dia dapatkan ketika melakukan pengembaraan. Namun pada akhirnya Brahma sendiri yang turun untuk memberikan kemantapan pada Gautama. Akhirnya Khutbah perdana Gautama dilaksanakan di taman rusa, Benares dihadapan lima orang pengikutnya. Khutbah perdananya berisikan ajaran, tentang empat kenyataan, yaitu bahwa hidup pada dasarnya merupakan suatu kesengsaraan, bahwa kesengsaraan itu timbul karena suatu sebab, bahwa kesengsaraan itu dapat dihilangkan, dan bahwa ada cara-cara yang dapat menghilangkan kesengsaraan tersebut, yaitu delapan langkah kebenaran.delapan langkah kebenaran itu adalah berpandangan benar, berketetapan benar, berbicara benar, bertingkah benar, hidup benar, berusaha benar, beringatan benar, dan bersemadi benar. Ajaran agama lainnya berhasil dikumpulkan menjadi tiga keranjang atau pitaka. Keranjang tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama berisi aturan mengenai tingkah laku. Kedua berisi kumpulan khotbah Budha Gautama. Ketiga berisi ajaran mengenai metafisika.

Pada muktamar ke tiga, Budha terpecah menjadi dua kelompok besar. Pertama Mahayana dan Hinayana. Perbedaan mendasar dari kedua aliran tersebut adalah kontek nirvana dan prosedur yang dilalui untuk mencapai nirvana. Mahayana beranggapan bahwa setiap pemeluk Budha dapat mencapai nirvana kalau mendapat bantuan para orang suci yang telah mendahului mereka dan telah menempati kedudukanbaik di nirvana tersebut. Sementara aliran Hinayana beranggapan bahwa keberhasilan umat Budha mencapai nirvana hanya karena usaha sendiri, tanpa bantuan fisik dari apapun.
Baik Jainisme dan Budhisme pada dasarnya bersifat ateistik, dalam artian tidak menolak keberadaan dewa-dewa, namun tidak mengakui campur tangan mereka dalam kegiatan jagat raya maupun nasib manusia .

peninggalan kota harappa
Gambar : Peninggalan Kota Harappa



B. HINDUISME DAN INTI AJARANNYA

1. Fase Perkembangan Agama Hindu
Sebagai dampak dari berkembangnya budaya Indo-arya adalah munculnya Agama Hindu. Menurut sejarahnya, Agama Hindu mempunyai usia yang cukup tua dan panjang, dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh umat manusia. Kami mencoba mendefinisikan kapan dan dimana Hindu di sebarkan dan berkembang. Agama Hindu pada kelanjutannya telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks baik dalam bidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat, dan ilmu-ilmu yang lain. Sehingga kadang ada kesan rumit ketika kita berniat memahami ajaran Agama Hindu.

Agama Hindu adalah agama yang mencoba memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan peribadatannya. Tetapi hal ini bahkan menimbulkan permasalahan di kalangan sejarawan, dan mengklaim bahwa Agama Hindu tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Sebagai contoh, banyak sejarawan yang masih menulis bahwa Hindu masih menganut paham Polytheisme, karena ada beberapa dewa yang mengatur aspek kehidupan pemeluknya. Tetapi pada kenyataannya, Hindu telah menganut Monotheisme. Prinsip ketuhanan Hindu adalah “trimurti”. Selain itu, kalangan umat Hindu sendiri juga masih banyak pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan.

Perkembangan Agama Hindu di India pada dasarnya terjadi selama empat fase. Jaman Weda, jaman Bharmana, jaman Upanisad dan jaman Budha. Jaman Weda disinyalir telah berkembang pada masa perdaban Mohenjodaro dan Harappa. Bukti yang menunjukan fase ini adalah adanya patung yang menyerupai perwujudan Siwa. Selain itu pada masa ini masyarakat India kuno juga telah menyembah dewa-dewa. Tetapi kepastian dimulainya fase Weda adalah pada masa Bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Indus. Sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum masehi. Setelah terdesak bangsa Dravida akhirnya hijrah ke arah Selatan di dataran tinggi Dekkan, dan sebagian ada yang membaur dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya sendiri telah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Tetapi tuhan-tuhan tersebut hanyalah manifestasi dari perwujudan tuhan yang Maha Esa, yang mengatur dan berkuasa atas alam semesta yang disebut “Rta”.

Pada fase tersebut masyarakat India telah dibagi menjadi beberapa kelompok lapisan masyarakat yang meliputi Brahmana, Ksatria, Waisa dan Sudra. Pada masa Brahmana, kekuasaan amat besar pada kehidupan keagamaan. Kaum Brahmana lah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Jaman Brahmana ditandai dengan mulai tersusunnya tata cara upacara agama. Penyusunan tata cara upacara telah tertulis semua dalam kitab suci Weda.

Berbeda dengan masa Upanisad. Tata cara beragama tidak hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji saja, tetapi juga bagaimana meningkatkan pngetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir ke alam ghoib. Pada masa inilah penyusunan dan pengembangan filsafat agama. Yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Kemudian munculah ajaran filsafar yang tinggi, yang kemudian dikembangkan pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Ajaran filsafar tersebut pada akhirnya menyebarkan ajaran Tri murti.

Fase ke empat adalah Fase Budha. Fase ini dimulai ketika putra raja Sudhodana yang bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan ubntuk menghubungkan diri dengan tuhan.


2. Inti Ajaran Agama Hindu
Inti ajaran Agama Hindu terdapat pada tiga kerangka dasar ajaran agama hindu. Tiga kerangka dasar tersebut berperan kuat dalam mengatur peribadatan pemeluk-pemeluknya. Tiga kerangka dasar agama adalah Tattwa, Susila dan Yadnya.

Tattwa. Konsep pencarian kebenaran hakiki di dalam hidnu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa merupakan filsafat yang diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui beberapa cara dan pendakatan yang disebut Pranama. Ada tiga cara penyerapan pokok yang disebut Tri prnama. Tri panama ini menyebabkan akal budi dan pengertian manusia dapat menerima kebenaran hakiki dalam Tattwa, sehingga berkembang menjadi keyakinan dan kepercayaan. Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu disebut Sradha. Ada lima Sradha dalam Hindu yang kemudian disebut Panca sradha. Berbekal Panca sradha yang diserap menggunakan Tri panama ini, perjalanan hidup seorang Hindu menuju ke satu tujuan yang pasti. Kearah kesempmurnaan lahir dan batin.

