Cari kaos bagus? yuk merapat di Distro Surfingan

Pra Sejarah | Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)

Setelah pleistosen berganti dengan holosen, kebudayaan paleolithikum tidak begitu saja lenyap melainkan mengalami perkembangan selanjutnya. Di Indonesia, kebudayaan paleolithikum itu mendapat pengaruh baru dengan mengalirnya arus kebudayaan baru dari daratan Asia ygna membawa coraknya sendiri. Kebudayaan baru yang timbul itu dinamakan Mesolithikum. Kebudayaan mesolithikum ini banyak ditemukan bekas-bekasnya di Sumatra, Jawa , Kalimantan, Sulawesi dan di Flores. Dari peninggalan-peninggalan tersebut dapat diketahui bahwa jaman itu manusia masih hidup dari berburu dan menangkap ikan (Food-Gathering). Akan tetapi sebagian sudah mempunyai tempat tinggal tetap, sehingga bisa dimungkinkan sudah bercocok tanam walau masih sangat sederhana dan secara kecil-kecilan. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir pantai (Kjokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (Abris Sous Roche). Disitulah pula banyak didapatkan bekas-bekas kebudayaannya.

Penelitian di bukit kerang menghasilkan banyak penemuan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam Paleolithikum). Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan pebble / kapak Sumatra. Bentuk pebble dapat dikatakan sudah cukup sempurna dan buatannya agak halus. Hal ini membuktikan bahwa alat-alat pada zaman mesolithikum merupakan pengembangan dari alat-alat zaman paleolithikum, dimana cara pembuatannya lebih baik dan lebih halus dari zaman paleolithikum.


A. HASIL KEBUDAYAAN MESOLITHIKUM
1. Kebudayaan Pebble (Pebble Culture)
  1. Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)
    kjokkenmoddinger
    Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah dapur. Dalam kenyataan Kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian ± 7 meter dan sudah membatu atau menjadi fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai timur Sumatera yakni antara Langsa dan Medan. Dari bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap. Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak menemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam Palaeolithikum).

  1. Pebble (kapak genggam Sumatera = Sumateralith)
    pebble kapak genggam sumatera
    Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.

  1. Hachecourt (kapak pendek)
    Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.

  1. Pipisan
    batu pipisan
    Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.




2. Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)
sampung bone culture
Berdasarkan alat-alat kehidupan yang ditemukan di goa lawa di Sampung (daerah Ponorogo - Madiun Jawa Timur) tahun 1928 - 1931, ditemukan alat-alat dari batu seperti ujung panah dan flakes, kapak yang sudah diasah, alat dari tulang, tanduk rusa, dan juga alat-alat dari perunggu dan besi. Oleh para arkeolog bagian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu adalah tulang, sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.






3. Kebudayaan Flakes (Flakes Culture)
  • Abris Sous Roche (Gua tempat tinggal)
    abris sous roche
    Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada goa tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.Di antara alat-alat kehidupan yang ditemukan ternyata yang paling banyak adalah alat dari tulang sehingga oleh para arkeolog disebut sebagai Sampung Bone Culture / kebudayaan tulang dari Sampung. Karena goa di Sampung tidak ditemukan Pebble ataupun kapak pendek yang merupakan inti dari kebudayaan Mesolithikum. Selain di Sampung, Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah Besuki dan Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian terhadap goa di Besuki dan Bojonegoro ini dilakukan oleh Van Heekeren. Di Sulawesi Selatan juga banyak ditemukan Abris Sous Roche terutama di daerah Lomoncong yaitu goa Leang Patae yang di dalamnya ditemukan flakes, ujung mata panah yang sisi-sisinya bergerigi dan pebble. Di goa tersebut didiami oleh suku Toala, sehingga oleh tokoh peneliti Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, suku Toala yang sampai sekarang masih ada dianggap sebagai keturunan langsung penduduk Sulawesi Selatan zaman prasejarah. Untuk itu kebudayaan Abris Sous Roche di Lomoncong disebut kebudayaan Toala. Kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan Mesolithikum yang berlangsung sekitar tahun 3000 sampai 1000 SM. Selain di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah Timor dan Rote. Penelitian terhadap goa tersebut dilakukan oleh Alfred Buhler yang di dalamnya ditemukan flakes dan ujung mata panah yang terbuat dari batu indah.


B. KEBUDAYAAN BACSON-HOABINH
Kebudayaan ini ditemukan dalam gua-gua dan dalam bukit-bukit kerang di Indo-China, Siam, Malaka, dan Sumatera Timur. Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu kali, seperti bahewa batu giling. Pada kebudayaan ini perhatian terhadap orang meninggal dikubur di gua dan juga di bukit-bukit kerang. Beberapa mayatnya diposisikan dengan berjongkok dan diberi cat warna merah. Pemberian cat warna merah bertujuan agar dapat mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup. Di Indonesia, kebudayaan ini ditemukan di bukit-bukit kerang. Hal seperti ini banyak ditemukan dari Medan sampai ke pedalaman Aceh. Bukit-bukit itu telah bergeser sejauh 5 km dari garis pantai menunjukkan bahwa dulu pernah terjadi pengangkatan lapisan-lapisan bumi. Alur masuknya kebudayaan ini sampai ke Sumatera melewati Malaka. Di Indonesia ada dua kebudayaan Bacson-Hoabinh, yakni:
  1. Kebudayaan pebble dan alat-alat dari tulang yang datang ke Indonesia melalui jalur barat.
  2. Kebudayaan flakes yang datang ke Indonesia melalui jalur timur.

Dengan adanya keberadaan manusia jenis Papua Melanosoide di Indonesia sebagai pendukung kebudayaan Mesolithikum, maka para arkeolog melakukan penelitian terhadap penyebaran pebble dan kapak pendek sampai ke daerah teluk Tonkin daerah asal bangsa Papua Melanosoide. Dari hasil penyelidikan tersebut, maka ditemukan pusat pebble dan kapak pendek berasal dari pegunungan Bacson dan daerah Hoabinh, di Asia Tenggara. Tetapi di daerah tersebut tidak ditemukan flakes, sedangkan di dalam Abris Sous Roche banyak ditemukan flakes bahkan di pulau Luzon (Filipina) juga ditemukan flakes. Ada kemungkinan kebudayaan flakes berasal dari daratan Asia, masuk ke Indonesia melalui Jepang, Formosa dan Filipina.


C. KEBUDAYAAN TOALA
lukisan pra sejarah
Kebudayaan Toala dan yang serumpun dengan itu disebut juga kebudayaan flake dan blade. Alat-alatnya terbuat dari batu-batu yang menyerupai batu api dari eropa, seperti chalcedon, jaspis, obsidian dan kapur. Perlakuan terhadap orang yang meninggal dikuburkan didalam gua dan bila tulang belulangnya telah mengering akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung. Selain itu, didalam gua terdapat lukisan mengenai perburuan babi dan juga rentangan lima jari yang dilumuri cat merah yang disebut dengan “silhoutte”. Arti warna merah tanda berkabung. Kebudayaan ini ditemukan di Jawa (Bandung, Besuki, dan Tuban), Sumatera (danau Kerinci dan Jambi), Nusa Tenggara di pulau Flores dan Timor.


Description: mesolithikum, pra sejarah, zaman batu tengah

Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan 70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.

Keberadaan Kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M /1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.


A. SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN SINGASARI
Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini. Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula Malurung.

prasasti mula malurung
Gambar: Prasasti Mula Malurung

1. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.

candi kidal
Gambar: Candi Kidal


3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.

candi jago
Gambar: Candi Jago


5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.

arca amoghapasa
Gambar: Arca Amoghapasa


Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.

Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut. Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati. Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman Simpang, Surabaya.

candi singasari
Gambar: Candi Singasari



B. KEHIDUPAN DI KERAJAAN SINGASARI
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Politik Dalam Negeri:
  1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
  2. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
  3. Memperkuat angkatan perang.

