Cari kaos bagus? yuk merapat di Distro Surfingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Asia Barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Asia Barat. Tampilkan semua postingan

Modernisasi Turki ala Mustafa Kemal Pasha

Modernisasi Turki yang dilakukan Mustafa Kemal Pasha menjadi satu bahsan yang menarik untuk diperbincangkan karena bagaimanapun sosok dibalik modernisasi ini pun dikenal cukup kontroversial. Mustafa Kemal Pasha Attatürk dikenal sebagai salah satu tokoh diktator yang banyak dicintai sekaligus dibenci oleh rakyat Turki pada khususnya. Namun dibalik itu semua modernisasi yang ia lakukan terhadap negaranya patut diberikan apresiasi tersendiri.


A. MUSTAFA KEMAL PASHA
Sejarah selalu melahirkan tokoh-tokoh kontroversial yang akan selalu dikenang sepanjang masa. Meski dalam periode yang berbeda namun banyak sekali kesamaan-kesamaan, baik dari segi sikap kontroversial, loyalitas maupun hal lain antara satu tokoh dengan tokoh lain yang sama-sama menjadi founding father bagi negaranya masing-masing. Mustafa kemal menjadi salah satu tokoh paling kontroversial yang mempunyai daya tarik yang luar biasa hingga membuat perdebatan para ahli yang kompeten dibidangnyapun seolah tidak berkesudahan sampai sekarang. Beliau dilahirkan di Salonika pada tahun 1881 dari pasangan Ali Riza Efendi dan Zubeyde Hanim. Mustafa yang kelak akan lebih termahsyur dengan nama Mustafa Kemal Atatürk ini mempunyai seorang saudara perempuan yang bernama Makbule Hanim. Mustafa kecil dikenal sebagai seorang siswa jenius, terutama dalam bidang matematika dan debat. Tidak mengherankan pula jika beliau pada nantinya merupakan seorang ahli strategi dan orator yang ulung.

Mustafa muda sudah tertarik pada politik sehingga ia memutuskan untuk masuk Akademi Militer. Mustafa, sama-seperti tokoh-tokoh besar lainnya juga pernah merasakan dipenjara karena kekritisannya selepas dari akademi militer selama berbulan-bulan lamanya. Karier Mustafa dalam politik tidak begitu mulus. Mustafa dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di Gallipoli. Pada April 1915 ketika Mustafa berhasil mempertahankan Selat Dardanela dari pasukan Sekutu, Inggris, Perancis dan ANZAC, barulah namanya mulai diperhitungkan. Inilah awal mula namanya menjadi Mustafa Kemal Pasha, (Pasha adalah salah satu gelar di Turki) selanjutnya tahun 1917 & 1918, beliau dikirim ke Kaukasus untuk melawan pasukan Rusia, selanjutnya beliau dikirim ke Hejaz (Hicas). Pada waktu itu Mustafa Kemal Pasha sudah menjadi Jenderal. Karena perbedaan pendapat dengan Jenderal Fankehayn, Mustafa meletakkan jabatannya dan kembali ke Istanbul. Ia kembali bertugas di Palestina. 1918 Ottoman menyerah pada sekutu dan Mustafa Kemal menjadi salah seorang pemimpin yang memilih untuk memepertahankan wilayah yang dikuasai Turki sekarang.

mustafa kemal pasha
Gambar : Mustafa Kemal Pasha


Beliau mulai muncul sebagai tokoh revolusioner Turki ketika beliau mengorganisir gerakan-gerakan Angkatan Nasional yang berkembang menjadi Perang Kemerdekaan Turki. Pengaruh Mustafa Kemal Pasha dapat dibilang luar biasa. Ia dapat mengalahkan lawan-lawan politiknya bahkan per 1 November 1922 Kesultanan Turki berhasil dihapuskannya. Jauh sebelumnya, pada 16 Maret 1920 Kedaulatan Sultan dihapuskan. Kekhalifahan dipertahankan tetapi hanya merupakan jabatan spiritual tanpa mempunyai kekuaasaan politik dan puncaknya Maret 1924, kekhawatiran rakyat pun terbukti, kekhalifahan yang menjadi denyut Turki selama berabad-abad dihapuskan. Hal ini nantinya akan mengundang reaksi yang sangat serius bagi umat muslim sedunia dan rakyat Turki pada khususnya. Mustafa Kemal menjadi pendobrak (atau justru pemberontak agama) bagi Turki.


B. SEJARAH BERDIRINYA TURKI
Pendirian negara Turki sebagai negara Republik Sekuleristik membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan rakyat disegala bidang. Mustafa Kemal terpilih sebagai Presiden Turki yang pertama dengan Ismet Pasha (Inönü) sebagai Perdana Menteri yang pertama. Gerakan revolusioner Mustafa Kemal membawa dua hal yang bertolakbelakang bagi Turki dibawah kepemimpinannya. Mustafa Kemal bisa dianggap pahlawan sekaligus peletak kehancuran Islam di Turki. Dihapuskannya kekhalifahan di Turki dapat menjadi pertanda kemenangan barat terhadap Islam dan dimulainya pengkotakan Islam dibawah rezim barat. Banyak sekali politik Mustafa Kemal yang merugikan Islam secara signifikan. Sekulerisme dan nasionalisme tentu saja merupakan ciri khas ideologi Turki Muda paling tidak semenjak tahun 1913. Makna sekulerisme bukan hanya pemisahan agama dan negara, tetapi juga sebagai penyingkiran agama dari kehidupan publik dan pengawasan negara atas institusi-institusi keagamaan yang masih ada.

Misi Kemalisme yang sangat merugikan kehidupan beragama di Turki antara lain adalah :
-Dalam suatu pidatonya, beliau menyerang pemakaian cadar bagi kaum wanita di Turki serta pelarangan pemakaian pakaian agama. Pakaian tradisional Islam yang merupakan pakaian tardisional Turki selama ratusan tahun dilarang dalam hukum. Hal ini berlaku sampai sekarang. Wanita-wanita muslim di Turki dilarang memakai jilbab dan cadar di fasilitas publik Turki. Banyak sekali pula tulisan dari sastrawan dan penulis Turki sekarang yang sering dianggap menginjak harga diri umat Muslim sedunia. Contoh terakhir adalah dibebaskannya seorang penulis wanita Turki dari segala tuduhan pelecehan karena tulisannya mengenai jilbab yang dipakai wanita muslim.

-Memperbolehkan warga Turki untuk berpindah agama. Sebelumnya setiap warga negara Turki dilarang berpindah agama. Jika ada warga negara yang berpindah keagamaan maka yang bersangkutan harus juga berpindah kewarganegaraan.

