Pergerakan Kebangsaan India

Seperti kebanyakan bangsa-bangsa lain, bangsa India dan Pakistan juga tidak senang dijajah oleh Inggris. Mereka berusaha keras untuk mematahkan tali penjajahan yang melilit diri mereka. Dalam penderitaannya, mereka banyak melakukan kegiatan-kegiatan politik dan gerakan-gerakan kebangsaan guna merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Inggris. Pada dasarnya kedua Negara ini merupakan satu bangsa. Namun diantara kedua golongan yaitu golongan Hindu dan golongan Muslim terjadi perselisihan paham yang mengakibatkan terciptanya dua negara berbeda. Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan.


A. REVOLUSI SEPOY
Antara 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang Inggris. Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny. Sebab utama perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy dengan minyak yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan mengenai hal itu. Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan Bahadhursyah sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi merupakan gerakan yang kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran Negara feodal Moghol. Maka dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-orang Hindhu dan Sikh menganggap pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya penindasan penguasa Islam terhadap diri mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami kegagalan. Sepoy banyak yang ditahan, Sultan Bahadhursyah dibuang ke Birma. Kesultanan Moghul dihapuskan dan pemerintah Inggris mengambil alih EIC di India.


B. GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN

1. Brahma Samaj
Didirikan oleh Ramahon Roy, tokoh Hindhu yang diberi gelar Bapak India Modern. Gerakan dapat dipandang sebagai perpaduan antara semangat Hindhu dan budaya barat.

Tujuan :
•Menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman.
•Meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil kebudayaan Barat sebaliknya membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti sati, perkawinan anak-anak dll.


2. Arya Samaj
Didirikan oleh Dayananda Saraswati.
Tujuan :
Menyebarkan faham keesaan Tuhan dengan berlandaskan kitab suci Hindu yaitu Veda. Mereka berpendapat bahwa masyarakat modern dapat diatur dan diselenggarakan dengan Veda. Veda dianggap sebagai sumber kebenaran.

3. Misi Rama Krishna.
Didirikan oleh Svami Vivekananda (murid Rama Krishna).
Tujuan :
•Menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu, meskipun bermacam-macam namanya.
•Memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah.
jadi gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan batin, ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan mampu mengusir Inggris dari India. Dengan kata lain usaha melawan penjajahan secara damai dan tidak langsung.

bendera india
Gambar : Bendera India



C. PARTAI KONGGRES
Berbeda dengan gerakan-gerakan tersebut tadi, pada tahun 1885 berdiri organisasi politik yang pertama di India yaitu : All India National Congress. Kongres didirikan oleh oarng Inggris bernama Octavian Hume (mengapa justru orang Inggris). Sedangkan motor penggeraknya yang mula-mula yaitu kaum Borjuis India. Tujuan Kongres pada mulanya hanya sekedar menghendaki perubahan-perubahan dibidang tatakenegaraan, dengan mengikutsertakan bangsa India dalam dewan-dewan pemerintahan Inggris di India. Jadi , tidak menuntut kemerdekaan hanya perbaikan saja.(Indianisasi).

Pembagian Benggala dan Akibatnya
Pada tahun 1905 raja muda Lord Curzon membagi propinsi Benggala menjadi 2. alasan resmi pembagian ini untuk memudahkan administrasi Pemerintahan mengingat propinsi Benggala sangat luas. Tetapi sebenarnya merupakan pelaksanaan dari politik devide et impera.

Pembagian Propinsi Benggala itu membawa akibat sebagai berikut :
•Partai Congres bersikap keras terhadap Inggris.
Atas anjuran Tilak, kongres mengadakan sabotase dan boikot terhadap barang-barang buatan Inggris. Ada anggota-anggota Konggres yang tidak menyetujui perbuatan-perbuatan itu. Mereka termasuk golongan moderate. Sedang anggota-anggota Konggres yang mendukung sikap keras terhadap Inggris, termasuk golongan extrimis. Dengan demikian partai Konggres terpecah menjadi 2 golongan yaitu moderate dan extrimis.

•Hubungan orang Hindu dengan orang Islam menjadi tegang.
Sebab :
a.Orang Hindu menentang pembagian Benggala.
b.Orang Islam menyetujui pembagian Benggala. Dengan pembagian propinsi Benggala menjadi 2 propinsi orang-orang Islam di Benggala Timur merasa bebas dari tekanannya oaring Hindu di Benggala Timur.


D. LIGA MUSLIM
Berhubung dengan runcingnya keadaan maka pada 1906 orang-orang Islam di India membentuk Organisasi bernama Liga Muslimin atas anjuran Aga Khan. Bila partai Konggres dimaksudkan untuk menghimpun seluruh rakyat India tanpa memandang Agama maka Liga Muslimin hanya menghimpun orang-orang Islam saja. Tokoh-tokoh Liga Muslim yang terkenal meliputi : Moh. Ali Jinnah dan Liaqual Ali Khan.