Politik Luar Negeri:
  1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
  2. Menguasai Bali.
  3. Menguasai Jawa Barat.
  4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.

Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).


C. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI
Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.



D. HUBUNGAN KERAJAAN SINGASARI DENGAN MAJAPAHIT
Pararaton, Nagarakretagama dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya, cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiararaja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.


Description: kerajaan singasari, singasari, ken arok

Sejarah Wali Songo

Wali Songo adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata. Era wali songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat wali songo lebih banyak disebut dibanding yang lain. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit, Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa yakni nuansa Hindu dan Budha. Mungkin selama ini banyak yang mengartikan bahwa wali songo itu jumlahnya sembilan orang, namun bila kita telaah lebih jauh ternyata wali songo ini terdiri dari beberapa orang dan melewati beberapa fase perkembangan.


A. FASE-FASE WALI SONGO
1. Fase Pertama Wali Songo
Islam telah menjadi agama di Nusantara khususnya pulau jawa, tetapi pada masa itu masih terbatas pada keluarga pedagang yang menikah dengan warga pribumi yang bermukim disekitar pelabuhan. Kerajan Majapahit dan Pajajaran masih berdiri kuat, masyarakatpun masih banyak yang beragama Hindu. Keterangan tentang situasi tersebut sampai kepada Sultan Muhammad I, penguasa Turki. Kemudian beliau mengirim surat kepada para pembesar di pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah. Isinya meminta para ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke pulau Jawa. Maka terkumpullah sembilan ulama berilmu tinggi serta memiliki karomah. Surat tersebut mendapat respon yang baik.

Pada tahun 808 Hijrah atau 1404 Masehi para ulama itu berangkat ke Pulau Jawa. Mereka adalah:
  1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik pada tahun 1419 M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik Semen Gresik.
  2. Maulana Ishak berasal dari Samarqand (dekat Bukhara-Rusia Selatan). Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa selesai Maulana Ishak pindah ke Pasai dan wafat di sana.
  3. Maulana Ahmad Jumadil Kubra, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling. Makamnya di Troloyo Trowulan, Mojokerto Jawa Timur.
  4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maghrib (Maroko), beliau berdakwah keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.
  5. Maulana Malik Isroil berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
  6. Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia (Iran). Ahli pengobatan. Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
  7. Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
  8. Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
  9. Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (metode rukyah) tanah angker yang dihuni jin-jin jahat tukang menyesatkan manusia. Setelah para Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah netral dijadikan pesantren. Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di sana. Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Terdapat peninggalan Syekh Subakir berupa sajadah yang terbuat dari batu kuno disana.

wali songo
Gambar : Wali Songo


2. Fase Kedua Wali Songo
Pada periode kedua ini masuklah tiga orang wali menggantikan tiga wali yang wafat. Ketiganya adalah:
  1. Raden Ahmad Ali Rahmatullah, datang ke Jawa pada tahun 1421 M menggantikan Malik Ibrahim yang wafat pada tahun 1419 M. Raden Ahmad berasal dari Cempa, Muangthai Selatan (Thailand Selatan).
  2. Sayyid Ja’far Shodiq berasal dari Palestina, datang di Jawa tahun 1436 menggantikan Malik Isro’il yang wafat pada tahun 1435 M. Beliau tinggal di Kudus sehingga dikenal dengan Sunan Kudus.
  3. Syarif Hidayatullah, berasal dari Palestina. Datang di Jawa pada tahun 1436 M. Menggantikan Maulana Ali Akbar yang wafat tahun 1435 M. Sidang walisongo yang kedua ini diadakan di Ampel Surabaya.

Para wali kemudian membagi tugas. Sunan Ampel, Maulana Ishaq dan Maulana Jumadil Kubro bertugas di Jawa Timur. Sunan Kudus, Syekh Subakir dan Maulana Al-Maghrobi bertugas di Jawa Tengah. Syarif Hidayatullah, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin di Jawa Barat. Dengan adanya pembagian tugas ini maka masing-masing wali telah mempunyai wilayah dakwah sendiri-sendiri, mereka bertugas sesuai keahlian masing-masing.

3. Fase Ketiga Wali Songo
Pada tahun 1463 M. Masuklah empat wali menjadi anggota Walisongo yaitu:
  1. Raden Paku atau Syekh Maulana Ainul Yaqin kelahiran Blambangan Jawa Timur. Putra dari Syekh Maulana Ishak dengan putri Kerajaan Blambangan bernama Dewi Sekardadu atau Dewi Kasiyan. Raden Paku ini menggantikan kedudukan ayahnya yang telah pindah ke negeri Pasai. Karena Raden Paku tinggal di Giri maka beliau lebih terkenal dengan sebutan Sunan Giri. Makamnya terletak di Gresik Jawa Timur.
  2. Raden Said, atau Sunan Kalijaga, kelahiran Tuban Jawa Timur. Beliau adalah putra Adipati Wilatikta yang berkedudukan di Tuban. Sunan Kalijaga menggantikan Syekh Subakir yang kembali ke Persia.
  3. Raden Makdum Ibrahim, atau Sunan Bonang, lahir di Ampel Surabaya. Beliau adalah putra Sunan Ampel, Sunan Bonang menggantikan kedudukan Maulana Hasanuddin yang wafat pada tahun 1462. Sidang Walisongo yang ketiga ini juga berlangsung di Ampel Surabaya.

4. Fase Keempat Wali Songo
Pada tahun 1466 diangkat dua wali menggantikan dua yang telah wafat, yakni:
  1. Raden atau Raden Fattah (Raden Patah)
    Raden Patah merupakan murid dari Sunan Ampel, beliau putra Raja Brawijaya Majapahit. Pada tahun 1462 M, beliau diangkat sebaga Adipati Bintoro dan membangun Masjid Demak pada tahun 1465 M. pada tahun 1468 dinobatkan sebagai Sultan Demak.
  2. Fathullah Khan, putra Sunan Gunungjati, beliau dipilih sebagai anggota Walisongo menggantikan ayahnya yang telah berusia lanjut.

5. Fase Kelima Wali Songo
Dalam fase ini, masuklah Sunan Muria atau Raden Umar Said, putra Sunan Kalijaga menggantikan wali yang telah wafat. Konon Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang itu adalah salah satu anggota Walisongo, namun karena Siti Jenar di kemudian hari mengajarkan ajaran yang menimbulkan keresahan umat dan mengabaikan syariat agama maka Siti Jenar dihukum mati. Selanjutnya kedudukan Siti Jenar digantikan oleh Sunan Bayat – bekas Adipati Semarang (Ki Pandanarang) yang telah menjadi murid Sunan Kalijaga.


B. MAULANA MALIK IBRAHIM
sunan gresik
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi. Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya. Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah (kasta yang disisihkan dalam Hindu). Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur


C. SUNAN AMPEL
sunan ampel
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang). Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dialah yang mengenalkan istilah "Mo Limo" (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk "tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina." Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.


D. SUNAN GIRI
sunan giri
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya, seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma) Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai. Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah "giri". Maka ia dijuluki Sunan Giri. Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata. Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18. Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau. Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.