Susila. Merupakan kerangka daras agama setelah Tattwa. Seperti halnya makna umum Susila, susila dalam ajaran agama hindu juga berperan penting dalam mengatur tingkah laku pemeluk agama hindu dalam kehidupan sehari-hari. Pola interaksi manusia pada kehidupan sehari-hari akan memperlihatkan sejauh mana kadar susila dan akhlak manusia. Seorang akan memperoleh rasa hormat dan simpatik dari orang lain tatkala dia dapat mempertahankan kelakukan dan susilanya ketika melakukan sebuah interaksi. Telah disinggung pada tattwa, bahwa hindu berusaha membimbing manusia kearah kesempurnaan sifat, dan susila lah yang kemudian menjadi titik sentral ajaran tattwa.

Merunut arti kata ”susila”, su berarti baik, indah, harmonis. Sila berarti perilaku, perbuatan, tingkah laku dan kelakuan. Jadi susila adalah perbuatan baik manusia yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam bertutur dan berbuat. Susila menurut agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antar sesama manusia dengan alam semesta yang berlandaskan atas keikhlasan dan kasih sayang.
Pola hubungan dalam susila berprinsip pada ajaran Tat Twam Asi (ia adalah engkau) mengandung makna bahwa segala makhluk adalah sama. Menolong orang lain sama halnya menolong diri sendiri, begitu pula sebaliknya, menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri. Dalam hubungan ajaran susila beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari, dan diuraikan secara terperinci sebagai berikut:

-Tria Kaya Parisudha, merupakan tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran etika agama Hindu yang dipedomani oleh setiap individu guna mencapai kesempurnaan dan kesucian hidup.

-Panca Yama dan Niyama Brata, yang merupakan lima kebaikan yang harus di lakukan dan lima hal yang harus dihindari.

-Tri Mala. Tiga keburukan yang meracuni budi pekerti manusia yang harus diwaspadai dan diredam sampai sekecil-kecilnya.

-Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang pada akhirnya dapat mengganggu emosi manusia.

-Catur Asrama. Empat tingkat kehidupan manusia dalam agama hindu, disesuaikan dengan tahapan-tahapan jenjang kehidupan yang mempengaruhi prioritas kewajiban menunaikan dharmanya.

-Catur Purusa Artha. Yaitu empat dasar tujuan manusia.

-Catur Warna. Yaitu empat pilihan hidup manusia yang berlandaskan tujuan, bakat dan ketrampilan.

-Catur Guru. Empat kepribadian yang harus dihormati oleh pemeluk agama Hindu.
Yadnya. inti ajaran agama Hindu yang ketiga adalah Yadnya, yang merupakan suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa dalam keidupan yang sesuai dengan inti ajaran kitab suci Weda. Yadnya juga dapat diartkan sebagai pemujaan, penghormatan, pengorbanan, pengabdian, pemberian yang penuh dengan kerelaan. Yadnya mengandung tiga aspek penting yaitu:

-Rasa tulus ikhlas dan kesucian.

-Rasa bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara, Leluhur, Negara dan Bangsa, dan kemanusiaan.

-Di dalam pelaksaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra)

-Suatu ajaran dan Catur Weda yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran yang abadi.


Description: bangsa arya dan pengaruhnya, bangsa arya, arya

Sejarah Berdirinya Negara Israel

Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan. Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendakmelangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teorirevolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan tujuan untuk mengacau duniasehingga mempermudah jalan menuju Palestina.


A. PERJALANAN SEJARAH BANGSA ISRAEL
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri. Mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi harus membayar pilihan ini dengan terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina, Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”.

Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Dimont meyakini secara aqidah bahwa Palestina adalah milik bangsa Yahudi karena nenek moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara disana. Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk kembali ke Palestina.

bendera israel
Gambar : Bendera Negara Israel


Kaum Yahudi sekarang secara umum, terdiri dari dua kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berasal dari Ur, Irak selatan yang kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM. Disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, Al-Qur’an menyebutnya Baduwi (QS 12:100).

Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan perkembangan baik dari segi jumlah orang maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar serta jauh dari syariat nabi Yusuf as.

Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai diambil alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa. Mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia dan kemudian menjadi bangsa Mesir sendiri. Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian nabi Musa as lahir. Dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah swt dari petaka Fir’aun. Bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib as. Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.

Didalam Al-Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah swt, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah swt. Bahkan berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as. Maka Allah swt mengharamkan bumi Palestian selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih. Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawsan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM. Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih hidup. Setelah nabi Sulaiman as wafat kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.

Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya. Kemudian pada tahun 550 SM hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam kekuasaan Persia. Ketika Alexander The Greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM. Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani. Dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi. Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M. Setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan. Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab R.A pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab R.A kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.

Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota Yerusalem dengan membantai 70.000 penduduknya baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Dengan ijin Allah swt, pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya. Meskipun selama lima tahun sampai 1192 M harus berperang dengan seluruh raja-raja besar Eropa seperti Richard (Inggris), Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem kembali tetapi mereka tidak berhasil. Dalam naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah Inggris mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I. Mandat Inggris ini dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920 dan pembela Palestina yang utama hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun 1924.


B. BEBERAPA KARAKTER YAHUDI DIDALAM AL-QUR’AN
Bila kita membuka Al-Qur’an maka pertama kali kita temukan adalah surah Al-Fatihah yang kita baca setiap kali shalat. Surah pertama itu sudah mulai berbicara mengenai hakikat Yahudi, yakni mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula surah Al-Baqarah, kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat berturut-turut berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat 40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah. Yang lebih menarik ialah ayat-ayat tersebut mampu memberikan gambaran sebagian besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata kunci yang menjelaskan watak asli mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah Al-Baqarah yang artinya, secara psikologis dan historis, mereka tidak pernah dan tidak akan ridha terhadap umat Islam. Meskipun pada waktu tertentu mereka memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap melihat umat Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.

al-quran
Gambar : Al-Qur'an


Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam Al-Qur’an di berbagai surah. Bahkan Bani Israil adalah umat yang paling banyak disoroti Al-Qur’an daripada umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup mereka perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul, serta kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan mereka terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat kita waspadai dan diantisipasi secara baik sedari awal.


C. LATAR BELAKANG BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Bangsa Yahudi yang tinggal di perantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian. Dalam kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa. Tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan.

perluasan wilayah israel
Gambar : Perluasan Wilayah Israel


Selama satu abad dari 1600 M sampai 1700 M kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia dengan tujuan untuk mengacaukan dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.

Pada tanggal 1 mei 1776 tokoh Yahudi, Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (1798-1878). Tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina, Izvi Hirsch (1795-1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat buku Roma dan Yerusalem. Theodore Herzl (1860-1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.

Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme melalui Lowrence of Arabica. Mereka berhasil memecah belah negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah. Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama cita-cita bangsa Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.