-Penggunaan Turbus bagi laki-laki Turki dilarang keras

-Azan di negara Turki diganti bahasanya menjadi bahasa Turki

-Bahasa Arab dan Persi dilarang penggunaannya

Langkah yang dianggap tidak biasa oleh khalayak sepertinya tidak begitu dipusingkan oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebagai seorang nasionalis sejati Mustafa justru membawa Turki dalam globalisme buta. Dibawah kendalinya Turki dipaksa menerima peradaban barat in toto. Alasan dibalik tindakan ekstrem ini sebenarnya cukup bisa diterima. Turki di era 1920-an pernah dicap sebagai bangsa yang tidak beradab. Mustafa Kemal ingin merubah pandangan itu dan menghilangkan kebencian terhadap Turki dari dunia barat dengan harapan Turki dapat diterima dalam tatanan dunia. Beliau beranggapan bahwa Turki bisa menjadi bagian dari dunia hanya jika Turki melepaskan sejarah keagamaan yang lalu (Islam pra-Turki) dan menggantinya dengan peradaban barat yang dimasukkan diseluruh sendi kehidupan negara. Tindakan-tindakannya antara lain adalah pewajiban pegawai negeri Turki untuk memakai stelan barat dan topi. Bahkan mulai November 1925 laki-laki di Turki wajib memakai topi.

Perubahan radikal yang dilakukannya tidak berhenti sampai disitu. Mustafa kemal Pasha juga menuntut penyamaan kedudukan wanita dan laki-laki. Wanita-wanita Turki diberikan hak pilih dalam pemilihan Parlemen sejak bulan Desember 1934. Undang-undang yang disetujui pada 28 Juni 1934 mengharuskan bahwa setiap orang Turki mempunyai nama keluarga mulai 1 Januari 1935. Attatürk juga menggalakkan produksi alkohol dalam negeri dan mendirikan industri minuman keras milik negara. Ide pembaratan secara total di Turki agaknya sudah merupakan pilihan mutlak yang dijatuhkan oleh beliau dan mau tidak mau harus dituruti oleh rakyat.

Jika dicermati lebih mendalam sepertinya tindakan-tindakan pembaratan yang diambil oleh Attatürk tetap ada segi positifnya. Penghapusan feodalisme yang ada dalam masyarakat Turki jauh sebelum Turki dirubah menjadi republik adalah salah satu contohnya. Bidang kesenianpun juga demikian. Sewaktu penguasaan Ottoman, kesenian visual dan plastik yang dianggap pemberhalaan dilarang keras. Namun sewaktu Attatürk memimpin, kesenian tersebut berkembang pesat. Banyak sekali museum yang dibuka, arsitektur mulai mengikuti arus yang modern, penerbitan buku, industri film juga turut berkembang.

Tidak dapat dipungkiri peran beliau sebagai salah satu tokoh besar bagi bangsanya ternyata sangat diagungkan dibalik semua kontroversi yang ada. Dengan berani beliau memodernisasi dan mendemokratiskan sebuah republik yang baru dari sisa-sisa Kekaisaran Ottoman. Namun disayangkan memang, bagaimanapun kebebasan Muslim yang sampai sekarangpun masih terinjak-injak oleh aturan dari misi Kemalisme lalu. Tekanan yang diberikan kepada sekulerisme dan nasionalisme telah menimbulkan konflik pada tingkat tertentu dalam masyarakat.

Gesekan-gesekan dalam negeri seolah menjadi makanan pokok rezim Mustafa Kemal. Tidak terhitung berapa kali terjadi rencana pembunuhan dan Coup d’etat serta bentrokan-bentrokan yang bertujuan menggulingkan Mustafa Kemal; dari kekuasaannya. Namun tidak berhasil. Bagaimanapun, Mustafa Kemal Atatürk tetap dihormati sebagai bapak bangsa Turki (Atatürk dalam bahasa Turki berarti Founding Father) dan penyelamat Turki, terlepas dari politiknya tentang agama yang demi alasan apapun tetap tidak bisa dibenarkan. Penghormatan rakyat Tuki kepada beliau diwujudkan dengan berbagai cara. Antara lain dengan dibangunnya bangunan peringatan diseluruh Turki, potret beliau yang juga terpampang disemua bangunan Turki, uang kertas dan sebagainya. Bahkan setelah kematian beliau ada kebiasan dari rakyat Turki yang bertepatan dengan saat kematiannya setiap tanggal 10 November pukul 09.05 diadakan upacara-upacara peringatan. Banyak kendaraan dan orang yang akan berhenti selama satu menit untuk mengenang kematian beliau diseluruh negeri.

Mustafa Kemal meninggal dunia pada tahun 1938 diusia yang terbilang masih muda, 57 tahun. Beliau mengidap radang hati yang dikarenakan kecanduan alkohol. Gaya hidup yang merupakan beban yang sangat hebat bagi tubuhnya. Jenazah beliau dibawa ke Ankara yang diikuti dengan tangisan seluruh rakyat Turki. Jenazah tersebut untuk sementara disemayamkan di Museum Etnografi. Baru pada tahun 1953 jenazah tersebut akhirnya dikebumikan disebuah Mausoleum, Anitkabir. Sebuah ending yang cukup tragis dari seorang tokoh sebesar Mustafa Kemal.

Seluruh dunia mengakui kehebatannya sebagai seorang ahli strategi dan negarawan yang handal. Ketulusan dan pengabdiannya bagi Turki patut mendapatkan apresiasi tersendiri. Mustafa Kemal adalah seorang tokoh yang akan terus dikenang sepanjang peradaban. Bahkan oleh Islam, sebagai sebuah agama yang banyak dirugikannya dalam hal politik yang dijalani Mustafa Kemal. Islam tetap menghargai beliau sebagai seorang tokoh besar yang mampu merubah jalannya sejarah dunia. Bahkan para tokoh Islam juga memuji beliau dalam hal usahanya memajukan Turki sebagai sebuah negara yang baru berdiri. Banyak tokoh Islam yang mengatakan seandainya saja beliau hidup dan dibesarkan dalam konteks Islam secara benar maka bisa saja beliau menjadi tokoh yang jauh lebih besar dari pencapaiannya saat itu dan bisa saja beliau juga mampu merubah jalannya sejarah jauh lebih hebat. Segala hal yang bersangkutpaut dengan pemukiran Mustafa Kemal merupakan tulang punggung politik Turki pada saat ini. Jadi buruk-baiknya, hitam-putihnya, maupun benar-salahnya, Mustafa Kemal Attatürk tetaplah bapak bangsa Turki yang akan selalu menjadi idola bagi rakyatnya.


Description: modernisasi turki, mustafa kemal pasha, mustafa kemal ataturk

Sejarah Berdirinya Negara Israel

Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan. Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendakmelangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teorirevolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan tujuan untuk mengacau duniasehingga mempermudah jalan menuju Palestina.


A. PERJALANAN SEJARAH BANGSA ISRAEL
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri. Mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi harus membayar pilihan ini dengan terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina, Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”.

Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Dimont meyakini secara aqidah bahwa Palestina adalah milik bangsa Yahudi karena nenek moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara disana. Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk kembali ke Palestina.

bendera israel
Gambar : Bendera Negara Israel


Kaum Yahudi sekarang secara umum, terdiri dari dua kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berasal dari Ur, Irak selatan yang kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM. Disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, Al-Qur’an menyebutnya Baduwi (QS 12:100).

Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan perkembangan baik dari segi jumlah orang maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar serta jauh dari syariat nabi Yusuf as.

Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai diambil alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa. Mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia dan kemudian menjadi bangsa Mesir sendiri. Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian nabi Musa as lahir. Dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah swt dari petaka Fir’aun. Bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib as. Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.

Didalam Al-Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah swt, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah swt. Bahkan berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as. Maka Allah swt mengharamkan bumi Palestian selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih. Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawsan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM. Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih hidup. Setelah nabi Sulaiman as wafat kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.

Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya. Kemudian pada tahun 550 SM hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam kekuasaan Persia. Ketika Alexander The Greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM. Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani. Dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi. Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M. Setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan. Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab R.A pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab R.A kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.

Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota Yerusalem dengan membantai 70.000 penduduknya baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Dengan ijin Allah swt, pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya. Meskipun selama lima tahun sampai 1192 M harus berperang dengan seluruh raja-raja besar Eropa seperti Richard (Inggris), Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem kembali tetapi mereka tidak berhasil. Dalam naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah Inggris mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I. Mandat Inggris ini dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920 dan pembela Palestina yang utama hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun 1924.


B. BEBERAPA KARAKTER YAHUDI DIDALAM AL-QUR’AN
Bila kita membuka Al-Qur’an maka pertama kali kita temukan adalah surah Al-Fatihah yang kita baca setiap kali shalat. Surah pertama itu sudah mulai berbicara mengenai hakikat Yahudi, yakni mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula surah Al-Baqarah, kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat berturut-turut berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat 40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah. Yang lebih menarik ialah ayat-ayat tersebut mampu memberikan gambaran sebagian besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata kunci yang menjelaskan watak asli mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah Al-Baqarah yang artinya, secara psikologis dan historis, mereka tidak pernah dan tidak akan ridha terhadap umat Islam. Meskipun pada waktu tertentu mereka memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap melihat umat Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.

al-quran
Gambar : Al-Qur'an


Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam Al-Qur’an di berbagai surah. Bahkan Bani Israil adalah umat yang paling banyak disoroti Al-Qur’an daripada umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup mereka perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul, serta kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan mereka terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat kita waspadai dan diantisipasi secara baik sedari awal.


C. LATAR BELAKANG BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Bangsa Yahudi yang tinggal di perantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian. Dalam kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa. Tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan.

perluasan wilayah israel
Gambar : Perluasan Wilayah Israel


Selama satu abad dari 1600 M sampai 1700 M kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia dengan tujuan untuk mengacaukan dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.

Pada tanggal 1 mei 1776 tokoh Yahudi, Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (1798-1878). Tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina, Izvi Hirsch (1795-1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat buku Roma dan Yerusalem. Theodore Herzl (1860-1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.

Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme melalui Lowrence of Arabica. Mereka berhasil memecah belah negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah. Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama cita-cita bangsa Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.


D. AWAL BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding khilafah Utsmaniyyah agar mereka dapat memasuki Palestina. Pertama, pada tahun 1892 sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan Abdul Hamid untuk mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan ucapan “Pemerintah Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat sehingga duta besar Amerika turut campur tangan. Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel sekarang, pada tahun 1896 memberanikan diri menemui sultan Abdul Hamid sambil meminta ijin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya imperium Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri”.

peta israel
Gambar : Peta Wilayah Israel


Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan khilafah Ustmaniyyah. Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan. Paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada tahun 1901 sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.

theodore herzl
Gambar : Theodore Herzl


Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid untuk melakukan risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah :
1. 150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.

2. Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling Inggris.

3. Membangun kapal induk untuk menjaga pemerintah dengan biaya 120 juta Frank

4. Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.

5. Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.

Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl. Diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar dia tidak terlalu serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan milik pribadiku. Tapi milik rakyat, rakyatku sudah berjuang memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu menyimpan kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah tercabik-cabik, saat itu mereka baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun jika saya masih hidup, maka tubuhku terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang Palestina terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini tidak boleh terjadi karena saya tidak kuasa melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.

Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai dengan menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka melakukan lobi dengan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.

Berikut ini adalah beberapa kejadian penting dalam awal pendirian negara Israel :

1. Pada tanggal 1 Mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.

2. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina.

3. Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina.

4. Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.

5. 1897, Konferensi Basel, Swiss yang disponsori oleh Hertzl merumuskan penghancuran Bani Ustmaniyah.

6. 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid dari kursi khilafah.

7. 1917, perjanjian Balfour untuk memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi.

8. 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas bantuan Inggris.

9. 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata. Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika terlibat dalam PD II.

10. November 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina antara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak berperan membela Palestina.

11. 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul.

12. 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.

13. 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar Sadat.

14. 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina yang melawan Israel.

15. 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.

16. 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

17. 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.

18. 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden.

19. 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.

20. 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina dengan imbalan jaminan keamanan.

21. 1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.

22. 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi Palestina.

23. 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak.

24. 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.


Description: sejarah berdirinya negara israel, israel, bangsa israel

Perang Irak - Iran (Perang Teluk 1)

Irak dan Iran merupakan Negara tetangga dan termasuk Negara Islam. Walaupun yang memproklamirkan sebagai Negara Islam adalah Iran melaui Revolusi Iran yang dipimpin oleh Imam Khomaeni. Baik Iran maupun Iran tidak bisa lepas dari pengaruh dua aliran besar dalam Islam yakni Sunni dan Syiah. Kedua Negara tersebut telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah antar Irak dan Iran. Konflik mengenai batas Negara masih terus berlangsung sampai pada tahun 1975, Amerika Serikat mendesak keduanya untuk melakukan kesepakatan mengenai batas wilayah Negara melalui sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Aljazair. Awalnya setelah perjanjian tersebut hubungan antara Irak dengan Iran berjalan dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan agen-agen Iran berhasil membongkar komplotan pro-Uni Soviet yang merencanakan kudeta terhadap pemerintah Irak. Akan tetapi, hubungan kedua Negara tersebut kembali memburuk ketika Saddam Hussein berkuasa dan kembali mengungkit masa lalu.