E. SUNAN BONANG
sunan bonang
Sunan Bonang adalah anak dari Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa. Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Di sana ia mendirikan Masjid Sangkal Daha. Ia kemudian menetap di Bonang (desa kecil di Lasem, Jawa Tengah) sekitar 15 kilometer timur kota Rembang. Di desa itu ia membangun tempat pesujudan / zawiyah sekaligus pesantren yang kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat menjadi panglima tertinggi. Meskipun demikian, Sunan Bonang tak pernah menghentikan kebiasaannya untuk berkelana ke daerah-daerah yang sangat sulit. Ia acap berkunjung ke daerah-daerah terpencil di Tuban, Pati, Madura maupun Pulau Bawean. Di Pulau inilah, pada 1525 M ia meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Tuban, di sebelah barat Masjid Agung, setelah sempat diperebutkan oleh masyarakat Bawean dan Tuban. Tak seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan Bonang memadukan ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks. Ia menguasai ilmu fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang. Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat 'cinta'('isyq). Sangat mirip dengan kecenderungan Jalalludin Rumi. Menurut Bonang, cinta sama dengan iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al yaqqin. Ajaran tersebut disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai masyarakat. Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan murid utamanya, Sunan Kalijaga. Sunan Bonang banyak melahirkan karya sastra berupa suluk, atau tembang tamsil. Salah satunya adalah "Suluk Wijil" yang tampak dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr (wafat pada 899). Suluknya banyak menggunakan tamsil cermin, bangau atau burung laut. Sebuah pendekatan yang juga digunakan oleh Ibnu Arabi, Fariduddin Attar, Rumi serta Hamzah Fansuri. Sunan Bonang juga menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan instrumen bonang. Gubahannya ketika itu memiliki nuansa dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan transedental (alam malakut). Tembang "Tombo Ati" adalah salah satu karya Sunan Bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah menggubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah perseteruan Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang sebagai peperangan antara nafi (peniadaan) dan 'isbah (peneguhan).


F. SUNAN DRAJAT
sunan drajat
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog (pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang). Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah "berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang'. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.


F. SUNAN GUNUNG JATI
sunan gunung jati
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra' Mi'raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya "wali songo" yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. ersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten. Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.


H. SUNAN MURIA
sunan muria
Ia putra Dewi Saroh, adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530). Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.


I. SUNAN KUDUS
sunan kudus
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti "sapi betina". Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


J. SUNAN KALIJAGA
sunan kalijaga
Dialah wali yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya. Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam ('kungkum') di sungai (kali) atau "jaga kali". Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab "qadli dzaqa" yang menunjuk statusnya sebagai "penghulu suci" kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede - Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu selatan Demak.


Description: sejarah wali songo, wali songo, wali songo di jawa

Cina Era Deng Xiaoping

RRC terbentuk pada tanggal 1 Oktober 1949 setelah mengalami kekacauan yang panjang. Saat ini RRC mencoba sistem komunis dengan inspirasi Maoisme, dan secara bertahap membuka pintu kembali dengan negara luar. Saat ini RRC yang kaya akan tenaga kerja, sumber daya alam dan bahan baku industri menjadi sasaran investasi besar-besaran Jepang, Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan negara-negara dari seluruh dunia. Teknologi industri Cina termasuk dalam jajaran negara-negara besar dunia, mulai dari teknologi nuklir, roket, dan obat-obatan tradisional.

Dahulu sebelum tahun 1990, RRC sering diisukan sebagai bahaya perdamaian di Asia dengan potensi teknologi persenjataan dan ideologi, tetapi belakangan anggapan ini berangsur hilang berkat kemampuan diplomasi dan strategi Cina yang dapat menyesuaikan dengan kecenderungan politik global. Kini pada saat pemerintahan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao Cina memiliki pendapatan sosial bruto 1.290 USD dengan pertumbuhan ekonomi 9-10% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini dimulai ketika Deng Xiaoping mengeluarkan kebijakan perombakan tata ekonomi RRC.


A. DENG XIAO PING SEBAGAI TOKOH REFORMASI CINA
Deng Xiaoping menaiki tangga politik hingga sampai ke puncak setelah melalui jalan berliku, terjal, dan berbatu-batu. Ia pernah menjadi teman dekat Mao, tetapi juga pernah menjadi lawan politiknya yang paling dibenci. Ketika revolusi kebudayaan meletus pada tahun 1966, korban yang pertama kali terbabat adalah Deng. Sampai-sampai Deng dipaksa bekerja di ladang di desa-desa pedalaman dan tidur di kandang sapi.

Deng seorang komunis tulen tetapi berbeda dengan Mao. Deng tidak menganggap politik sebagai panglima. Bagi Deng, pandangan politik haruslah komunis, tetapi ekonomi tidak harus. Sebab tujuan pembangunan ekonomi Cina adalah kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Tidak peduli apakah jalan yang ditempuh untuk itu ditempuh dengan jalan kapitalis. Berkat pandangan-pandangan Deng yang kapitalis itulah reformasi ekonomi di Cina Daratan bergemuruh.

deng xiaoping
Gambar : Deng Xiaoping


Sejak kanak-kanak, sekalipun ia lahir dari keluarga kaya, Deng peka terhadap penderitaan rakyat. Ia nyaris seperti budha yang sedih melihat penderitaan orang lain. Orangtuanya pernah berharap Xiansheng atau Deng kecil menjadi pendeta tetapi Deng memilih politik. Hanya saja ia politikus yang menganggap politik bukan segala-galanya. Perhatian Deng lebih pada ekonomi. Kecenderungan ekonominya memang sangat besar, samapai-sampai ia tidak peduli, apakah jalan yang ditempuh melenceng dari Marxisme-Leminimisme sehingga tidak disukai ketua Mao.

Dalam membangun ekonomi Cina dia memiliki tantangan berat yang datang dari Mao Zedong. Semua jabatan baik dalam partai maupun pemerintahan ditarik. Deng menjadi sasaran hujatan dan harus diasingkan di pedalaman Nanchang. Bahkan anak lelakinya Deng Pufang, seorang mahasiswa yang cerdas mengalami siksaan yang berat. Mao memang tidak menghabisi Deng, konon Deng diselamatkan oleh sahabatnya PM Zhou Enlai yang berhasil membujuk Mao agar Deng diampuni.

Lelaki kelahiran Paifangchun, propinsi Sichuan ini, awal 1960 bersama Presiden Liu Shaoqi yang berpandangan sama yaitu menciutkan anggaran Partai Komunis Cina untuk mengatasi kelaparan yang melanda rakyat. Deng dan Shaoqi bisa agak bebas mengambil kebijaksanaan karena waktu itu ia menjabat Sekjen Partai Komunis Cina sedang Liu Shaoqi adalah presiden.

Namun sekapitalis atau semoderatnya Deng Xiaoping, ia masih seorang komunis yang tetap akan menegakkan komunisme dan membela ideologi tersebut. Buktinya Deng Pula yang memerintahkan tentara untuk memberantas para mahasiswa pengunjuk rasa di Tiananmen karena dianggap sudah kelewat batas dan membahayakan sendi-sendi komunisme. Orang kemudian tahu terpaksa atau tidak Deng bersekutu dengan tokoh-tokoh garis keras militer untuk memerangi para pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa. Para pengamat kemudian menyebut Deng seorang reformis–konservatif.

Namun lepas dari kekuatan dan kelemahannya, tidak bisa dipungkiri Deng Xiaoping adalah orang besar Cina setelah Mao. Cita-citanya yang tak pernah padam adalah melihat Cina yang kaya dan makmur. Orang tidak tahu persis apakah Deng tokoh yang benar-benar moderat, yang jelas pada tahun 1970-an ia pernah membangun dinding demokrasi. Disini rakyat boleh menyampaikan kata hati termasuk mengkritik partai dan pemerintah. Ketika kritik-kritik itu mulai menyerang dirinya, sekitar 1979, Deng memerintahkan agar para pengkritik itu ditangkap. Dinding demokrasi akhirnya tak terlihat lagi.

deng xiaoping
Gambar : Deng Xiaoping



B. REFORMASI CINA DAN PERAN DENG XIAOPING DIDALAMNYA
Berakhirnya reformasi kebudayaan yang merupakan masa terkelam dalam sejarah Cina menjadi awal reformasi ekonomi Deng Xiaoping. Setelah Mao wafat pada September 1976, pemerintahan sementara dikuasai oleh Hua Guofeng. Akhirnya Deng Xiaoping kembali dipanggil untuk mengimbangi kelompok empat. Kemudian Deng bersama kelompoknya melakukan transformasi ekonomi menuju kapitalis, yang akhirnya membawa kemajuan-kemajuan bagi Cina meskipun menghadapi berbagai tantangan juga.

Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan reformasi ekonomi Cina yaitu pertama Deng melakukan reformasi secara hati-hati, bertahap, pragmatis dan kesabaran. Dalam melakukan reformasi, Cina lebih dulu meletakkan arah reformasi dan tidak terburu-buru melihat hasil. Hal ini tampak dari hasil yang baru dinikmati pada awal tahun 1990-an, padahal reformasi dimulai sejak 18 Desember 1978. Kedua keberhasilan Cina disebabkan keberhasilam dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan hukum.

1. Reformasi dibidang politik
Dalam bidang politik, Deng berhasil mewujudkan stabilitas nasional yang penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi, serta adanya dukungan politik terhadap kepemimpinan nasional. Keberhasilan Cina mampu menghindari benturan sejarah, dengan mengakui bahwa Cina telah tumbuh melelui tahapan revolusi, rekonstruksi, dan reformasi. Jadi Cina mengakui bahwa keberhasilan hari ini tidak lepas dari modal sejarah masa lalu. Itu sebabnya Cina mampu menempatkan pemimpin-pemimpin nasionalnya pada tempat terhormat, apapun kesalahan dan kekeliruan yang telah dibuatnya karena jasa mereka tidak bisa dihilangkan oleh kesalahannya. Akhirnya tidak ada kebencian dan permusuhan antar generasi.


2. Reformasi dibidang ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ini dimulai ketika Den Xiaoping mengeluarkan kebijakan perombakan tata ekonomi RRC. Gagasan perombakan ini dituangkan dalam gagasan empat bentuk modernisasi RRC. Empat bentuk modernisasi ini mencakup bidang pertanian, industri, iptek, dan militer. Gagasan ini dikemukakan pada sidang pleno ketiga kongres Sentral Komite ke–XI Partai Komunis Cina (PKC) pada tahun 1978. Sidang ini menjadi arena kritik kesalahan-kesalahan Mao Tse Tung dalam menangani berbagai masalah, termasuk bidang ekonomi. Serangan tersebut terutama dilancarkan oleh Deng Xiaoping. Deng Xiaoping melihat pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangga terutama Jepang dan Korea Selatan lebih maju dibandingkan dengan RRC. Sehingga memberi inspirasi bagi Deng Xiaoping untuk merekomendasikan perombakan tata ekonomi RRC. Menurut Deng Xiaoping hal ini perlu dilakukan karena kemunduran ekonomi RRC dapat memberi peluang terhadap keresahan sosial di dalam negeri, hal ini juga dapat memberi kesan dan citra negatif bagi RRC.

Reformasi ekonomi dimulai di sektor pertanian. Pada tahun 1978, Deng kembali menghidupkan kebijakan sistem intensif Liu Shaoqi yang diperkenalkan pada awal tahun 1960an. Kebijakan ini termasuk pasar bebas, kepemilikan tanah pribadi, dan tanggung jawab petani dalam mengatur tanah pertanian mereka sendiri menurut kontrak penetapan quotabkeluarga setiap rumah tangga. Kebijakan ini menemukakan dua tipe kontrak yaitu

1. Baochan daohu, yang mengharuskan rumah tangga memenuhi quota negara dan keperluan wilayahnya.

2. Baogan daohu, membolehkan rumah tangga untuk memperoleh hasil produksi yang lebih setelah terlebih dahulu memenuhi kebutuhan negara dan desanya.

Pemerintahan Deng juga menghapuskan sistem komune rakyat dan diganti dengan pemerintahan administrasi setempat. Keuntungan sistem ini adalah meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan pendapatannya. Deng berhasil memperoleh dukungan dari 800 juta petani. Deng Xiaoping juga lebih mementingkan hal-hal yang tidak searah pemikiran Mao Tse Tung, seperti penekanan pentingnya pertumbuhan ekonomi, pemberian kebebasan terbatas, orientasi keuntungan material, pemekaran kembali nilai-nilai tradisional, dan konfusianisme. Langkah selanjutnya yang dilaksanakan Deng Xiaoping adalah upaya mengurangi pengaruh kebijakan Mao yang dianggap merupakan panghalang bagi kebijakan modernisasi Reformasi di Cina hanya terbatas pada reformasi ekonomi, dengan membuka ekonomi Cina dengan dunia luar, memperkenalkan ekonomi pasar, dan mengundang investor asing ke Cina.

Deng Xiaoping yang juga terkenal sebagai seorang pragmatis mengajak para untuk meninggalkan sementara masalah-masalah ideologi seperti masalah pertentangan kelas, penguasaan alat-alat produksi secara ketat oleh negara, dan bentuk penerapan ideologi kaku lainnya. Di sisi lain Deng Xiaoping mendorong RRC ke arah upaya-upaya peningkatan produksi nasional meskipun perlu melakukan manajemen kapitalistik yang sangat kontradiktif dengan ideologi komunis.

Langkah ekonomi reformasi Cina diikuti dengan mengembangkan industri manufaktur, untuk memperluas dan meningkatkan usaha kecil menengah dan wiraswasta. Bukan Cuma reformasi di pedesaan, reformasi di perkotaan juga dilakukan dengan memprioritaskan untuk memperkuat perusahaan negara dengan memisahkan kepemilikan dari fungsi operasional, memperkenalkan sistem tanggung jawab kontrak perindustrian, serta perusahaan-perusahaan besar milik negara dapat dengan sukarela menjadi perusahaan bersama dengan tanggung jawab yang dibatasi.

Cina memprioritaskan kepada sektor ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa intervensi pemerintah yang besar. Cina juga membuka untuk penanaman modal asing (PMA). Untuk membawa Cina ke dalam perekonomian global, kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu terbuka (Kaifang Zhenzheb). Tujuan kebijakan ini adalah untuk memperlancar jalannya modernisasi melalui pengembangan teknologi dan kemampuan serta menarik para investor. Selain itu, kebijakan pintu terbuka juga menerapkan 3 cara alih teknologi yaitu joint venture counter trade dan zona eksklusif khusus. Hasilnya adalah ekspor dan produksi Cina meningkat dengan tajam dan dalam waktu yang singkat tanpa pengeluaran dana pemerintah yang besar. Reformasi ekonomi di bidang administrasi juga dilakukan bertahap dan berhasil mengatasi hiperinflasi dan depresiasi. Pemerintah juga mendirikan lembaga-lembaga yang memungkinkan untuk mengendalikan inflasi, juga pembaharuan sistem perbankan dan pengembangan pasar modal.


3. Reformasi dibidang budaya
Untuk menciptakan kondisi masyarakat yang mampu mendukung reformasi ekonomi, Cina juga melakukan reformasi budaya yang dikenal dengan “Liberalisasi Pikiran”. Masyarakat Cina adalah masyarakat yang kokoh mempertahankan nilai-nilai tradisional, terutama pengaruh konfusianisme yang kuat pada petani-petani tradisional. Pengaruh yang kuat ini disebabkan rentang sejarah panjang, disamping Cina merupakan negara agraris dengan petani yang mencapai hampir 80% dari penduduk Cina. Reformasi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan sisi-sisi pengaruh konfusianisme dan budaya petani tradisional yang kurang sesuai dengan semangat pembangunan Cina.

