Ada dikatakan bahwa neolithikum itu adalah suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Perubahan besar ini ditandai dengan berubahnya peradaban penghidupan food-gathering menjadi foodproducing. Pada saat orang sudah mengenal bercocok tanam dan berternak. Pertanian yang mereka selenggarakan mula-mula bersifat primitif dan hanya dilakukan di tanah-tanah kering saja. Pohon-pohon dari beberapa bagian hutan di kelupak kulitnya dan kemudian dibakar. Tanah-tanah yang baru dibuka untuk pertanian semacam itu untuk beberapa kali berturut-turut ditanami dan sesudah itu ditinggalkan.
Orang-orang Indonesia zaman neolithikum membentuk masyarakat-masyarakat dengan pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang kayu, dinding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah-indah, Walaupun alat-alat mereka masih dibuat daripada batu, tetapi alat-alat itu dibuat dengan halus, bahkan juga sudah dipoles pada kedua belah mukanya.
A. CARA HIDUP
Cara hidup zaman neolithikum membawa perubahan-perubahan besar, karena pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal bersama dalam kampung. Berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerjasama itu. Dapat dikatakan pada zaman neolithikum itu terdapat dasar-dasar pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagaimana kita dapatkan sekarang.
B. ALAT-ALAT ZAMAN NEOLITHIKUM
Pada zaman neolithikum ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Description: neolithikum zaman batu muda, neolithikum, zaman batu muda
Orang-orang Indonesia zaman neolithikum membentuk masyarakat-masyarakat dengan pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang kayu, dinding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah-indah, Walaupun alat-alat mereka masih dibuat daripada batu, tetapi alat-alat itu dibuat dengan halus, bahkan juga sudah dipoles pada kedua belah mukanya.
A. CARA HIDUP
Cara hidup zaman neolithikum membawa perubahan-perubahan besar, karena pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal bersama dalam kampung. Berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerjasama itu. Dapat dikatakan pada zaman neolithikum itu terdapat dasar-dasar pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagaimana kita dapatkan sekarang.
B. ALAT-ALAT ZAMAN NEOLITHIKUM
Pada zaman neolithikum ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
1. Pahat Segi Panjang
Daerah asal kebudayaan pahat segi panjang ini meliputi Tiongkok Tengah dan Selatan, daerah Hindia Belakang sampai ke daerah sungai gangga di India, selanjutnya sebagian besar dari Indonesia, kepulauan Philipina, Formosa, kepulauan Kuril dan Jepang.
2. Kapak Persegi
Asal-usul penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke Indonesia. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran. Kapak jenis ini ditemukan di daerahi Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
3. Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua.
4. Kapak Bahu
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi, hanya saja di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi. Daerah kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina terus ke barat sampai sungai Gangga. Tetapi anehnya batas selatannya adalah bagian tengah Malaysia Barat. Dengan kata lain di sebelah Selatan batas ini tidak ditemukan kapak bahu, jadi neolithikum Indonesia tidak mengenalnya, meskipun juga ada beberapa buah ditemukan yaitu di Minahasa.
5. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula. Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.
6. Pakaian dari kulit kayu
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum perempuan. Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan yang harus di taati. Sebagai contoh di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan beberapa tempat lainnya ditemukan alat pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman neolithikum sudah berpakaian.
7. Tembikar (Periuk belanga)
Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang adanya barang-barang tembikar atau periuk belanga terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa pecahan-pecahan yang sangat kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil tetapi sudah dihiasi gambar-gambar. Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga yang ternyata berisi tulang belulang manusia.
Description: neolithikum zaman batu muda, neolithikum, zaman batu muda
suka baca sejarahh... makasi share :)
BalasHapusmantap...izin share di blog kita...