A. LATAR BELAKANG PERANG IRAK-IRAN
Irak dan Iran merupakan Negara Islam. Sesungguhnya konflik kedua Negara tersebut di karenakan salah satunya karena aliran Sunni dan Syiah yang dianut oleh masing-masing. Di Iran penduduknya 100% beraliran Syi’ah sedangkan di Irak kira-kira 60% beraliran Syi’ah. Tetapi Irak di perintah oleh orang-orang Suni yang minoritas di Negara itu. Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk berintak menumbangkan pemerintahan Saddam Hussen. Sebab partai Baath dan Saddam Hussen di anggap anti Islam. Karena merasa terancam dengan aksi orang-orang Syi’ah yang merasa dianaktirikan, pemimpin Syi’ah Bagher Sadr disingkirkan.

Konflik dua Negara juga dikarenakan dulu terjadi perang antara Babilonia dengan Persia. Irak adalah penerus Babilonia sedankan Iran penerus Persia. Dalam sejarah kedua bekas kerajaan telah berperang dan saling menaklukan. Kedua Negara tersebut telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah antar Irak dan Iran. Persengketaan batas negara itu terus berlanjut hingga kemudian pada 1975, atas desakan AS, Iran dan Irak menandatangani kesepakatan mengenai batas negara di Algiers, Aljazair. Sejak saat itu, hubungan kedua Negara membaik pada tahun 1978, akan tetapi hubungan kedua Negara tersebut memanas kembali ketika Saddam Husain berkuasa dan mengungkit masa lalu. Saddam jelas-jelas menyobek perjanjian Aljazair di depan televise. Itulah tanda dimulainya perang dengan Iran.

perang irak iran
Gambar : Perang Irak - Iran


Di Zaman Shah, Iran membuat program industrialisasi yang dipercepat luar biasa telah mempersenjatai dirinya secara berlebihan. Ambisi Iran waktu itu adalah menjadi Negara yang paling maju dan paling kuat di kawasan Timur Tengah. Untuk mewujudkannya mereka berpolitik imperialisme. Mereka tidak segan-segan menguasai tiga pulau di dekat Ormus untuk memungkinkan mengontrol mulut teluk Persia. Dihanjurkannya gerilia progresif di Dhofar dan memaksa Irak untuk berunding mengenai wilayah perairan Shatt Al Arab. Rencana Iran membuat Negara tetangga merasa takut. Hegemoni Iran yang begitu kuat sehingga mendapat julukan “Penjaga Timur Tengah”. Politik Negara Iran ini mendapat dukungan dari Negara-negara barat dan Jepang. Karena dengan itu mereka secara bebas melakukan perjalanan minyak ke Negara mereka. Irak pada saat iu sedang mencapai puncak kejayaannya karena minyak mereka mampu mempercepat proses industrialisasi secara besar-besaran. Mereka dibantu oleh Prancis membangun sentral nukril yang sewaktu-waktu bisa digunakkan untuk membuat nuklir.

Pada saat Iran tak mampu lagi menjadi penjaga Teluk Persia, Irak berambisi untuk menggantikannya karena mereka pada saat itu berada dalam posisi yang kuat. Hubungan antara Irak dengan Iran retak setelah jatuhnya shah pada tahun 1979. Mereka saling memperebutkan Teluk Persia Shatt Al Arab yakni sebuah muara besar dari pertemuan antara sungai Tigris dan Eufrat yang mengalir ke Teluk Persia yang merupakan perbatasan antara Irak, Iran dan Kuwait. Karena kawasan Teluk Persia merupakan kawasan kilang-kilang minyak. Oleh karena itu Irak dibawah kepemimpinannya menginginkan teluk tersebut untuk menjadi bagian dari wilayahnya yang akan mengantarkan Irak menjadi Negara superior di Timur Tengah. Puncaknya, ketika pasukan Irak meyerbu Iran pada tanggal 22 September 1980.

peta wilayah irak iran
Gambar : Peta Wilayah Irak - Iran



B. JALANNYA PERANG
Perang Iran-Irak juga dikenali sebagai Pertahanan Suci dan Perang Revolusi Iran di Iran, dan Qadisiyyah Saddam di Irak, adalah perang di antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir pada bulan Agustus 1988. Perang ini bermula ketika rezim Saddam Hussein berkuasa. Berawal dari Saddam Hussein melakukan pelanggaran di wilayah Iran. ia bermaksud untuk merebut provinsi kaya minyak Khuzestan ke dalam wilayahnya dan memisahkannya dari Iran. saddam juga berencana menggulingkan Republik Islam Iran. Untuk menjalankan ambisinya tersebut, ia dibantu oleh Amerika Serikat, baik dana, militer maupun politik. Dengan dukungan yang kuat, Saddam Hussein sangat yakin jika Iran dibawah pimpinan Imam Khomaeni mampu ditundukan dengan mudah. Apalagi beberapa wilayah Iran telah mampu dikuasai oleh Irak. Saddam menjadi Presiden Irak mendapat dukungan penuh dari Barat dan sejumlah Negara Arab untuk menyerang Iran. Karena Iran dengan tegas memproklamirkan menjadi Negara Islam. Bagi dunia, Negara yang berasaskan Islam merupakan sebuah ancaman yang serius.

Sebelum meletusnya perang Irak-Iran, Saddam Hussein merobek perjanjian Aljazair di depan kamera televisi. Dengan penyobekan perjanjian tersebut menandakan perang antara kedua Negara telah dimulai. Pihak Saddam mengira bahwa mereka bisa menundukan Iran hanya dalam kurun waktu tiga hari atau paling lama selama seminngu. Tetapi prediksi Saddam keliru, karena dalam rentang delapan tahun berperang, Iran tak bisa ditundukan. Bangsa Iran mampu bertahan dari arogansi pihak musuh.

imam khomeini
Gambar : Imam Khomeini


Pada awal perang, Rezim Saddam berhasil menguasai sejumlah wilayah Iran. Posisi Iran dengan keterbatasan logistik militer, berada dalam kondisi terpojok. Sedangkan militer Irak dengan 250 ribu personel yang didukung dengan ribuan mortir, tank, panser dan peralatan militer lainnya berhasil menguasai kota dan desa-desa Iran sepanjang perbatasan kedua negara. Bersamaan dengan itu, lebih dari 100 jet tempur Irak berusaha membombardir 19 kota Iran dan pos-pos militer negara ini pada hari pertama perang. Akan tetapi serangan udara itu gagal total. Kondisi berbeda di wilayah perairan. Militer Iran berhasil memukul mundur angkatan laut Irak pada bulan-bulan pertama perang. Dengan demikian, angkatan laut Republik Islam Iran mampu mempertahankan kekuatannya di perairan Teluk Persia.