Di satu sisi liberalisasi pikiran menentang konsep perekonomian terencana dan terpusat yang dianggap unggul, pengendalian badan-badan usaha oleh pemerintah serta konsep sama rata yang tidak sejalan dengan konsep laba atau bisnis. Di sisi lain, liberalisasi pikiran mendorong masyarakat Cina untuk mengaktualisasikan diri, aktualisasi diri itu merupakan sikap yang bertentangan dengan ajaran konfusianisme yang menekankan ajaran kebersamaan. Oleh sebab itu Deng mengatakan bahwa “kaya adalah mulia’. Selain itu, liberalisasi pikiran bertujuan untuk mengikis sikap petani tradisional yang pada umumnya cepat puas dan berpedoman bahwa hidup bukan untuk bekerja, tetapi bekerja untuk hidup sehingga kerja tidak untuk mencapai prestasi.


4. Reformasi dibidang hukum
Bagi Cina yang amat penting adalah bagaimana mereka mengawali reformasi dengan penegakan hukum yang konsisten dan keteladanan poemimpin. Hukum bukan untuk dikompromikan, tetapi dilaksanakan dengan teguh. Hukum harus dipaksakan, kesadaran baru timbul yang baru kemudian menjadi kebiasaan. Hukum berlaku bagi semua, termasuk juga pemerintah-pemerintahnya.


Description: cina era deng xiaoping, deng xiaoping, pemerintahan deng xiaoping

Sistem Kepercayaan Korea dan Jepang

Korea dan Jepang merupakan dua negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Kepulauan Jepang terdiri dari empat pulau utama yaitu Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Sejumlah gugusan pulau dan sekitar 3.900 pulau yang lebih kecil lagi. Pulau Honshu memiliki luas lebih dari 60% dari seluruh kepulauan Jepang. Negara Korea itu dalam berabad-abad sejarahnya merupakan negara yang sangat penting dikawasan tersebut sebagai negara yang menghubungkan Asia Timur Laut dengan dunia luar, terutama dengan kepulauan Jepang yang letaknya dekat sekali dengan semenanjung Korea. Panjang semenanjung Korea dari ujung utara keujung selatan kira-kira 1000 km, sedangkan lebarnya pada daerah tersempit adalah 216km. Semenanjung Korea dipisahkan disebelah utara dengan sungai Amnok(yalu) dan Du-man(tumen). Ditengah dua sungai itu terletak gunung Baek-du, yang berarti gunung bertopi putih, yang dianggap oleh rakyat Korea sebagai gunung suci. Penduduk dikawasan Jepang dan Korea mayoritas beragama Budha. Dalam upacara-upacara agama diJepang dan Korea banyak keunikan yang bisa dilihat dan dikaji sehingga menarik untuk ditlaah lebih dalam.


A. KEPERCAYAAN BANGSA KOREA
Agama Budha masuk pertama kali ke Korea terjadi pada tahun 373 SM, ketika raja So-su-rim dari kerajaan Kokuryo menguasai seluruh belahan utara semenanjung Korea dan sebagian besar kawasan Mancuria. Agama Budha menjadi agama induk di Korea, sehingga kebudayaan Korea Kuno tidak bisa lepas dari agama Budha. Agama Budha sendiri mencapai puncak kejayaan di Korea selama 300 tahun pada masa kerajaan Silla bersatu yang didirikan pada tahun 668 SM. Wilayah teritorial kerajaan Silla bersatu meluas sampai ke garis yang menghubungkan Pyongyang dan Wong-san, dan beribukota di Kyong-ju. Pada masa Silla bersatu, agama Buddha menjadi agama nasional. Jika ditinjau dari peninggalan-peninggalan yang masih ada, kerajaan Silla sangat unggul dalam arsitektur agama Budha, di samping barang-barang keramik di masa kerajaan Kokuryo dan tulisan indah di masa kerajaan Lee.

Agama Budha merupakan rumus filsafat yang tinggi, karena bertujuan untuk memperoleh kebersihan jiwa dengan penolakan nafsu-nafsu duniawi dan menghindari adanya kebangkitan roh-roh jahat dan membawa roh-roh suci ke dalam Nirwana. Korea memiliki 6.700 kuil Budha, termasuk 1.600 candi besar dan kecil. Hampir di setiap kompleks candi dan kuil Budha di Korea terdapat sebuah kuil kecil yang terletak dekat dengan ruangan utama tempat sembahyang. Lukisan seorang tua yang berjanggut putih panjang dengan ditemani seekor harimau jinak menghiasi dinding kuil kecil tersebut. Lukisan tersebut mendapat pengaruh dari kepercayaan Tauisme. Sebenarnya sejak masuknya agama Budha ke Korea, sangat sedikit masyarakat yang mau bersembahyang, untuk itulah maka didirikan kuil kecil yang dapat digunakan untuk sembahyang. Karena menurut kepercayaan Tauisme, sembahyang di Kuil agar anak laki-laki atau suaminya lulus ujian. Melahirkan anak laki-laki, menjaga kesehatan anggota keluarga dan juga untuk menambah anggota keluarga. Dengan kepercayaan semacam itu, banyak orang yang mengunjungi candi dan mampir ke kuil kecil untuk sembahyang.

patung budha korea
Gambar : Patung Budha di Korea


Terdapat sekitar 29 juta orang beragama Buddha di Korea. Hal ini bearti bahwa agama Budha merupakan agama terbesar di Korea, terbukti menurut penanggalan imlek, yakni tanggal 8 bulan keempat diperinagti hari lahirnya Budha Gautama. Agama Budha di Korea sendiri beraliran Mahayana. Rakyat Korea dikenal sangat cinta terhadap kesenian dan selalu berusaha untuk memahirkannya. Oleh karena itu, peninggalan-peninggalan kebudayaan agama Buddha memiliki sifat kesenian yang tinggi dan khas. Di antara peninggalan-peninggalan kebudayaaan agama Buddha di Korea selain arsitektur Buddha, ukiran patung-patung Buddha merupakan ciptaan yang sangat bermutu. Untuk itu, sampai sekarang rakyat Korea sangat membanggakan seni itu kepada masyarakat dunia.

Patung-patung Buddha mencapai puncak keindahannya pada masa Silla bersatu. Salah satu yang menjadi kebanggaan rakyat Korea adalah patung-patung batu dari batu granit yang terletak di gua kuil suci Sok-Gul-am di puncak gunung To-ham di kota Kyong-ju, ibu kota kerajaan Silla bersatu. Patung yang terbesar dan indah dan mengarah ke timur didirikan pada tahun 752. Rakyat menganggap patung tersebut adalah patung yang paling unggul di Korea. Pada tahun 1995, UNESCO menetapkan patung tersebut sebagi salah satu peninggalan kebudayaan manusia. Bahan-bahan yang digunakan untuk patung-patung Buddha ukuran besar di Korea adalah besi, perunggu, kayu yang disepuh emas, dan emas murni, di samping batu besar.Sementaraitu, patung-patung ukuran kecil dibuat dari perunggu, sepuhan emas, emas murni, atau tanah liat mengkilat.

kuil budha korea
Gambar : Kuil Budha di Korea


Selain agama Budha, masyarakat Korea khususnya para ibu rumah tangga selalu sembahyang di hadapkan pada semangkuk air yang berisi air jernih yang diletakan di tempat suci di belakang rumah mereka. Setiap pagi hari, Ibu meletakan semangkuk air di belakang rumah dan bersembahyang dalam keadaa yang masih sepi. Mereka memanjatkan doa agar anggota keluarga di berikan kesehatan dan keselamatan serta keberhasilan suami dan anak-anakny dalam tugasnya masing-masing.