D. AWAL BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding khilafah Utsmaniyyah agar mereka dapat memasuki Palestina. Pertama, pada tahun 1892 sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan Abdul Hamid untuk mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan ucapan “Pemerintah Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat sehingga duta besar Amerika turut campur tangan. Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel sekarang, pada tahun 1896 memberanikan diri menemui sultan Abdul Hamid sambil meminta ijin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya imperium Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri”.

peta israel
Gambar : Peta Wilayah Israel


Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan khilafah Ustmaniyyah. Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan. Paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada tahun 1901 sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.

theodore herzl
Gambar : Theodore Herzl


Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid untuk melakukan risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah :
1. 150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.

2. Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling Inggris.

3. Membangun kapal induk untuk menjaga pemerintah dengan biaya 120 juta Frank

4. Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.

5. Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.

Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl. Diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar dia tidak terlalu serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan milik pribadiku. Tapi milik rakyat, rakyatku sudah berjuang memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu menyimpan kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah tercabik-cabik, saat itu mereka baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun jika saya masih hidup, maka tubuhku terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang Palestina terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini tidak boleh terjadi karena saya tidak kuasa melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.

Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai dengan menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka melakukan lobi dengan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.

Berikut ini adalah beberapa kejadian penting dalam awal pendirian negara Israel :

1. Pada tanggal 1 Mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.

2. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina.

3. Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina.

4. Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.

5. 1897, Konferensi Basel, Swiss yang disponsori oleh Hertzl merumuskan penghancuran Bani Ustmaniyah.

6. 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid dari kursi khilafah.

7. 1917, perjanjian Balfour untuk memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi.

8. 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas bantuan Inggris.

9. 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata. Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika terlibat dalam PD II.

10. November 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina antara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak berperan membela Palestina.

11. 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul.

12. 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.

13. 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar Sadat.

14. 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina yang melawan Israel.

15. 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.

16. 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

17. 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.

18. 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden.

19. 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.

20. 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina dengan imbalan jaminan keamanan.

21. 1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.

22. 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi Palestina.

23. 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak.

24. 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.


Description: sejarah berdirinya negara israel, israel, bangsa israel

Perang Irak - Iran (Perang Teluk 1)

Irak dan Iran merupakan Negara tetangga dan termasuk Negara Islam. Walaupun yang memproklamirkan sebagai Negara Islam adalah Iran melaui Revolusi Iran yang dipimpin oleh Imam Khomaeni. Baik Iran maupun Iran tidak bisa lepas dari pengaruh dua aliran besar dalam Islam yakni Sunni dan Syiah. Kedua Negara tersebut telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah antar Irak dan Iran. Konflik mengenai batas Negara masih terus berlangsung sampai pada tahun 1975, Amerika Serikat mendesak keduanya untuk melakukan kesepakatan mengenai batas wilayah Negara melalui sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Aljazair. Awalnya setelah perjanjian tersebut hubungan antara Irak dengan Iran berjalan dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan agen-agen Iran berhasil membongkar komplotan pro-Uni Soviet yang merencanakan kudeta terhadap pemerintah Irak. Akan tetapi, hubungan kedua Negara tersebut kembali memburuk ketika Saddam Hussein berkuasa dan kembali mengungkit masa lalu.


A. LATAR BELAKANG PERANG IRAK-IRAN
Irak dan Iran merupakan Negara Islam. Sesungguhnya konflik kedua Negara tersebut di karenakan salah satunya karena aliran Sunni dan Syiah yang dianut oleh masing-masing. Di Iran penduduknya 100% beraliran Syi’ah sedangkan di Irak kira-kira 60% beraliran Syi’ah. Tetapi Irak di perintah oleh orang-orang Suni yang minoritas di Negara itu. Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk berintak menumbangkan pemerintahan Saddam Hussen. Sebab partai Baath dan Saddam Hussen di anggap anti Islam. Karena merasa terancam dengan aksi orang-orang Syi’ah yang merasa dianaktirikan, pemimpin Syi’ah Bagher Sadr disingkirkan.

Konflik dua Negara juga dikarenakan dulu terjadi perang antara Babilonia dengan Persia. Irak adalah penerus Babilonia sedankan Iran penerus Persia. Dalam sejarah kedua bekas kerajaan telah berperang dan saling menaklukan. Kedua Negara tersebut telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah antar Irak dan Iran. Persengketaan batas negara itu terus berlanjut hingga kemudian pada 1975, atas desakan AS, Iran dan Irak menandatangani kesepakatan mengenai batas negara di Algiers, Aljazair. Sejak saat itu, hubungan kedua Negara membaik pada tahun 1978, akan tetapi hubungan kedua Negara tersebut memanas kembali ketika Saddam Husain berkuasa dan mengungkit masa lalu. Saddam jelas-jelas menyobek perjanjian Aljazair di depan televise. Itulah tanda dimulainya perang dengan Iran.

perang irak iran
Gambar : Perang Irak - Iran


Di Zaman Shah, Iran membuat program industrialisasi yang dipercepat luar biasa telah mempersenjatai dirinya secara berlebihan. Ambisi Iran waktu itu adalah menjadi Negara yang paling maju dan paling kuat di kawasan Timur Tengah. Untuk mewujudkannya mereka berpolitik imperialisme. Mereka tidak segan-segan menguasai tiga pulau di dekat Ormus untuk memungkinkan mengontrol mulut teluk Persia. Dihanjurkannya gerilia progresif di Dhofar dan memaksa Irak untuk berunding mengenai wilayah perairan Shatt Al Arab. Rencana Iran membuat Negara tetangga merasa takut. Hegemoni Iran yang begitu kuat sehingga mendapat julukan “Penjaga Timur Tengah”. Politik Negara Iran ini mendapat dukungan dari Negara-negara barat dan Jepang. Karena dengan itu mereka secara bebas melakukan perjalanan minyak ke Negara mereka. Irak pada saat iu sedang mencapai puncak kejayaannya karena minyak mereka mampu mempercepat proses industrialisasi secara besar-besaran. Mereka dibantu oleh Prancis membangun sentral nukril yang sewaktu-waktu bisa digunakkan untuk membuat nuklir.