saddam husein
Gambar : Saddam Husein


Rezim Saddam Hussein berhasil menduduki kota strategis, Khozestan di barat daya Iran dari pasukan Pasdaran. Disisi lain, pasukan Iran mampu menyerang pos-pos strategis Iran. Hal ini membuat Saddam berubah pikiran, menjadikan dirinya pesimis bisa menundukan Iran. untuk itu, Saddam berniat mempertahankan wilayah-wilayah yang didudukinya dengan mengajukan genjatan senjata tanpa mundur dari perbatasan internasional. Akan tetapi Iran menolak tawaran tersebut, malah menuntut Saddam untuk mengganti rugi dan menuntuk keadilan atas agresi irak terhadap Iran.
Memasuki tahun kedua, para pejuang Iran berupaya mengambil alih wilayah-wilayah yang diduduki Irak. Pada peringatan tahun pertama serangan Irak ke Iran, para pejuang dengan perintah Imam Khomeini berhasil memukul mundur pasukan Irak dari Abadan yang merupakan salah satu kota penting di Iran. Dalam operasi militer itu, Irak kalah telak dan terpaksa mundur dari wilayah Abadan.
Walaupun Iran hanya sendiri dalam perang Irak-Iran, tetapi berhasil memperlihatkan kepada lawannya kekuatan Iran. Pada tanggal 24 Mei 1982, para pejuang Irak berhasil menguasai Khorramshahr yang merupakan kota strategis Iran. Karena bagi bangsa Iran, Khorramshahr adalah simbol pertahanan dan kegigihan dalam menghadapi pendudukan Rezim Saddam Hussein. Dalam operasi militer itu, ribuan tentara Saddam tewas dan ditawan. Selain itu, 60 pesawat serta ratusan tank dan panser milik militer Irak hancur lebur. Setelah kemenangan itu, para pejuang Iran mempunyai spirit berkali lipat untuk mengusir pendudukan dan serangan Rezim Saddam.

Pada bulan Februari 1986, para pejuang Iran juga berhasil menguasai pulau Al-Fau, padahal pada saat itu tentara Irak dilengkapi dengan senjata canggih. Operasi militer yang dilakukan oleh para pejuang Iran bertujuan agar Saddam Hussein menarik pasukannya dari seluruh wilayah Iran, mengadili Saddam dan meminta ganti rugi. Dalam perang Irak-Iran selama delapan tahun, sepuluh negara Barat dan Arab kompak menyerang Iran. Di antara negara pengekspor senjata ke Irak adalah Uni Soviet. Menurut data yang ada, 53 persen senjata Irak selama perang, dijamin oleh Uni Soviet. Setelah itu pengekspor senjata disusul Perancis dengan menjamin 20 persen kebutuhan senjata Rezim Saddam. Pada dekade 1980, Saddam membeli senjata senilai 25 milyar dolar AS.
Dan sebanyak itu juga ditanggung oleh sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Setelah perang selama delapan tahun , Irak mempunyai hutang sebesar 80 milyar dolar dengan enam negara Arab selatan Teluk Persia.


C. KEKUATAN MASING-MASING PIHAK

1. Kekuatan Irak
Ditinjau dari sudut militernya, Irak jauh lebih canggih dalam hal persenjataan dan juga keuangan untuk mendukung jalannya perang. Mereka juga sangat mudah mendapatkan membeli persenjataan dari Inggris, Jerman Barat, Italia, dan Perancis baik secara terang-terangan atau melalui pihak ketiga yakni Saudi Arabia. Dalam perang Irak-Iran, Irak bekerja sama dengan sebagian Negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia. Mereka telah menyiapkantiga Milyar Dollar Amerika untuk persenjataan Irak. Irak sendiri mempunyai tidak kurangdari 35 Milyar Dollar Amerika dalam bentuk devisa dan ditambah uang dari penghasilan minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa minyak yang melewati Suriah dan Turki jumlahnya kira-kira tak kurang dari 1 juta barel per hari.

2. Kekuatan Iran
Dalam perang Iran-Irak, Iran tidak dibantu oleh Negara lain. Mereka berjuang sendirian melawan Irak yang dibentu oleh Negara-negara barat terutama Amerika Serikat dan sebagian Negara Arab. Awal dari serangan Irak yang secara tiba-tiba, cukup membuat Iran kaget. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena militer mereka cepat bergegas. Angkatan Udara mereka didukung oleh pesawat-pesawat pembom phantom untuk membalas serangan dari Irak. Irak hanya mempunyai cadangan minyak yang hanya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Iran juga diperkirakan kekurangan kerosene. Karena pendapatannya dari minyak dalam devisa asing menurun, maka Iran terpaksa memakai uang simpanannya yang berjumlah kira-kira 6 Milyar Dollar. Dalam masalah persenjataan Iran sulit mendapatkannya karena terhalang masalah embargo.

Dengan keterbatasan peralatan perang, Iran tetap optimis tidak akan kalah melawan Irak. Mereka memakai taktik perang jangka panjang. Tujuannya agar Iran dapat menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein. Kekuatan Iran terletak pada Angkatan Udara yang mempunyai peralatan modern sekali dalam jumlah yang besar. Iran mempunya 57 pesawat pengangkut tempur C 130, 250 buah pesawat pembom phantom, 160 buah F 16, 80 buah F 14, 200 buah F 4, dan 120 buah F 5. Pesawat F 4 dilengkapi dengan peluru kendali Phoenix.

Angkatan darat mereka memiliki 800 tank M60 dan M47 buatan Amerika. Mereka juga mempunyai 760 buah Chieftank, 250 Scorpion, 1500 Iranian Lion, ketiganya merupakan buatan Inggris. Mereka juga mempunyai tank sedikitnya 3000 buah. Angkatan Laut Iran dipersenjatai dengan pesawat pengintai P36, puluhan kapal patrol, 3 buah kapal selam Tank, 4 destroyer Spruance yang baik untuk mengebom pantai tetapi juga bagus untuk menghancurkan kapal selam dan satu seri hydroglisseur yang ditahun 1978 jumlahnya melebihi yang dipunyai Angkatan Laut Inggris sehinnga mereka dapat mendarat di air yang sedangkal apapun di Teluk Persia.

Pertahanan Iran juga di bantu oleh Pasdaran. Pasdaran lahir berbarengan dengan revolusi Iran. Anggota Pasdaran diambil dari sukarelawan yang sudah dewasa baik laki-laki maupun wanita. Sebelum perang kekuatan Pasdaran tidak begitu besar. Perdana Menteri Bazargan mencoba menghapus para tentara itu tetapi tidak berhasil. Kemudian Bani Sadr memegang kendali Pasdaran lalu membubarkan tetapi gagal juga. Perang ini membuat julah Pasdaran empat kali lipat lebih besar.
Senjata yang dipeggang Pasdaran hanya berupa senjata yang ringan seperti senapan mesin, bazooka dan sebagainya. Senjata Pasdaran dibant oleh rakyat yang membentuk sejenis organisasi pertahanan sipil (bassif), dewan-deawan desa dan kota (shoura mahali) yang di bentuk atas prakasa almarhum Ayatola teleghani yang bertugas mengatasi masalah-masalah sosial. Dewan-dewan pabrik, serikat-serikat buruh dan para petani juga ikut membantu dalam perang ini.