B. KEPERCAYAAN BANGSA JEPANG
Di Jepang, kebebasan beragama dijamin bagi semua orang berdasarkan Undang-undang Dasar, pasal 20 menyatakan bahwa “tidak satupun organisai agama dapat menerima hak istimewa dari Negara, dan tidak satupun dapat mempunyai wewenang politik apapun. Tidak seorangpun dapat dipaksa mengambil bagian dalam bagian dalam kegiatan, perayaan, upacara atau praktek agama”. Agama yang terbesar di Jepang adalah agama Budha, yang pada akhir tahun 1985 mempunyai 92 juta pemeluk dilanjutkan dengan agama Kristen, terdapat 1,7 juta orang kristen, orang Muslim berjumlah sekitar 155.000, termasuk orang bukan Jepang yang bermukim sementara di negeri ini. Agama asli masyarakat Jepang, yakni Shinto. Shinto merupakan agama yang berakar ada kepercayaan akan animisme. Biasanya masyarakat menyembah dewa-dewa rumah tangga dan dewa-dewa setempat. Pahlawan dan pemimpin yang terkemuka didewakan dan disembah. Agama Shinto mulai tidak diberi dukungan resmi ataupun hak khusus, setelah dikeluarkannya Undang-Undang Dasar setelah perang.

patung budha jepang
Gambar : Patung Budha di Jepang


Alur masuknya agama Budha ke Jepang di mulai dari India berlanjut ke Cina dan Korea, berlangsung pada pertengahan abad ke enam, tepatnya pada tahun 538 M. Setelah memperoleh dukungan Kaisar, agama Budha disebarluaskan oleh para penguasa kesemua pelosok. Pada awal abad ke 9, agama Budha di Jepang memasuki periode baru, ketika agama ini secara khusus melayani kaum bangsawan istana. Pada periode Kamakura (1192-1338), suatu periode keresahan besar politik dan kekacauan sosial, muncullah banyak sekte baru budhis yang menawarkan harapan keselamatan baik kepada prajurit maupun kepada rakyat petani. Agama budha bukan hanya berkembang di Jepang sebagai agama tetapi juga banyak turut memperkaya kesenian dan ilmu pengetahuan.

budha tidur di jepang
Patung Budha di Jepang


Agama Budha di Jepang termasuk agama Budha Mahayana. Agama Budha Mahayana pada umumnya mengajarkan keselamatan di taman firdaus untuk semua orang ,bukan kesempurnaan perseorangan, dan mempunyai bentuk yang jauh berbeda dengan bentuk agama Budha yang ditemukan di bagian-bagian lain di Asia Tenggara. Semua sekte agama Budha di Jepang dapat ditelusuri jejaknya pada cabang-cabang utama yang awal masuk ke Jepang, yakni Jodo, Joso Shin, Nichiren, Shingon, Tendai, dan Zen.

Religi Jepang mempunyai dua konsep dasar mengenai ketuhanan. Yang pertama adalah sebagai sebagai suatu entitas lebih tinggi yang memelihara, memberikan perlindungan dan cinta. Tindakan-tindakan religi yang ditunjukkan kepada entitas-entitas ini bercirikan sikap hormat, syukur atas rahmat yang diterima dari mereka, dan usaha-usaha untuk membalas rahmat tersebut. Yang kedua adalah bahwa dia merupakan dasar dari segala yang ada atau inti terdalam dari realitas. Kegiatan yang ditunjukkan kepada entitas-entitas ini adalah usaha para pengikut untuk mencapai kondisi menyatu dengan dasar dari segala yang ada dan hakikat realitas ini.

Keduanya hampir terdapat pada semua sekte. Misalnya konsep tentang alam merangkum kedua aspek sikap terhadap Tuhan tersebut. Alam adalah kekuatan pemeliharaan yang penuh kebajikan yang harus dihargai oleh manusia dan dia merupakan wujud dari sumber kejadian.manusia dapat masuk ke dalam inti reliatas dan menyatu dengannya melalui pemahaman atas bentuk-bentuk alam. Alam tidaklah terpisah dari para dewa atau manusia tetapi menyatu dengan keduanya. Manusia adalah makhluk penerima karunia tak terbatas dari tuhan, alam, para atasan, dan akan tak berdaya tanpa semua karunia tersebut.dia sekaligus adalah “alamiah” dan “ilahiah”. Dia adalah mikrokosmos dimana yang ilahi dan alam adalah makrokosmos. Dia adalah “bentuk kecil langit ddan bumi”, di dalam dirinya terkandung hakikat budha, atau tao, atau li , tau nuraninya (honsyin, ryoshin) tidaklah beda dari li. Jelaslah dari apa yang dipaparkan diatas bahwa sifat dasar manusia dianggap baik.

Dalam kehidupan nyata sifat dasar ini bisa jadi kabur oleh kotoran yang berupa kepentingan dan hasrat pribadi. Sifat jahat yang radikal cenderung diingkari ada pada manusia, alam, atau ketuhanan. Kejahatan dijelaskan sebagai sesuatu yang relatif, hanya nampaknya saja kejahatan tetapi dalam konteks yang lebih besar pada dasarnya bukan atau sebagai semacam “pergesekan” yang menyertai kehidupan keseharian atau “beban” yang disebabkan oleh adanya hakikat badaniah pada diri kita. Pergesekan atau beban ini membelokkan kita dari orbit alamiah kita yang sebenarnya. Tindakan membebaskan diri kita dari hasrat mementingkan diri akan memungkinkan hakikat diri kita mencapai tempatnya yang sesuai tanpa rintangan. Konsep kejahatan dari budha sebagai akibat dari tindakan moral dalam kehidupan sebelumnya juga banyak dianut di Era Tokugawa.

Budhisme di Jepang mengalami alur perkembangan yang serupa dengan yang dialami shinto. Walaupun sejak awal jelas terdapat sejumlah rahib budha yang tulus dan memahami religi mereka dalam pengertian yang lebih filosofis, sulit disangkal bahwa pengaruh budhisme pada abad-abad awal perkembangannya di Jepang lebih banyak disebabkan karena unsur magis yang dipunyainya. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak muncul gerakan-gerakan keagamaan, baik itu Shinto, Budha, maupun campuran agama. Mereka saling melakukan banyak kegiatan sosial dan budaya dalam lingkungan agamanya, dan ada juga yang mulai masuk dalam kegiatan politik yang subtansial.

Agama Kristen masuk ke Jepang oleh missionaris Jesuit Santo Fransiskus Xaverius pada tahun 1549. Pada akhir abad ke 16, di Jepang terjadi kerusuhan namun agama Kristen tetap berkembang dengan cepatnya. Karena pada masa itu masyarakat Jepang sedang kehausan akan lambang kerohaniaan baru mupun yang hanya menginginkan keuntungan dari perdagangan dan juga teknologi Barat, khususnya senjata api. Namun setelah Jepang berhasil di satukan pada akhir abad 16 ini, agama Kristen tidak lagi leluasa dalam penyebarannya. Karena di anggap subvertif terhadap ketertiban yang baru dicapai. Larangan ini berlangsung sampai pertengahan abad ke 19, saat Jepang kembali membuka diri terhadap dunia Internasional. Komposisi orang sendiri di Jepang yakni protestan sebanyak 981.000 orang dan Katholik sebanyak 457.000 orang. Sementara itu Kong Fu Tse masuk ke Jepang pada permulaan abad ke 6. Oleh masyarakat Jepang Kong Fu Tse dipandang sebagai kode pedoman akhlak, bukan sebagai agama. Hal ini berdampak pada pemikiran dan perilaku masyarakat Jepang, tetapi pengaruhnya semakkin berkurang sejak Perang Dunia II.


Description: sistem kepercayaan korea dan jepang, agama di korea, agama di jepang

Progressivisme Amerika (Pengembangan Daerah Industri)

Pada masa yang modern ini, sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam terbentuknya suatu negara. Apabila orientasi pembangunan suatu negara dititik beratkan pada sektor industri maka pola hidup masyarakat yang berkembang akan berbeda dengan pola hidup masyarakat yang orientasi pembangunan negaranya adalah pada sektor pertanian. Serikat buruh yang umumnya terdapat pada pabrik-pabrik tentu akan berkembang lebih cepat di dalam sebuah negara industri. Mengingat bahwa di dalam sebuah negara industri, pabrik-pabrik jumlahnya banyak dan tentu saja terdapat industri-industri besar yang memerlukan banyak pekerja. Lahan pekerjaan ini tentu menjadi sasaran utama dari orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, terutama orang yang pendidikannya tidak terlalu tinggi. Industri di Amerika Serikat memang sudah ada sejak masa koloni awal meskipun pada awalnya hanya bersifat Self-Sufficient Economy, namun pada akhirnya dari sinilah Amerika menjadi negara Industri yang maju hingga saat ini.