Pada saat Iran tak mampu lagi menjadi penjaga Teluk Persia, Irak berambisi untuk menggantikannya karena mereka pada saat itu berada dalam posisi yang kuat. Hubungan antara Irak dengan Iran retak setelah jatuhnya shah pada tahun 1979. Mereka saling memperebutkan Teluk Persia Shatt Al Arab yakni sebuah muara besar dari pertemuan antara sungai Tigris dan Eufrat yang mengalir ke Teluk Persia yang merupakan perbatasan antara Irak, Iran dan Kuwait. Karena kawasan Teluk Persia merupakan kawasan kilang-kilang minyak. Oleh karena itu Irak dibawah kepemimpinannya menginginkan teluk tersebut untuk menjadi bagian dari wilayahnya yang akan mengantarkan Irak menjadi Negara superior di Timur Tengah. Puncaknya, ketika pasukan Irak meyerbu Iran pada tanggal 22 September 1980.

peta wilayah irak iran
Gambar : Peta Wilayah Irak - Iran



B. JALANNYA PERANG
Perang Iran-Irak juga dikenali sebagai Pertahanan Suci dan Perang Revolusi Iran di Iran, dan Qadisiyyah Saddam di Irak, adalah perang di antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir pada bulan Agustus 1988. Perang ini bermula ketika rezim Saddam Hussein berkuasa. Berawal dari Saddam Hussein melakukan pelanggaran di wilayah Iran. ia bermaksud untuk merebut provinsi kaya minyak Khuzestan ke dalam wilayahnya dan memisahkannya dari Iran. saddam juga berencana menggulingkan Republik Islam Iran. Untuk menjalankan ambisinya tersebut, ia dibantu oleh Amerika Serikat, baik dana, militer maupun politik. Dengan dukungan yang kuat, Saddam Hussein sangat yakin jika Iran dibawah pimpinan Imam Khomaeni mampu ditundukan dengan mudah. Apalagi beberapa wilayah Iran telah mampu dikuasai oleh Irak. Saddam menjadi Presiden Irak mendapat dukungan penuh dari Barat dan sejumlah Negara Arab untuk menyerang Iran. Karena Iran dengan tegas memproklamirkan menjadi Negara Islam. Bagi dunia, Negara yang berasaskan Islam merupakan sebuah ancaman yang serius.

Sebelum meletusnya perang Irak-Iran, Saddam Hussein merobek perjanjian Aljazair di depan kamera televisi. Dengan penyobekan perjanjian tersebut menandakan perang antara kedua Negara telah dimulai. Pihak Saddam mengira bahwa mereka bisa menundukan Iran hanya dalam kurun waktu tiga hari atau paling lama selama seminngu. Tetapi prediksi Saddam keliru, karena dalam rentang delapan tahun berperang, Iran tak bisa ditundukan. Bangsa Iran mampu bertahan dari arogansi pihak musuh.

imam khomeini
Gambar : Imam Khomeini


Pada awal perang, Rezim Saddam berhasil menguasai sejumlah wilayah Iran. Posisi Iran dengan keterbatasan logistik militer, berada dalam kondisi terpojok. Sedangkan militer Irak dengan 250 ribu personel yang didukung dengan ribuan mortir, tank, panser dan peralatan militer lainnya berhasil menguasai kota dan desa-desa Iran sepanjang perbatasan kedua negara. Bersamaan dengan itu, lebih dari 100 jet tempur Irak berusaha membombardir 19 kota Iran dan pos-pos militer negara ini pada hari pertama perang. Akan tetapi serangan udara itu gagal total. Kondisi berbeda di wilayah perairan. Militer Iran berhasil memukul mundur angkatan laut Irak pada bulan-bulan pertama perang. Dengan demikian, angkatan laut Republik Islam Iran mampu mempertahankan kekuatannya di perairan Teluk Persia.

saddam husein
Gambar : Saddam Husein


Rezim Saddam Hussein berhasil menduduki kota strategis, Khozestan di barat daya Iran dari pasukan Pasdaran. Disisi lain, pasukan Iran mampu menyerang pos-pos strategis Iran. Hal ini membuat Saddam berubah pikiran, menjadikan dirinya pesimis bisa menundukan Iran. untuk itu, Saddam berniat mempertahankan wilayah-wilayah yang didudukinya dengan mengajukan genjatan senjata tanpa mundur dari perbatasan internasional. Akan tetapi Iran menolak tawaran tersebut, malah menuntut Saddam untuk mengganti rugi dan menuntuk keadilan atas agresi irak terhadap Iran.
Memasuki tahun kedua, para pejuang Iran berupaya mengambil alih wilayah-wilayah yang diduduki Irak. Pada peringatan tahun pertama serangan Irak ke Iran, para pejuang dengan perintah Imam Khomeini berhasil memukul mundur pasukan Irak dari Abadan yang merupakan salah satu kota penting di Iran. Dalam operasi militer itu, Irak kalah telak dan terpaksa mundur dari wilayah Abadan.
Walaupun Iran hanya sendiri dalam perang Irak-Iran, tetapi berhasil memperlihatkan kepada lawannya kekuatan Iran. Pada tanggal 24 Mei 1982, para pejuang Irak berhasil menguasai Khorramshahr yang merupakan kota strategis Iran. Karena bagi bangsa Iran, Khorramshahr adalah simbol pertahanan dan kegigihan dalam menghadapi pendudukan Rezim Saddam Hussein. Dalam operasi militer itu, ribuan tentara Saddam tewas dan ditawan. Selain itu, 60 pesawat serta ratusan tank dan panser milik militer Irak hancur lebur. Setelah kemenangan itu, para pejuang Iran mempunyai spirit berkali lipat untuk mengusir pendudukan dan serangan Rezim Saddam.

Pada bulan Februari 1986, para pejuang Iran juga berhasil menguasai pulau Al-Fau, padahal pada saat itu tentara Irak dilengkapi dengan senjata canggih. Operasi militer yang dilakukan oleh para pejuang Iran bertujuan agar Saddam Hussein menarik pasukannya dari seluruh wilayah Iran, mengadili Saddam dan meminta ganti rugi. Dalam perang Irak-Iran selama delapan tahun, sepuluh negara Barat dan Arab kompak menyerang Iran. Di antara negara pengekspor senjata ke Irak adalah Uni Soviet. Menurut data yang ada, 53 persen senjata Irak selama perang, dijamin oleh Uni Soviet. Setelah itu pengekspor senjata disusul Perancis dengan menjamin 20 persen kebutuhan senjata Rezim Saddam. Pada dekade 1980, Saddam membeli senjata senilai 25 milyar dolar AS.
Dan sebanyak itu juga ditanggung oleh sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Setelah perang selama delapan tahun , Irak mempunyai hutang sebesar 80 milyar dolar dengan enam negara Arab selatan Teluk Persia.