D. UPAYA-UPAYA MENGHENTIKAN PERANG

1. Setelah sidang Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 September 1980 di New York telah meminta kepada kedua belah pihak menghentikan peperangan dan permasalahan kedua belah pihak diselesaikan di meja perundingan. Mereka meminta Irak mundur dari tempat-tempat yang diduduki di Iran. pihak ketigapun telah disediakan seperti Presiden Aljazair, Chadli Benjedid, Presiden Pakistan, Jenderal Zia Ul Haq, ketua Organisasi Palestina (PLO) Yasser Arafat, Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Habib Chatti. Tetapi kedua belah pihak menolak tawaran tersebut.

2. Dalam proses penyelesain Perang Irak-Iran, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi No.598 pada tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk dilakukannya genjatan senjata antara Irak dan Iran. Iran menolak usulan tersebut dan hanya mau menerima apabila Irak dinyatan sebagai pihak aggresor. SedaIrak mau menerima resolusi dengan syarat pihak lawan juga harus berbuat yang sama.

3. Pada akhir Juli 1988, Iran menyatakan kesediaanya untuk menerima usul genjatan senjata seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598. Iran mendapat kompensasi dari Irak sebesar 150 juta dolar AS pertahun.


Description: perang irak-iran, perang teluk 1, perang teluk

Sejarah Republik Turki

Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Ustmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal adalah Aya Sofya, suatu gereja di masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi masjid pada masa Khalifah Ustmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan museum.

Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Ustmani. Islam di masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa tersebut. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.

Masyarakat Indonesia mengenal Turki sebagai suatu negara berpenduduk mayoritas Muslim. Kita juga mengenal Turki sebagai bangsa yang pernah memimpin dunia Islam selama tujuh ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Ustmani pada awal abad ke-20. Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik ketika negara Turki yang berdiri tahun 1923 menyatakan sebagai sebuah negara sekuler, di mana Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad, dijauhkan peranannya dan digantikan oleh sistem Barat.

bendera turki
Gambar : Bendera Turki



A. KONSPIRASI MENGHANCURKAN KHALIFAH
Di dalam negara, ahli dzimmah-khususnya orang Kristen yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, akhirnya menuntut persamaan hak dengan muslimin. Malahan hak istimewa ini dimanfaatkan untuk melindungi provokator dan intel asing dengan jaminan perjanjian antara khalifah dengan Bizantium (1521), Prancis (1535), dan Inggris (1580). Dengan hak istimewa ini, jumlah orang Kristen dan Yahudi meningkat di dalam negeri. Ini dimanfaatkan misionaris yang mulai menjalankan gerakan sejak abad 16 . Malta dipilih sebagai pusat gerakannya. Dari sana mereka menyusup ke Suriah(1620) dan tinggal di sana sampai 1773. Di tengah mundurnya intelektualitas dunia Islam, mereka mendirikan pusat kajian sebagai kedok gerakannya. Pusat kajian ini kebanyakan milik Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, yang digunakan Barat untuk mengemban kepemimpinan intelektualnya di Dunia Islam, disertai serangan mereka terhadap pemikiran Islam. Serangan ini sudah lama dipersiapkan orientalis Barat, yang mendirikan Pusat Kajian Ketimuran sejak abad 14.

Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di dunia Islam. Untuk menguasainya, meminjam istilah Imam al-Ghozali. Islam sebagai asas harus hancur, dan khalifah Islam harus runtuh. Untuk meraih tujuan pertama, serangan misionaris dan orientalis diarahkan untuk menyerang pemikiran Islam. Sedangkan untuk meraih tujuan kedua, mereka hembuskan nasionalisme dan memberi stigma pada khalifah sebagai "Orang Sakit". Agar kekuatan khalifah lumpuh, sehingga agar bisa sekali pukul jatuh, maka dilakukanlah upaya intensif untuk memisahkan Arab dengan lainnya dari khalifah. Dari sinilah, lahir gerakan patriotisme dan nasionalisme di dunia Islam. Malah, gerakan keagamaan tak luput dari serangan, seperti Gerakan Wahabi di Hijaz.

peta turki
Gambar : Peta Wilayah Turki


Sejak pertengahan abad ke-18 gerakan ini dimanfaatkan Inggris melalui agennya Ibn Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa wilayah Hijaz dan sekitarnya, yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat gerakan kesukuan. Walau begitu, akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa wilayah oleh khalifah lewat Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata agen Prancis didukung Prancis. Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah diprovokasi agar memberontak (abad 19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani, Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani kehilangan banyak wilayahnya, dan yang tersisa hanya Turki.

Nasionalisme dan separatisme telah dipropagandakan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Itu bertujuan untuk menghancurkan khalifah Islam. Keberhasilannya memakai sentimen kebangsaan dan separatisme di Serbia, Hongaria, Bulgaria, dan Yunani mendorongnya memakai cara sama di seluruh wilayah khalifah. Hanya saja, usaha ini lebih difokuskan di Arab dan Turki. Sementara itu, Kedunbes Inggris dan Perancis di Istanbul dan daerah-daerah basis khalifah seperti Baghdad, Damsyik, Beirut, Kairo, dan Jeddah telah menjadi pengendalinya. Untuk menyukseskan misinya, dibangunlah 2 markas. Pertama, Markas Beirut, yang bertugas memainkan peranan jangka panjang, yakni mengubah putra-putri umat Islam menjadi kafir dan mengubah sistem Islam jadi sistem kufur. Kedua, Markas Istanbul, bertugas memainkan peranan jangka pendek, yaitu memukul telak khalifah.

Kedubes negara Eropa pun mulai aktif menjalin hubungan dengan orang Arab. Di Kairo dibentuk Partai Desentralisasi yang diketuai Rofiqul 'Adzim. Di Beirut, Komite Reformasi dan Forum Literal dibentuk. Inggris dan Prancis mulai menyusup ke tengah orang Arab yang memperjuangkan nasionalisme. Pada 8 Juni 1913 M, para pemuda Arab berkongres di Paris dan mengumumkan nasionalisme Arab. Dokumen yang ditemukan di Konsulat Prancis di Damsyik telah membongkar rencana pengkhianatan kepada khalifah yang didukung Inggris dan Prancis.