A. AWAL MULA PROGRESSIVISME AMERIKA
Industri di Amerika memang sudah ada sejak masa koloni awal tetapi jenis industri mereka adalah berdasarkan Self-Sufficient Economy, yaitu hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Pada saat itu belum terpikir oleh mereka untuk memproduksi suatu barang secara massal untuk konsumsi orang banyak. Ini adalah sesuatu yang wajar mengingat bahwa pada masa awal itu, para pendatang masih belum mempunyai apa-apa. Untuk memenuhi kehidupan mereka sendiri saja mereka harus bekerja atau berusaha begitu keras bagaimana mereka dapat memikirkan tentang kebutuhan orang lain. Keadaan seperti itu berlaku kepada para pendatang yang hidup secara individual sedangkan bagi yang hidup dalam sebuah koloni, sudah terdapat juga orang-orang yang memproduksi barang-barang untuk konsumsi koloninya. Faktor yang lain adalah bahwa para pendatang tersebut tidak mempunyai sarana atau peralatan untuk menjalankan sebuah industri. Sesuai dengan definisi dari industri itu sendiri yaitu kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan misalnya mesin. Akibatnya, koloni-koloni awal di benua baru tersebut sering mengimpor barang dari Eropa. Dalam hal ini adalah Inggris karena pada saat abad ke-18, Inggris telah mendahului negara-negara lain dalam hal industri. Revolusi Industri telah terjadi lebih dahulu di Inggris. Sebagai contoh adalah penemuan mesin uap pada tahun 1705 dan penyempurnaannya oleh James Watt pada tahun 1765, selain itu terdapat juga beberapa penemuan yang menggerakkan produksi tekstil. Inggris juga berusaha keras untuk menjaga rahasia mereka dalam bidang industri dengan melarang ekspor mesin atau gambarannya bahkan para mekanik yang mempunyai pengetahuan sampai dilarang untuk keluar negeri. Samuel Slater adalah orang yang membawa rahasia ini ke benua Amerika.

Pada tahun 1790 ia mendirikan sebuah pabrik kecil di Pawtucket dengan hasil yang cukup memuaskan. Sayangnya apa yang telah ia mulai tidak dapat membantu percepatan perkembangan industri terutama tekstil di Amerika. Barulah ketika terjadi embargo pada tahun 1807 dan Perang 1812 yang melarang impor, para pedagang kapitalis mulai melirik kepada prospek dari hasil produksi industri. Pada tahun 1813, sekelompok pedagang kaya yang terkumpul dalam Boston Associates membentuk Boston Manufacturing Company. Mereka mendirikan pabrik pertamanya di Waltham, Massachusets. Di dalam satu atap itu terjadi pemprosesan dari bahan mentah hingga bahan jadi. Pada tahun 1815, pabrik tekstil di New England telah berjumlah ratusan. Mereka telah meletakkan dasar bagi perkembangan industri tekstil di Amerika. Masa produksi massal telah dimulai di Amerika. Dari 1870-1900, Amerika Serikat menjadi negara industri terbesar di dunia. Mereka muncul sebagai pemimpin dalam produksi dagang dari kayu dan baja serta pertambangan batu bara, besi, emas dan perak. Secara keseluruhan, bangsa ini mengalami ledakan yang menakjubkan dalam skala industri dan tingkat produksi. Pada pergantian abad, industrialisasi telah merubah perdagangan, organisasi bisnis, lingkungan, tempat kerja, dan kehidupan rumah tangga sehari-hari. Pertumbuhan industri di Amerika Serikat didorong oleh sumber daya yang melimpah, tenaga kerja murah dan kemajuan teknologi.

industri di amerika
Gambar : Industri di Amerika



B. PENGEMBANGAN INDUSTRI
Pembangunan pabrik-pabrik telah mulai berkembang tetapi perlu diingat bahwa industri tanpa perkembangan teknologi adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan bisa dikatakan bahwa pada awalnya perkembangan teknologilah yang memicu terjadinya revolusi industri. Oliver Evans mengembangkan mesin uap tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk kapal dan pabrik, pada tahun 1804. Selain itu pada tahun 1844, Charles Goodyear berhasil memproduksi karet yang anti air. Karet ini digunakan untuk membuat jaket hujan. Pada tahun 1846, Elies Howe menciptakan mesin jahit. Akan tetapi penemuan yang satu ini justru menghambat perkembangan dari pabrik industri di Amerika karena penemuan ini justru menghidupkan kembali industri rumah yang berdasar pada Self Sufficient Economy dan pasar domestik yaitu penjualan barang-barang yang khas dari satu daerah ke daerah yang lain di dalam negeri.

Walupun begitu, sistem pabrik pada awalnya masih kalah populer dengan sistim agricultur. Ini disebabkan karena pada awal abad ke-19, kapas Amerika setelah Eli Whitney menciptakan mesin Cotton Gin adalah produk ekspor yang paling menguntungkan. Dari tahun 1815 sampai tahun 1819, 39 % dari ekspor Amerika adalah kapas. Selain itu ada juga rasa apriori dari masyarakat mengingat bahwa keadaan pabrik di Inggris sangatlah menggenaskan. Usaha pertama dari para kaum industriawan untuk merubah ini adalah dengan dibangunnya sebuah pabrik di Lowell, Massachusets. Pabrik ini dibangun oleh Merrimack Manufacturing Company pada tahun 1822. Mereka mencoba membangun persepsi bahwa sistem industri yang berupa pabrik itu akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan sektor pertekstilan dan bukan sebaliknya. Oleh karena itulah maka pabrik ini dibangun di daerah pedesaan dan dikelola dengan sistim paternal dimana hubungan antara atasan dengan bawahan adalah seperti hubungan antara seorang ayah dengan anaknya.

mesin cotton gin
Gambar : Mesin Cotton Gin


Mayoritas pekerja yang ada di Lowell adalah wanita karena banyaknya pria yang bergerak ke Barat. Wanita-wanita ini membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya masing-masing karena gaji yang didapat di pabrik cukup tinggi tetapi ada juga yang bekerja untuk menghindari kehidupan rutin peternakan yang pada saat itu hasilnya mulai mendapat saingan yang berat dari daerah Barat yang sudah mulai dibuka. Para wanita itu hidup di asrama dengan beberapa peraturan yang diterapkan secara tegas. Pendidikan moral dan kehadiran di gereja adalah sebuah keharusan. Ini disebabkan oleh karena pabrik di Lowell ini dipandang sebagai ajang pembuktian bahwa kehidupan industri tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang pada saat itu sangatlah dijunjung tinggi.

Pada tahap awal, pabrik di Lowell dapat memenuhi harapan para industriawan dalam hal pembuktian kepada masyarakat bahwa industri tidak akan merugikan pertekstilan Amerika dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Selain itu juga menghilangkan pandangan orang bahwa keadaan pabrik di Amerika akan sama dengan yang ada di Inggris. Pabrik ini juga merupakan salah satu bentuk pertama kapitalisme di Amerika dalam perihal investasi.