C. KEKUATAN MASING-MASING PIHAK

1. Kekuatan Irak
Ditinjau dari sudut militernya, Irak jauh lebih canggih dalam hal persenjataan dan juga keuangan untuk mendukung jalannya perang. Mereka juga sangat mudah mendapatkan membeli persenjataan dari Inggris, Jerman Barat, Italia, dan Perancis baik secara terang-terangan atau melalui pihak ketiga yakni Saudi Arabia. Dalam perang Irak-Iran, Irak bekerja sama dengan sebagian Negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia. Mereka telah menyiapkantiga Milyar Dollar Amerika untuk persenjataan Irak. Irak sendiri mempunyai tidak kurangdari 35 Milyar Dollar Amerika dalam bentuk devisa dan ditambah uang dari penghasilan minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa minyak yang melewati Suriah dan Turki jumlahnya kira-kira tak kurang dari 1 juta barel per hari.

2. Kekuatan Iran
Dalam perang Iran-Irak, Iran tidak dibantu oleh Negara lain. Mereka berjuang sendirian melawan Irak yang dibentu oleh Negara-negara barat terutama Amerika Serikat dan sebagian Negara Arab. Awal dari serangan Irak yang secara tiba-tiba, cukup membuat Iran kaget. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena militer mereka cepat bergegas. Angkatan Udara mereka didukung oleh pesawat-pesawat pembom phantom untuk membalas serangan dari Irak. Irak hanya mempunyai cadangan minyak yang hanya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Iran juga diperkirakan kekurangan kerosene. Karena pendapatannya dari minyak dalam devisa asing menurun, maka Iran terpaksa memakai uang simpanannya yang berjumlah kira-kira 6 Milyar Dollar. Dalam masalah persenjataan Iran sulit mendapatkannya karena terhalang masalah embargo.

Dengan keterbatasan peralatan perang, Iran tetap optimis tidak akan kalah melawan Irak. Mereka memakai taktik perang jangka panjang. Tujuannya agar Iran dapat menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein. Kekuatan Iran terletak pada Angkatan Udara yang mempunyai peralatan modern sekali dalam jumlah yang besar. Iran mempunya 57 pesawat pengangkut tempur C 130, 250 buah pesawat pembom phantom, 160 buah F 16, 80 buah F 14, 200 buah F 4, dan 120 buah F 5. Pesawat F 4 dilengkapi dengan peluru kendali Phoenix.

Angkatan darat mereka memiliki 800 tank M60 dan M47 buatan Amerika. Mereka juga mempunyai 760 buah Chieftank, 250 Scorpion, 1500 Iranian Lion, ketiganya merupakan buatan Inggris. Mereka juga mempunyai tank sedikitnya 3000 buah. Angkatan Laut Iran dipersenjatai dengan pesawat pengintai P36, puluhan kapal patrol, 3 buah kapal selam Tank, 4 destroyer Spruance yang baik untuk mengebom pantai tetapi juga bagus untuk menghancurkan kapal selam dan satu seri hydroglisseur yang ditahun 1978 jumlahnya melebihi yang dipunyai Angkatan Laut Inggris sehinnga mereka dapat mendarat di air yang sedangkal apapun di Teluk Persia.

Pertahanan Iran juga di bantu oleh Pasdaran. Pasdaran lahir berbarengan dengan revolusi Iran. Anggota Pasdaran diambil dari sukarelawan yang sudah dewasa baik laki-laki maupun wanita. Sebelum perang kekuatan Pasdaran tidak begitu besar. Perdana Menteri Bazargan mencoba menghapus para tentara itu tetapi tidak berhasil. Kemudian Bani Sadr memegang kendali Pasdaran lalu membubarkan tetapi gagal juga. Perang ini membuat julah Pasdaran empat kali lipat lebih besar.
Senjata yang dipeggang Pasdaran hanya berupa senjata yang ringan seperti senapan mesin, bazooka dan sebagainya. Senjata Pasdaran dibant oleh rakyat yang membentuk sejenis organisasi pertahanan sipil (bassif), dewan-deawan desa dan kota (shoura mahali) yang di bentuk atas prakasa almarhum Ayatola teleghani yang bertugas mengatasi masalah-masalah sosial. Dewan-dewan pabrik, serikat-serikat buruh dan para petani juga ikut membantu dalam perang ini.


D. UPAYA-UPAYA MENGHENTIKAN PERANG

1. Setelah sidang Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 September 1980 di New York telah meminta kepada kedua belah pihak menghentikan peperangan dan permasalahan kedua belah pihak diselesaikan di meja perundingan. Mereka meminta Irak mundur dari tempat-tempat yang diduduki di Iran. pihak ketigapun telah disediakan seperti Presiden Aljazair, Chadli Benjedid, Presiden Pakistan, Jenderal Zia Ul Haq, ketua Organisasi Palestina (PLO) Yasser Arafat, Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Habib Chatti. Tetapi kedua belah pihak menolak tawaran tersebut.

2. Dalam proses penyelesain Perang Irak-Iran, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi No.598 pada tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk dilakukannya genjatan senjata antara Irak dan Iran. Iran menolak usulan tersebut dan hanya mau menerima apabila Irak dinyatan sebagai pihak aggresor. SedaIrak mau menerima resolusi dengan syarat pihak lawan juga harus berbuat yang sama.

3. Pada akhir Juli 1988, Iran menyatakan kesediaanya untuk menerima usul genjatan senjata seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598. Iran mendapat kompensasi dari Irak sebesar 150 juta dolar AS pertahun.


Description: perang irak-iran, perang teluk 1, perang teluk

Sejarah Republik Turki

Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Ustmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal adalah Aya Sofya, suatu gereja di masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi masjid pada masa Khalifah Ustmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan museum.

Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Ustmani. Islam di masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa tersebut. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.

Masyarakat Indonesia mengenal Turki sebagai suatu negara berpenduduk mayoritas Muslim. Kita juga mengenal Turki sebagai bangsa yang pernah memimpin dunia Islam selama tujuh ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Ustmani pada awal abad ke-20. Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik ketika negara Turki yang berdiri tahun 1923 menyatakan sebagai sebuah negara sekuler, di mana Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad, dijauhkan peranannya dan digantikan oleh sistem Barat.

bendera turki
Gambar : Bendera Turki



A. KONSPIRASI MENGHANCURKAN KHALIFAH
Di dalam negara, ahli dzimmah-khususnya orang Kristen yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, akhirnya menuntut persamaan hak dengan muslimin. Malahan hak istimewa ini dimanfaatkan untuk melindungi provokator dan intel asing dengan jaminan perjanjian antara khalifah dengan Bizantium (1521), Prancis (1535), dan Inggris (1580). Dengan hak istimewa ini, jumlah orang Kristen dan Yahudi meningkat di dalam negeri. Ini dimanfaatkan misionaris yang mulai menjalankan gerakan sejak abad 16 . Malta dipilih sebagai pusat gerakannya. Dari sana mereka menyusup ke Suriah(1620) dan tinggal di sana sampai 1773. Di tengah mundurnya intelektualitas dunia Islam, mereka mendirikan pusat kajian sebagai kedok gerakannya. Pusat kajian ini kebanyakan milik Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, yang digunakan Barat untuk mengemban kepemimpinan intelektualnya di Dunia Islam, disertai serangan mereka terhadap pemikiran Islam. Serangan ini sudah lama dipersiapkan orientalis Barat, yang mendirikan Pusat Kajian Ketimuran sejak abad 14.

Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di dunia Islam. Untuk menguasainya, meminjam istilah Imam al-Ghozali. Islam sebagai asas harus hancur, dan khalifah Islam harus runtuh. Untuk meraih tujuan pertama, serangan misionaris dan orientalis diarahkan untuk menyerang pemikiran Islam. Sedangkan untuk meraih tujuan kedua, mereka hembuskan nasionalisme dan memberi stigma pada khalifah sebagai "Orang Sakit". Agar kekuatan khalifah lumpuh, sehingga agar bisa sekali pukul jatuh, maka dilakukanlah upaya intensif untuk memisahkan Arab dengan lainnya dari khalifah. Dari sinilah, lahir gerakan patriotisme dan nasionalisme di dunia Islam. Malah, gerakan keagamaan tak luput dari serangan, seperti Gerakan Wahabi di Hijaz.

peta turki
Gambar : Peta Wilayah Turki


Sejak pertengahan abad ke-18 gerakan ini dimanfaatkan Inggris melalui agennya Ibn Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa wilayah Hijaz dan sekitarnya, yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat gerakan kesukuan. Walau begitu, akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa wilayah oleh khalifah lewat Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata agen Prancis didukung Prancis. Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah diprovokasi agar memberontak (abad 19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani, Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani kehilangan banyak wilayahnya, dan yang tersisa hanya Turki.

Nasionalisme dan separatisme telah dipropagandakan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Itu bertujuan untuk menghancurkan khalifah Islam. Keberhasilannya memakai sentimen kebangsaan dan separatisme di Serbia, Hongaria, Bulgaria, dan Yunani mendorongnya memakai cara sama di seluruh wilayah khalifah. Hanya saja, usaha ini lebih difokuskan di Arab dan Turki. Sementara itu, Kedunbes Inggris dan Perancis di Istanbul dan daerah-daerah basis khalifah seperti Baghdad, Damsyik, Beirut, Kairo, dan Jeddah telah menjadi pengendalinya. Untuk menyukseskan misinya, dibangunlah 2 markas. Pertama, Markas Beirut, yang bertugas memainkan peranan jangka panjang, yakni mengubah putra-putri umat Islam menjadi kafir dan mengubah sistem Islam jadi sistem kufur. Kedua, Markas Istanbul, bertugas memainkan peranan jangka pendek, yaitu memukul telak khalifah.

Kedubes negara Eropa pun mulai aktif menjalin hubungan dengan orang Arab. Di Kairo dibentuk Partai Desentralisasi yang diketuai Rofiqul 'Adzim. Di Beirut, Komite Reformasi dan Forum Literal dibentuk. Inggris dan Prancis mulai menyusup ke tengah orang Arab yang memperjuangkan nasionalisme. Pada 8 Juni 1913 M, para pemuda Arab berkongres di Paris dan mengumumkan nasionalisme Arab. Dokumen yang ditemukan di Konsulat Prancis di Damsyik telah membongkar rencana pengkhianatan kepada khalifah yang didukung Inggris dan Prancis.

Di Markas Istanbul, negara-negara Eropa tak hanya puas merusak putra-putri umat Islam di sekolah dan universitas lewat propaganda. Mereka ingin memukul khalifah dari dekat secara telak. Caranya ialah mengubah sistem pemerintahan dan hukum Islam dengan sistem pemerintahan Barat dan hukum kufur. Kampanye mulai dilakukan Rasyid Pasha, MenLu zaman Sultan Abdul Mejid II (1839 M). Tahun itu juga, Naskah Terhormat(Kholkhonah) yang dijiplak dari UU di Eropa diperkenalkan. Tahun 1855 M, negara-negara Eropa khususnya Inggris memaksa khalifah Utsmani mengamandemen UUD, sehingga dikeluarkanlah Naskah Hemayun (11 Februari 1855 M). Midhat Pasha, salah satu anggota Kebatinan Bebas diangkat jadi perdana menteri (1 September 1876 M). Ia membentuk panitia Ad Hoc menyusun UUD menurut Konstitusi Belgia. Inilah yang dikenal dengan Konstitusi 1876. Namun, konstitusi ini ditolak Sultan Abdul Hamid II dan Sublime Port pun enggan melaksanakannya karena dinilai bertentangan dengan syari'at. Midhat Pasha pun dipecat dari kedudukan perdana menteri. Turki Muda yang berpusat di Salonika pusat komunitas Yahudi Dunamah memberontak (1908 M). Khalifah dipaksanya yang menjalankan keputusan Konferensi Berlin mengumumkan UUD yang diumumkan Turki Muda di Salonika, lalu dibukukanlah parlemen yang pertama dalam khalifah Turki Utsmani (17 November 1908 M). Bekerja sama dengan syaikhul Islam, Sultan Abdul Hamid II dipecat dari jabatannya, dan dibuang ke Salonika. Sejak itu sistem pemerintahan Islam berakhir.

Tampaknya Inggris belum puas menghancurkan khalifah Turki Ustmani secara total. Perang Dunia I (1914 M) dimanfaatkan Inggris menyerang Istanbul dan menduduki Gallipoli. Dari sinilah kampanye Dardanella yang terkenal itu mulai dilancarkan. Pendudukan Inggris di kawasan ini juga dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas Mustafa Kemal Pasha yang sengaja dimunculkan sebagai pahlawan pada Perang Ana Forta (1915 M). Ia agen Inggris, keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika melakukan agenda Inggris, yakni melakukan revolusi kufur untuk menghancurkan khalifah Islam. Ia menyelenggarakan Kongres Nasional di Sivas dan menelurkan Deklarasi Sivas (1919 M), yang mencetuskan Turki merdeka dan negeri Islam lainnya dari penjajah, sekaligus melepaskannya dari wilayah Turki Utsmani. Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dll mendeklarasikan konsensus kebangsaan sehingga merdeka. Saat itu sentimen kebangsaan tambah kental dengan lahirnya Pan-Turkisme dan Pan Arabisme. Masing-masing menuntut kemerdekaan dan hak menentukan nasib sendiri atas nama bangsanya, bukan atas nama umat Islam.

mustafa kemal pasha
Gambar : Mustafa Kemal Pasha (Ataturk)



B. TURKI DI BAWAH PIMPINAN MUSTAFA KEMAL PASHA (ATATURK)
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan. Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Ustmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.

ziya gokalp
Gambar : Ziya Gokalp


Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.