E. HUBUNGAN KONGGRES - LIGA MUSLIM
Hubungan antara Konggres dan Liga Muslim kadang-kadang baik kadang-kadang juga buruk, tergantung pada keadaan politik. Dalam PD. I hubungannya baik. Keduanya menghadapi persoalan yang sama yaitu : Inggris meminta bantuan kepada seluruh bangsa India, dengan janji setelah perang selesai India akan diberi status Dominion. Kedua organisasi itu mengadakan pertemuan di Lucknow dan menghasilkan Lucknow Pact. Pemerintah Inggris diterima dan seluruh rakyat India Membantu Inggris. Banyak tentara Inggris yang dikirim ke Timur Tengah.

1. Rowlatt-act
Setelah Perang Dunia I berakhir, ternyata janji status dominion tidak ditepati oleh Inggris. Hal ini menyebabkan terjadi banyak kerusuhan di India. Untuk meredakan pergolakan itu, pemerintah Inggris mengeluarkan suatu Undang-Undang yang bernama Rowlatt-act pada tahun 1919. isi pokok undang-undang itu adalah : “mengancam dengan hukuman berat terhadap rakyat yang berani mengadakan keonaran politik“, namun demikian semangat rakyat menentang penjajahan tidak menjadi kendor, bahkan menghebat.

2. Amritsar-massacre
Pada 13 April 1919 sejumlah rakyat berkumpul di kota Amritsar, dengan maksud mengadakan rapat untuk memprotes Rowlatt-act dan untuk mendengarkan wejangan Gandhi. Rakyat yang tidak berdosa itu dianggap melanggar Rowlatt-act. Atas perintah panglima tentara Inggris di Amritsar, Jendral Dyer, rakyat yang sedang berkumpul tadi ditembaki. Banyak rakyat yang mati atau luka-luka. Peristiwa Amritsar sangat menusuk perasaan bangsa India.


F. MAHATMA GANDHI SEBAGAI PEMIMPIN PARTAI KONGGRES
Setelah terjadi Amritsar Massacre pada tahun 1919 gerak perjuangan Mahatma Gandhi yang mula-muala bersifat sosial lalu berubah menjadi politik. Sepeninggal Lokamaya Tiak, Gandhi memegang kepemimpinan partai konggres. Beliau berhasil menjiwai perjuangan konggres dengan ajaran-ajarannya, dengan cara perjuangan yang belum pernah dilakukan partai itu.

mahatma gandhi
Gambar : Mahatma Gandhi


Adapun dasar-dasar ajaran perjuangan Mahatma Gandhi ialah :
1. Ahimsa
Tanpa berbuat apa-apa, tanpa menggunakan kekerasan, musuh akhirnya akan kalah.

2. Hartal
Meletakkan pekerjaan sebagai tanda protes terhadap peraturan yang dianggap kurang adil atau sebagai tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan. Hal tersebut dilakukan berdasarkan ajaran agama, tanpa kekerasan dan tanpa senjata. Hartal semacam pemogokan.

3. Satyagraha
Pelaksanaan satyagraha dengan gerakan non-cooperation. Yaitu menolak kerja sama dengan pemerintah Inggris karena merasa berdiri dengan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan.

4. Swadeshi
Bangsa India harus mampu mencukupi kebutuhannya sendiri dengan hasil dan usaha sendiri. Pelaksanaan gerakan swadeshi antara lain dengan gerakan khaddar, yaitu memintal dan menenun sendiri.


G. KEMERDEKAAN INDIA DAN PAKISTAN
Mengingat makin kerasnya gerakan dan tuntutan Kongres, pemerintah Inggris pada tahun 1928 mengadakan panitia perubahan ketatanegaraan yg dikirim ke India dibawah pimpinan Simon. Konggres mengemukakan usulan kepada komisi Simon. Konggres bersedia menerima status dominion, asalkan dibentuk dengan segera, selambat-lambatnya akhir tahun 1929. ketika usul tersebut tidak diwujudkan oleh Inggris, Konggres memproklamasikan kemerdekaan India. Tanggal 26 Januari 1930 dinyatakan sebagai hari kemerdekaan dan dirayakan di seluruh India, hingga sekarang.