Pada tahun 1920-an merupakan tahun-tahun yang relative makmur di Amerika Serikat, namun para buruh di Industri tidak mendapatkan keuntungan seperti yang lain. Pada tahun 1923 rata-rata buruh pabrik di haruskan bekerja 12 jam sehari dan hanya libur satu hari tiap dua minggu. Pada waktu itu pula para pemilik industri produk menggandakan usaha mereka untuk mencegah terbentuknya serikat kerja, yang di bawah Federasi Buruh Amerika (American Federation of Labor, AFL). Pencegahan ini banyak macamnya, mulai dari menyusupkan mata-mata, menggunakan tenaga bersenjata untuk membubarkan mogok kerja, sampai memecat mereka yang dicurigai bersimpati terhadap serikat. Dimulai dari industri baja pada tahun 1919, perusahaan-perusahaan dengan keras menekan serangkaian aksi mogok massal yang mengakibatkan keanggotaan serikat turun satu setengah juta anggota pada tahun 1929. Serangan depresi hebat menyebabkan permintaan pasar untuk seluruh jenis produksi industry menurun drastis. Menyebabkan pengangguran di mana-mana. Pada tahun 1933, ada lebih dari 12 juta warga Amerika yang mengaggur. Pada saat yang sama upah juga turun sebanya dua pertiganya.

Pada tahun 1933 dengan munculnya Undang-Undang Pemulihan Industri Nasional (National Industrial Recovery Act, NIRA), bersamaan dengan itu munculah Lembaga Pemulihan Nasional (Natioonal Recovery Administration, NRA) yang mencoba memperbaiki sektor dengan menetapkan aturan permainan sehat. Lembaga ini bertujuan untuk memperbanyak lapangan kerja yang nantinya akan meningkatkan daya beli masyrakat. Pada awalnya lembaga ini disambut dengan baik walaupun para pelaku bisnis mengeluhkan aturan yang terlalu banyak saat keadaan tersebut mulai pulih kembali. Pada saat ini prestasi serikat buruh mencapai prestasi yang lebih baik dari pada yang pernah mereka dapatkan sebelumnya dalam sejarah Amerika. Hak buruh untuk melakukan tawar-menawar secara kolektif dengan pengusaha di jamin oleh NRA. Lalu tahun 1935 Kongres meloloskan Undang-Undang Hubungan Buruh Internasional (National Labor Relations Act), yang merumuskan:
1. Semua praktek buruh yang di anggap tidak adil.

2. Hak untuk melakukan tawar-menawar melalui serikat pekerja pilihan mereka.

3. Melarang pengusaa untuk mencampuri aktivitas serikat kerja.

Peraturan ini juga melahirkan Dewan Hubungan Buruh Nasional (National Labor Relations Board) yang mengawasi proses tawar-menawar kolektif, melaksanakan pemilihan pengurus serikat, dan menjaminn hak buruh untuk memilih organisasi yang bisa mewakili mereka saat menghadapi para pengusaha.

Pada tahun 1937, Mahkamah Agung memperkuat konstitusionalitas Undang-Undang Hubungan Buruh. Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang bersikap anti serikat membuat kesepakatan dengan serikat-serikat Kongres Organisasi Industri (Committee for Industrial Organization, CIO). Di tahun-tahun pertama Undang-undang ini meraih peningkatan berarti dalam produksi dan harga, namun hal ini tidak sepenuhnya menghapuskan masa di saat krisis. Tuntutan dari para pelaku bisnis yang meratapi dan kesal berada di bawah kungkungan peraturab NIRA mulai muncul. Serangan keras juga datang dari para politik sayap kanan dan kiri. Dihadapkan pada tekanan kanan-kiri, presiden Roosevelt mendukung serangkaian langkah baru ekonomi dan sosial. Beberapa di antaranya yang menonjol adalah langkah memerangi kemiskinan, melawan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja dan menyediakan jarring pengaman sosial. Lembaga Kemajuan Kerja (Work Progress Administration, WPA), badan sosial utama yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dari pada memberikan tunjangan. Selain itu, Lembaga Pemuda Nasional (National Youth Administration) memberikan pekerjaan paruh waktu bagi para pelajar, mengadakan program latihan dan memberikan bantuan bagi anak muda yang mengganggur. WPA hanya bias menangani tiga juta pengangguran dalam waktu yang sama. Pada saat di bubarkan di tahun 1943, lembaga ini telah membantu 9 juta orang.


C. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN INDUSTRI
Banyak faktor yang memicu pertumbuhan industri pada akhir abad 19 seperti sumber daya yang melimpah, teknologi baru, energi murah, transportasi cepat, ketersediaan modal dan tenaga kerja. Tambang, hutan dan ternak di barat yang menyediakan bahan baku utama industri besi dan minyak di Ohio dan Pennsylvania. Ekspansi perusahaan Kereta Api diizinkan untuk memindahkan bahan baku untuk pabrik dan produk kapal ke pasar perkotaan. Sementara pada Divisi Tenaga Kerja di Industri pembagian kerja merupakan prinsip dasar industrialisasi. Dalam pembagian kerja setiap pekerja ditugaskan untuk tugas yang berbeda dalam proses manufaktur dan hasilnya dapat dilihat dengan meningkatnya hasil produksi.

Kemajuan teknologi telah mengubah produksi. Industri baru peralatan mesin, yang terbukti pengeboran, pemotongan dan penggilingan, manufaktur dipercepat. Sebuah jejak penemuan, termasuk telepon, mesin tik, Linotype, fonograf, lampu listrik, cash register, rem udara, kulkas mobil dan mobil, menyebabkan industri-industri baru. Akhirnya, pengusaha telah belajar bagaimana memanfaatkan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekonomi di seluruh wilayah geografis yang luas. Perusahaan sukses telah menjadi lebih besar, dan masyarakat modern telah menjadi bentuk penting dari Organisasi Bisnis. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Revolusi Industri: Revolusi Industri di Amerika Serikat.


D. DAMPAK PROGRESSIVISME PENGEMBANGAN DAERAH INDUSTRI
Tiga dekade kemajuan industri mengubah kehidupan Amerika. Pada tahun 1900 Amerika Serikat memiliki ekonomi industri maju yang didominasi oleh perusahaan besar. Perusahaan memanfaatkan kecerdikan, menciptakan kekayaan belum pernah terjadi sebelumnya dan merangsang pertumbuhan kota-kota baru seperti Chicago, Atlanta, Minneapolis dan Dallas. Ini telah meningkatkan perdagangan. Nilai ekspor dua kali lipat 1877-1900, sementara impor juga naik namun pertumbuhannya tidak begitu cepat. Kemajuan Industri telah merevolusi pemasaran barang dan mengubah dunia office yang sekarang dipenuhi dengan pekerja kantor, pegawai negeri sipil dan manajer menengah. Secara keseluruhan, industrialisasi membuat produk ekonomi tenaga kerja, harga lebih rendah untuk barang-barang manufaktur, kemajuan dalam transportasi dan standar hidup yang lebih baik.

polusi industri
Gambar : Polusi Industri


Bagi pekerja, industrialisasi berarti persaingan untuk pekerjaan, tinggal upah, ketidakamanan dan bahaya. Anak-anak bekerja di tambang batu bara dan pabrik kapas, para wanita bekerja di perumahan sweatshop. Hal ini membuat para pekerja berdampak terjadi kecelakaan industri dan penyakit, termasuk penyakit pernapasan. Industrialisasi yang banyak tergantung pada sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. Kilang dan pabrik baja memuntahkan minyak ke sungai dan asap ke atmosfer. Industrialisasi membawa dorongan tiada henti untuk efisiensi dan profit yang semakin besar, bisnis lebih kuat dan memberikan kekuatan perusahaan yang tidak semestinya dalam elit politik nasional. Kebutuhan bagi para pemimpin bisnis di tahun 1890-an untuk pasar yang besar tidak menyebabkan tekanan pada Amerika Serikat untuk memperluas luar negeri.


Description: progressivisme amerika, pengembangan daerah industri, progressivisme