Di Markas Istanbul, negara-negara Eropa tak hanya puas merusak putra-putri umat Islam di sekolah dan universitas lewat propaganda. Mereka ingin memukul khalifah dari dekat secara telak. Caranya ialah mengubah sistem pemerintahan dan hukum Islam dengan sistem pemerintahan Barat dan hukum kufur. Kampanye mulai dilakukan Rasyid Pasha, MenLu zaman Sultan Abdul Mejid II (1839 M). Tahun itu juga, Naskah Terhormat(Kholkhonah) yang dijiplak dari UU di Eropa diperkenalkan. Tahun 1855 M, negara-negara Eropa khususnya Inggris memaksa khalifah Utsmani mengamandemen UUD, sehingga dikeluarkanlah Naskah Hemayun (11 Februari 1855 M). Midhat Pasha, salah satu anggota Kebatinan Bebas diangkat jadi perdana menteri (1 September 1876 M). Ia membentuk panitia Ad Hoc menyusun UUD menurut Konstitusi Belgia. Inilah yang dikenal dengan Konstitusi 1876. Namun, konstitusi ini ditolak Sultan Abdul Hamid II dan Sublime Port pun enggan melaksanakannya karena dinilai bertentangan dengan syari'at. Midhat Pasha pun dipecat dari kedudukan perdana menteri. Turki Muda yang berpusat di Salonika pusat komunitas Yahudi Dunamah memberontak (1908 M). Khalifah dipaksanya yang menjalankan keputusan Konferensi Berlin mengumumkan UUD yang diumumkan Turki Muda di Salonika, lalu dibukukanlah parlemen yang pertama dalam khalifah Turki Utsmani (17 November 1908 M). Bekerja sama dengan syaikhul Islam, Sultan Abdul Hamid II dipecat dari jabatannya, dan dibuang ke Salonika. Sejak itu sistem pemerintahan Islam berakhir.

Tampaknya Inggris belum puas menghancurkan khalifah Turki Ustmani secara total. Perang Dunia I (1914 M) dimanfaatkan Inggris menyerang Istanbul dan menduduki Gallipoli. Dari sinilah kampanye Dardanella yang terkenal itu mulai dilancarkan. Pendudukan Inggris di kawasan ini juga dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas Mustafa Kemal Pasha yang sengaja dimunculkan sebagai pahlawan pada Perang Ana Forta (1915 M). Ia agen Inggris, keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika melakukan agenda Inggris, yakni melakukan revolusi kufur untuk menghancurkan khalifah Islam. Ia menyelenggarakan Kongres Nasional di Sivas dan menelurkan Deklarasi Sivas (1919 M), yang mencetuskan Turki merdeka dan negeri Islam lainnya dari penjajah, sekaligus melepaskannya dari wilayah Turki Utsmani. Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dll mendeklarasikan konsensus kebangsaan sehingga merdeka. Saat itu sentimen kebangsaan tambah kental dengan lahirnya Pan-Turkisme dan Pan Arabisme. Masing-masing menuntut kemerdekaan dan hak menentukan nasib sendiri atas nama bangsanya, bukan atas nama umat Islam.

mustafa kemal pasha
Gambar : Mustafa Kemal Pasha (Ataturk)



B. TURKI DI BAWAH PIMPINAN MUSTAFA KEMAL PASHA (ATATURK)
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan. Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Ustmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.

ziya gokalp
Gambar : Ziya Gokalp


Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.


C. KEMALISME: SUATU REVOLUSI BUDAYA DAN NEGARA (1923-1950)
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki.

Setelah meniadakan kekhalifahan, politik Kemalisme menghapuskan lembaga-lembaga syariah, meskipun sebenarnya peranan lembaga ini sudah sangat dibatasi oleh para pembaru Kerajaan Ustmani. Bagi Kemalis, syariat adalah benteng terakhir yang masih tersisa dari sistem keagamaan tradisional. Lebih lanjut lagi Kemalis menutup sekolah-sekolah madrasah yang sudah ada sejak tahun 1300-an sebagai suatu lembaga pendidikan Islam. Reformasi agama adalah salah satu contoh tindakan ekstrim dari rezim Kemalis setelah penghapusan khalifah. Reformasi ini bertujuan untuk memisahkan agama dari kehidupan politik negara dan mengakhiri kekuatan tokoh-tokoh agama dalam masalah politik, sosial dan kebudayaan. Selain itu Mustafa Kemal juga mengajukan pemikiran tentang nasionalisme agama. Menurutnya agama merupakan suatu lembaga sosial dan karena itu harus disesuaikan dengan sosial dan budaya masyarakat Turki.

Suatu komite dibentuk di Fakultas Teologi di Universitas Istanbul untuk memodernisasikan Islam. Komite ini menyebarkan keinginan Mustafa kemal untuk mengganti bentuk dan suasana mesjid seperti bentuk dan suasana gereja di negara-negara barat, dengan menekankan pada: pentingnya masjid yang bersih, dengan bangku-bangku dan ruang tempat menyimpan mantel, mewajibkan jamaah masuk dengan sepatu yang bersih, menggantikan bahasa Arab dengan bahasa Turki, menyediakan alat-alat musik ditempat shalat untuk memperindah bentuk shalat, dan mengubah teks-teks khutbah yang telah ada dengan khutbah yang berisi pemikiran agama berdasarkan filsafat barat. Pada tahun 1932 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengganti pengucapan adzan ke dalam bahasa Turki, yang amat ditentang oleh mayoritas masyarakat Muslim Turki.

Reformasi agama, yang bentuknya upaya Turkifikasi Islam atau nasionalisasi Islam ini merupakan bentuk campur tangan pemerintah Kemalis dalam kehidupan beragama di masyarakat Turki. Sekularisme yang sejatinya memisahkan hubungan agama dengan pemerintahan, dimana negara menjamin kebebasan beribadah, bagi warga negara, pada pelaksanaannya dijalankan dengan semangat nasionalisme yang radikal dan dipaksakan oleh Kemalis. Namun penerapan nasionalisasi agama ini hanya bertahan hingga akhir pemerintahan Kemalis (Partai Rakyat Republik). Sejak tahun 1950, adzan kembali diucapkan dalam bahasa Arab. Masjid-masjid di Turki pun hingga saat ini tetap menunjukkan bentuk-bentuk yang umum sebagaimana masjid di negara-negara lainnya.

Peradaban menurut Mustafa Kemal, berarti peradaban barat. Tema utama dari pandangannya tentang pem-Barat-an adalah bahwa Turki harus menjadi bangsa barat dalam segala tingkah laku. Untuk itu Pemerintah Kemalis mengeluarkan kebijakan larangan menggunakan pakaian-pakaian yang dianggap pakaian agama di tempat-tempat umum dan menganjurkan masyarakat Turki menggunakan pakaian sebagaimana orang-orang barat berpakaian (berjas dan bertopi). Peraturan ini mulai efektif pada November 1925 dan hingga saat ini masyarakat Turki menggunakan pakaian ala Barat. Sampai saat ini pemakaian jas sudah menjadi ciri umum dari masyarakat Turki. Sedangkan pemakaian topi menghilang bersamaan dengan menghilangnya kebiasaan memakai topi itu pada masyarakat Eropa.