C. KEMALISME: SUATU REVOLUSI BUDAYA DAN NEGARA (1923-1950)
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki.

Setelah meniadakan kekhalifahan, politik Kemalisme menghapuskan lembaga-lembaga syariah, meskipun sebenarnya peranan lembaga ini sudah sangat dibatasi oleh para pembaru Kerajaan Ustmani. Bagi Kemalis, syariat adalah benteng terakhir yang masih tersisa dari sistem keagamaan tradisional. Lebih lanjut lagi Kemalis menutup sekolah-sekolah madrasah yang sudah ada sejak tahun 1300-an sebagai suatu lembaga pendidikan Islam. Reformasi agama adalah salah satu contoh tindakan ekstrim dari rezim Kemalis setelah penghapusan khalifah. Reformasi ini bertujuan untuk memisahkan agama dari kehidupan politik negara dan mengakhiri kekuatan tokoh-tokoh agama dalam masalah politik, sosial dan kebudayaan. Selain itu Mustafa Kemal juga mengajukan pemikiran tentang nasionalisme agama. Menurutnya agama merupakan suatu lembaga sosial dan karena itu harus disesuaikan dengan sosial dan budaya masyarakat Turki.

Suatu komite dibentuk di Fakultas Teologi di Universitas Istanbul untuk memodernisasikan Islam. Komite ini menyebarkan keinginan Mustafa kemal untuk mengganti bentuk dan suasana mesjid seperti bentuk dan suasana gereja di negara-negara barat, dengan menekankan pada: pentingnya masjid yang bersih, dengan bangku-bangku dan ruang tempat menyimpan mantel, mewajibkan jamaah masuk dengan sepatu yang bersih, menggantikan bahasa Arab dengan bahasa Turki, menyediakan alat-alat musik ditempat shalat untuk memperindah bentuk shalat, dan mengubah teks-teks khutbah yang telah ada dengan khutbah yang berisi pemikiran agama berdasarkan filsafat barat. Pada tahun 1932 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengganti pengucapan adzan ke dalam bahasa Turki, yang amat ditentang oleh mayoritas masyarakat Muslim Turki.

Reformasi agama, yang bentuknya upaya Turkifikasi Islam atau nasionalisasi Islam ini merupakan bentuk campur tangan pemerintah Kemalis dalam kehidupan beragama di masyarakat Turki. Sekularisme yang sejatinya memisahkan hubungan agama dengan pemerintahan, dimana negara menjamin kebebasan beribadah, bagi warga negara, pada pelaksanaannya dijalankan dengan semangat nasionalisme yang radikal dan dipaksakan oleh Kemalis. Namun penerapan nasionalisasi agama ini hanya bertahan hingga akhir pemerintahan Kemalis (Partai Rakyat Republik). Sejak tahun 1950, adzan kembali diucapkan dalam bahasa Arab. Masjid-masjid di Turki pun hingga saat ini tetap menunjukkan bentuk-bentuk yang umum sebagaimana masjid di negara-negara lainnya.

Peradaban menurut Mustafa Kemal, berarti peradaban barat. Tema utama dari pandangannya tentang pem-Barat-an adalah bahwa Turki harus menjadi bangsa barat dalam segala tingkah laku. Untuk itu Pemerintah Kemalis mengeluarkan kebijakan larangan menggunakan pakaian-pakaian yang dianggap pakaian agama di tempat-tempat umum dan menganjurkan masyarakat Turki menggunakan pakaian sebagaimana orang-orang barat berpakaian (berjas dan bertopi). Peraturan ini mulai efektif pada November 1925 dan hingga saat ini masyarakat Turki menggunakan pakaian ala Barat. Sampai saat ini pemakaian jas sudah menjadi ciri umum dari masyarakat Turki. Sedangkan pemakaian topi menghilang bersamaan dengan menghilangnya kebiasaan memakai topi itu pada masyarakat Eropa.

Mustafa Kemal juga mengkritik pemakaian jilbab oleh wanita-wanita Turki, tapi semasa hidupnya tidak ada undang-undang yang secara tegas melarang pemakaian jilbab tersebut. Pelarangan jilbab secara konstitusional baru terjadi pada tahun 1998, sebagai reaksi militer atas munculnya fenomena kesadaran yang tinggi dari muslimah-muslimah Turki dalam menggunakan jilbab dan juga reaksi atas kemenangan Partai Islam Refah pada pemilu tahun 1995.

Selain reformasi agama, reformasi yang paling penting dari rezim Kemalis adalah reformasi bahasa. Tulisan Arab diganti dengan tulisan Latin, berdasarkan undang-undang yang diputuskan oleh Dewan Nasional Agung pada 3 Novemeber 1928. Tujuan reformasi bahasa adalah membebaskan bahasa Turki dari ‘belenggu’ bahasa asing. Penekanannya adalah pemurnian bahasa Turki dari bahasa Arab dan Persi. Mustafa Kemal mengadakan kunjungan di banyak tempat untuk mengajar secara langsung tulisan baru pada rakyat Turki.

Reformasi bahasa ini memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan linguistik bahasa Turki saat ini. Penelitian yang mendalam terhadap akar bahasa dan struktur bahasa Turki membuktikan bahwa bahasa Turki termasuk kelompok bahasa Altay, yaitu bahasa-bahasa yang dipergunakan bangsa-bangsa yang mendiami wilayah yang membentang dari Finlandia hingga Manchuria. Dari segi gramatikal, bahasa Turki termasuk bahasa aglutinatif, yaitu bahasa berimbuhan. Struktur sintaksis memperlihatkan pola Objek-Predikat, dimana Predikat selalu berada di akhir kalimat.

Ciri-ciri struktural bahasa Turki memperlihatkan perbedaannya yang jelas dengan bahasa Arab.
Komite ahli hukum mengambil Undang-Undang sipil Swiss untuk memenuhi keperluan hukum di Turki menggantikan Undang-Undang Syariah, berdasarkan keputusan Dewan Nasional agung tanggal 17 februari 1926. Undang-Undang Sipil yang mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 1926 ini antara lain tentang: menerapkan monogami, melarang poligami dan memberikan persamaan hak antara pria dan wanita dalam memutuskan perkawinan dan perceraian. Sebagai konsekuensi dari persaman hak dan kewajiban ini hukum waris berdasarkan Islam dihapuskan. Selain itu undang-undang sipil juga memberi kebebasan bagi perkawinan antar agama.