1. India Act tahun 1935
Pada tahun 1935 pemerintah Inggris mengeluarkan India Act yang baru berlaku tahun 1937. dalam India Act antara lain disebutkan bahwa :

a. Birma dipisahkan dari India
b. India dibentuk sebagai negara federasi
c. propinsi-propinsi mendapat otonomi yang luas

2. Sikap rakyat terhadap India Act 1935
Baik Liga Muslim maupun National Liberal Federation dapat menerimanya. Liga Muslim dapat menerima karena isinya menjamin hak-hak golongan minoritas. NFL menerima karena isinya membuka jalan bagi tercapainya tujuan partai ini ialah dominion. Meskipun raja-raja India mula-mula menyetujuimya, tetapi pada akhirnya tidak. Mereka takut kalau-kalau kekuasaannya akan lenyap, jika Pemerintah Federal berhak ikut campur tangan di dalam kerajaan. Konggres tidak menyetujui. Cara pembentukan tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Akan tetapi ketika India Act itu benar-benar dilaksanakan pada tahun 1937, konggres sendiri ikut serta dalam pemilihan dewan propinsi. Tujuannya untuk mengadakan oposisi, sehingga India Act tidak dapat berjalan dengan sempurna. Dari pemilihan itu konggres memperoleh 7 dari 11 propinsi.

3. Liga Muslim bersikap tegas
Sejak kemenangannya, Konggres menjadi sombong. Ketika Liga mengajk kerja sama dengan Konggres ditolak dengan keras. Ia menganjurkan agar Liga dilebur saja ke dalam Konggres. Sejak Konggres bersikap sombong Ali Jinah menuntut berdirinya Negara Islam yang tersendiri 1937. apabila nanti India diberi kemerdekaan. Jinah terus berjuang untuk Negara Islam itu, dan akhirnya tercapai pada tahun 1947. maka oleh rakyat ia diberi gelar Bapak Pakistan.


H. INDIA MENJELANG KEMERDEKAAN
Setelah PD II berakhir Inggris melihat makin menghebatnya gerakan nasionalisme India bermaksud memberikan kemerdekaan berstatus dominion. Tetapi baik Liga maupun Konggres menolaknya. Karena menurut Liga tawaran ini tidak menjamin terbentuknya Negara Islam. Sedang Konggres bukan dominion yang dikehendaki melainkan purna-swaraj. Meskipun mengalami tantangan yang maksud pemberian kemerdekaan status dominion akan dilaksanakan juga. Pad 1946 oleh Raja Muda Lord Wavel dibentuk pemerintahan sementara yang dipimpinnya sendiri, sedang Nehru disngkat sebagai Perdana Menteri. Dengan demikian berarti Konggres mengorbankan perjuangannya sendiri. Liga muslim tidak diperkenankan duduk di dalam pemerintahan sementara. Tuntutan Liga tetap tidak berubah, yaitu “ orang Islam harus diberi Negara tersendiri yang lepas sama sekali dari Negara orang Hindhu “. Akhirnya Konggres terpaksa menyetujui tuntutan itu (Juli 1947). Dengan adanya kompromi Konggres-Liga, maka pada hakekatnya Pakistan telah berdiri.

Janji kemerdekaan India, oleh Raja Muda Mounbatten dilaksanakan pada 15-8-1947. India merdeka, tetapi wilayahnya dibelah menjadi dua, yaitu dominion India dan Pakistan. Pembagian India sebetulnya kurang memuaskan baik Pakistan maupun Konggres. Konggres menginginkan Negara yang bulat, sedang Pakistan menginginkan daerah yang merupakan kesatuan.
Pada tanggal 26-1-1950 India mengubah bentuk pemerintahan dari dominion menjadi Republik dengan presiden Rajendra Prasad dan perdana menterinya J. Nehru. Tampuk pemerintahan India sepenuhnya ditangan Konggres, yang merupakan partai terbesar. Pakistan baru mengubah dirinya pada tahun 1956. persidennya yang pertama ialah Iskandar Mirza. Baik India maupun Pakistan hubungannya dengan Inggris sangatkah baik. Keduannya menjadi anggota British Commonwealth of Nations. Sedang hubungan antara India dan Pakistan hingga sekarang ini kurang serasi. Hal ini disebabkan oleh masalah Khasmir (perbatasan).


Description: pergerakan kebangsaan india, pergerakan india, sejarah asia selatan

1 komentar:

  1. Di muka hakim kolonial, pada bagian penutup dari pleidoi ”Indonesia Menggugat” (1930), Soekarno bertutur: ”Kami menyerahkan segenap raga dengan serela-relanya kepada tanah air dan bangsa… Juga kami adalah berusaha ikut mengembalikan hak tanah air dan bangsa atau peri kehidupan yang merdeka. Tiga ratus tahun, ya walau seribu tahun pun, tidaklah bisa menghilangkan hak negeri Indonesia dan rakyat Indonesia atas kemerdekaan itu.”

    Dengan pernyataan itu, Soekarno menambatkan perjuangan kemerdekaan Indonesia ke dalam jangkar “kebangsaan”. Suatu bangsa, menurut Ernest Renan, terbentuk karena dua hal: bersama-sama menjalani suatu riwayat dan mempunyai keinginan hidup menjadi satu.

    Merdeka Tanpa Kepemimpinan

    BalasHapus