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat... ^_^
BalasHapuseeeeemmmmmmmmmmmm
BalasHapusmakasih ya buat informasihnya
@Anonim: yupz, sama-sama.. semoga bermanfaat... :D
BalasHapuskk kalo boleh request tentang
BalasHapuspaleothikum
1.kapak genggam
2. flake
3. tombak
4. boneculture
mesolithikum
1. kapak pendek
2. pebble
3. gerabah
4. pipisan
5. kjokenmoddinger
6. abrissowreche
7. silhovet
neolithikum
1. kapak perimbas
-kapak batu
-kapak tangga
-kapak atap
-kapak biola
-kapak beliung
-kapak belineung
-kapak tarah/penarah
2 kapak lonjong
-besar= walzenbeil
-kecil=kleinbeil
zaman megalithikum
1.menhir
2.dolmen
3.wanga
4.sarkofagus
5.petikubur batu
6.punden berundak
7. arca
@Ryanta Iswara: untuk sementara baru bisa posting yang neolithikum dan mesolithikum... untuk yang lainnya mungkin bebearapa waktu kedepan akan segera kami postingkan...
BalasHapusbelum lengkap ia?
BalasHapus@inna mutmainnah: yah sementara baru itu... :D
BalasHapusmakasih.. yah... berkat ada blog ini pr ku selesai aku tuntas kan semuanya
BalasHapuskasih periodisasinya sekalian yaw..
BalasHapusMakasih kaka Atas pemberitahuannya
BalasHapusmksh
BalasHapuskalo boleh mau di copas
@fadhilah nisa: yup sama-sama semoga bisa bermanfaat...
BalasHapus@chaca comel: ok mungkin nanti bisa ditambahkan periodesasinya...
BalasHapus@Anonim: ok sama2, semoga bisa bermanfaat...
BalasHapus@arinal haq: ok silahkan kalo mau di copas, semoga bisa bermanfaat...
BalasHapusMakasih Info Y kk
BalasHapus@Totok Jarwanto: yupz, makasih juga udah mampir..
BalasHapuskalok pendukung kebudayaan nya gk ada mas???
BalasHapus@oking chan: alat-alat yang digunakan itu jg termasuk pendukung kebudayaan gan, tpi kalau pendukung kebudayaan yg lain blm dpt referensinya gan... :D
BalasHapus@oking chan: alat-alat yang digunakan itu jg termasuk pendukung kebudayaan gan, tpi kalau pendukung kebudayaan yg lain blm dpt referensinya gan... :D
BalasHapusWehh Nice banget cuma kurang gambar gambar nya doank :D
BalasHapus@Anonim: makasih udah mampir, yah nanti saya coba cari gambar2nya, soalnya agak sulit di cari di mbah gugle.. :D
BalasHapus@Josua: thanks...
BalasHapustrimss
BalasHapuskurang lengkap._.
BalasHapus@Anonim: sama-sama... :D
BalasHapus@Unknown: Sami-sami... :D
BalasHapus@manik: Dilengkapi sendiri gih... :D
BalasHapusSangat bermanfaat teman .. kembangkan lagi informasi di blog mu :D
BalasHapusmakasih sangat membantu untuk mengerjakan tugas :)
BalasHapus@nanda rifani: terima kasih, semoga bisa terus berkembang... :D
BalasHapus@Anonim: semangat mengerjakan tugas... :D
BalasHapusthanks bro buat postingan nya
BalasHapus@gilbert devlin: sama-sama bro... :D
BalasHapusThanks ya ini sangat menbantu saya... :)
BalasHapusThanks y..
BalasHapusthanks infonya...
BalasHapusinfo nih, pendukung kebudayaan neolithikum itu homo sapiens, homo wajakensis, dan homo soloensis
BalasHapusudah mulai bercocok tanam..??
BalasHapusbagus bagus
BalasHapusada gambar pahat genggam ga ? di masa praaksara , trims
BalasHapusis it a new update? respon please
BalasHapusBukannya Kapak lonjong tuh di zaman mesolithikum ya?
BalasHapusAda gambar kapak bahu Ga' ?! kalau ada tlg d.post ya:)
BalasHapussuka baca sejarah. makasih ya↘✔
BalasHapus