Pada I Januari 1935, pemerintah mengharuskan pemakaian nama keluarga bagi setiap orang Turki dan melarang pemakaian gelar-gelar yang biasa dipakai pada masa Turki Ustmani. Mustafa Kemal menambahkan nama Ataturk, yang berarti Bapak Bangsa Turki, sebagai nama keluarga. Pada tahun 1935 sistem kalender hijriyah diganti dengan sistem kalender masehi, hari Minggu dijadikan sebagai hari libur menggantikan hari libur sebelumnya yaitu hari Jumat.

Tentang sekularisasi dan modernisasi di Turki pada masa Rezim Kemalis seperti diuraikan di atas, Bryan S. Turner, seorang guru besar sosiologi di Universitas Flinders (Australia Selatan), menyimpulkan bahwa sekularisme tersebut merupakan suatu bentuk pemaksaan dari pemerintah rezim, bukanlah sekularisasi yang tumbuh sebagai suatu konsekuensi dari proses modernisasi seperti di negara-negara Eropa. Selain itu sekularisasi di Turki pada saat itu merupakan peniruan secara sadar pola tingkah laku masyarakat Eropa yang dianggap modern dan lebih maju (1984:318). Bagi kemalis, manusia Turki baru tidak saja harus berpikiran rasional seperti orang-orang Eropa, tetapi juga harus meniru tatacara berperrilaku dan berpakaian seperti mereka.


D. MASYARAKAT TURKI PASCA KEMALISME
Mustafa Kemal meninggal dunia pada tanggal 10 November 1938, setelah tiga kali menjabat sebagai presiden Republik Turki, yaitu pada tahun 1927, 1931 dan 1935. Mustafa Kemal diakui berhasil menciptakan sistem pemerintahan parlementer dan meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kehidupan demokratisasi di Turki. Partai Republik Rakyat adalah partai politik yang dibentuk Mustafa Kemal untuk menjalankan roda Pemerintahan. Meskipun demikian, sejarah Turki menunjukkan pemerintahan Kemal dengan sistem pemerintahan satu partai tidak memberi ruang bagi kemunculan partai oposisi. Iklim Demokrasi muncul kemudian sejak Turki menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945 dan terus berkembang menunjukkan kemajuan yang pesat. Daniel Lerner (di dalam Memudarnya Masyrakat Tradisional, 1983) telah melakukan penelitian yang mendalam di suatu kota dekat Ankara pada tahun 1950-an, dan menyimpulkan bahwa negara Turki telah tumbuh menjadi negara yang relatif lebih stabil dan demokratis di banding dengan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah.

Reformasi budaya, terutama sekularisasi agama dan pemakaian hukum Barat menggantikan hukum Islam, memperlihatkan proses dinamis dari penerimaan dan penolakan masyarakat Turki. Sekularisasi agama pada masa Kemalis (1923-1950) melahirkan generasi Turki yang jauh dari agamanya. Bahasa Turki yang ditulis dalam bahasa latin telah menjadi bahasa nasional Turki. Sedangkan pemakaian hukum-hukum Barat juga diadaftasi dengan berbagai tingkatan kesulitan di berbagai lapisan msyarakat.

Pada pemilu 1950, kekuasaan tunggal Partai Republik Rakyat berakhir dan digantikan oleh partai sekuler beraliran liberal, yaitu Partai Demokrat. Partai pimpinan Adnan Menderes ini mencoba mengoreksi penyimpangan-penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan oleh Partai Republik Rakyat sejak berdirinya negara Turki. Namun Adnan menderes juga tidak ingin Kemalisme digantikan dengan ideologi lain. Sejak masa pemerintahan Partai Demokrat inilah masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas (98 persen dari 70 juta jiwa) penduduk Turki dapat melakukan shalat di masjid-masjid umum, berpuasa dan melakukan ibadah naik haji, yang pada masa Rezim Kemalis sulit dilakukan. Selain itu madrasah-madrasah kembali di buka, sehingga para orang tua dapat kembali menyekolahkan anak mereka di sekolah agama, setelah mereka menyadari bahwa mereka tumbuh sebagai suatu generasi yang kering dari nilai dan ilmu agama. Madrasah-madrasah ini kembali ditutup pada tahun 1998 setelah dianggap sebagai lembaga yang mendidik kelompok Islam fundamental yang keberadaannya menguat dan mengancam ideologi sekuler Turki

Perkembangan masyarakat di Turki menemukan karakter sendiri yang unik sebagai suatu bentuk pertentangan yang rumit antara pemikiran Kemalisme, yang fundamental dan radikal, pemikiran liberalis yang meskipun menentang Kemalisme tetapi tidak ingin ideologi ini diganti, dan pemikiran Islam, baik yang konservatif maupun moderat. Semangat masyarakat Turki modern untuk menjadi suatu bangsa yang modern dan demokratis, selalu disertai dengan kesadaran yang mendalam tentang watak dan idealisme ke-Turki-an dan ke Islaman. Penulis melihat bahwa gagasan sintesa tentang Islam, Turki dan Barat yang pernah dimunculkan oleh Ziya Gokalp (Bapak naasionalis Turki) mulai terimplementasikan dengan wajar dan alami, sedangkan Kemalisme dijadikan ideologi negara yang keberadaannya sangat dijaga oleh kekuatan militer Turki.

Militer Turki mengambil peran sebagai penjaga ideologi Kemalisme sebagai prinsip negara. Jatuhnya pemerintahan Partai Islam Refah pada tahun 1998 adalah suatu bukti masih dominannya pengaruh politik militer di Turki. Namun kebangkitan Islam, baik itu suatu fenomena kesadaran umat Islam Turki untuk kembali mempelajari nilai-nilai Islam di tengah kebijakan sekuler pemerintah dan fenomena dukungan masyarakat Islam terhadap kemenangan partai politik yang dianggap membawa aspirasi Islam terus memperlihatkan kemajuan ke arah yang positif. Aspirasi dan dukungan yang besar dari masyarakat Turki kembali mengantarkan kemenangan partai berbasis Islam, Partai Keadilan dan Pembangunan dalam pemilu 2002. Meskipun secara tegas pemimpin partai ini menyatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan bukanlah partai Islam dan mereka menyatakan komitmennya yang sungguh-sungguh menjaga ideologi sekularisme di Turki, nampaknya Rakyat Turki lebih melihat mereka sebagai sosok-sosok muslim yang shaleh yang diharapkan dapat membawa Turki ke arah yang lebih maju.


Description: sejarah republik turki, sejarah turki, republik turki