Mustafa Kemal juga mengkritik pemakaian jilbab oleh wanita-wanita Turki, tapi semasa hidupnya tidak ada undang-undang yang secara tegas melarang pemakaian jilbab tersebut. Pelarangan jilbab secara konstitusional baru terjadi pada tahun 1998, sebagai reaksi militer atas munculnya fenomena kesadaran yang tinggi dari muslimah-muslimah Turki dalam menggunakan jilbab dan juga reaksi atas kemenangan Partai Islam Refah pada pemilu tahun 1995.

Selain reformasi agama, reformasi yang paling penting dari rezim Kemalis adalah reformasi bahasa. Tulisan Arab diganti dengan tulisan Latin, berdasarkan undang-undang yang diputuskan oleh Dewan Nasional Agung pada 3 Novemeber 1928. Tujuan reformasi bahasa adalah membebaskan bahasa Turki dari ‘belenggu’ bahasa asing. Penekanannya adalah pemurnian bahasa Turki dari bahasa Arab dan Persi. Mustafa Kemal mengadakan kunjungan di banyak tempat untuk mengajar secara langsung tulisan baru pada rakyat Turki.

Reformasi bahasa ini memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan linguistik bahasa Turki saat ini. Penelitian yang mendalam terhadap akar bahasa dan struktur bahasa Turki membuktikan bahwa bahasa Turki termasuk kelompok bahasa Altay, yaitu bahasa-bahasa yang dipergunakan bangsa-bangsa yang mendiami wilayah yang membentang dari Finlandia hingga Manchuria. Dari segi gramatikal, bahasa Turki termasuk bahasa aglutinatif, yaitu bahasa berimbuhan. Struktur sintaksis memperlihatkan pola Objek-Predikat, dimana Predikat selalu berada di akhir kalimat.

Ciri-ciri struktural bahasa Turki memperlihatkan perbedaannya yang jelas dengan bahasa Arab.
Komite ahli hukum mengambil Undang-Undang sipil Swiss untuk memenuhi keperluan hukum di Turki menggantikan Undang-Undang Syariah, berdasarkan keputusan Dewan Nasional agung tanggal 17 februari 1926. Undang-Undang Sipil yang mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 1926 ini antara lain tentang: menerapkan monogami, melarang poligami dan memberikan persamaan hak antara pria dan wanita dalam memutuskan perkawinan dan perceraian. Sebagai konsekuensi dari persaman hak dan kewajiban ini hukum waris berdasarkan Islam dihapuskan. Selain itu undang-undang sipil juga memberi kebebasan bagi perkawinan antar agama.

Pada I Januari 1935, pemerintah mengharuskan pemakaian nama keluarga bagi setiap orang Turki dan melarang pemakaian gelar-gelar yang biasa dipakai pada masa Turki Ustmani. Mustafa Kemal menambahkan nama Ataturk, yang berarti Bapak Bangsa Turki, sebagai nama keluarga. Pada tahun 1935 sistem kalender hijriyah diganti dengan sistem kalender masehi, hari Minggu dijadikan sebagai hari libur menggantikan hari libur sebelumnya yaitu hari Jumat.

Tentang sekularisasi dan modernisasi di Turki pada masa Rezim Kemalis seperti diuraikan di atas, Bryan S. Turner, seorang guru besar sosiologi di Universitas Flinders (Australia Selatan), menyimpulkan bahwa sekularisme tersebut merupakan suatu bentuk pemaksaan dari pemerintah rezim, bukanlah sekularisasi yang tumbuh sebagai suatu konsekuensi dari proses modernisasi seperti di negara-negara Eropa. Selain itu sekularisasi di Turki pada saat itu merupakan peniruan secara sadar pola tingkah laku masyarakat Eropa yang dianggap modern dan lebih maju (1984:318). Bagi kemalis, manusia Turki baru tidak saja harus berpikiran rasional seperti orang-orang Eropa, tetapi juga harus meniru tatacara berperrilaku dan berpakaian seperti mereka.


D. MASYARAKAT TURKI PASCA KEMALISME
Mustafa Kemal meninggal dunia pada tanggal 10 November 1938, setelah tiga kali menjabat sebagai presiden Republik Turki, yaitu pada tahun 1927, 1931 dan 1935. Mustafa Kemal diakui berhasil menciptakan sistem pemerintahan parlementer dan meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kehidupan demokratisasi di Turki. Partai Republik Rakyat adalah partai politik yang dibentuk Mustafa Kemal untuk menjalankan roda Pemerintahan. Meskipun demikian, sejarah Turki menunjukkan pemerintahan Kemal dengan sistem pemerintahan satu partai tidak memberi ruang bagi kemunculan partai oposisi. Iklim Demokrasi muncul kemudian sejak Turki menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945 dan terus berkembang menunjukkan kemajuan yang pesat. Daniel Lerner (di dalam Memudarnya Masyrakat Tradisional, 1983) telah melakukan penelitian yang mendalam di suatu kota dekat Ankara pada tahun 1950-an, dan menyimpulkan bahwa negara Turki telah tumbuh menjadi negara yang relatif lebih stabil dan demokratis di banding dengan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah.

Reformasi budaya, terutama sekularisasi agama dan pemakaian hukum Barat menggantikan hukum Islam, memperlihatkan proses dinamis dari penerimaan dan penolakan masyarakat Turki. Sekularisasi agama pada masa Kemalis (1923-1950) melahirkan generasi Turki yang jauh dari agamanya. Bahasa Turki yang ditulis dalam bahasa latin telah menjadi bahasa nasional Turki. Sedangkan pemakaian hukum-hukum Barat juga diadaftasi dengan berbagai tingkatan kesulitan di berbagai lapisan msyarakat.

Pada pemilu 1950, kekuasaan tunggal Partai Republik Rakyat berakhir dan digantikan oleh partai sekuler beraliran liberal, yaitu Partai Demokrat. Partai pimpinan Adnan Menderes ini mencoba mengoreksi penyimpangan-penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan oleh Partai Republik Rakyat sejak berdirinya negara Turki. Namun Adnan menderes juga tidak ingin Kemalisme digantikan dengan ideologi lain. Sejak masa pemerintahan Partai Demokrat inilah masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas (98 persen dari 70 juta jiwa) penduduk Turki dapat melakukan shalat di masjid-masjid umum, berpuasa dan melakukan ibadah naik haji, yang pada masa Rezim Kemalis sulit dilakukan. Selain itu madrasah-madrasah kembali di buka, sehingga para orang tua dapat kembali menyekolahkan anak mereka di sekolah agama, setelah mereka menyadari bahwa mereka tumbuh sebagai suatu generasi yang kering dari nilai dan ilmu agama. Madrasah-madrasah ini kembali ditutup pada tahun 1998 setelah dianggap sebagai lembaga yang mendidik kelompok Islam fundamental yang keberadaannya menguat dan mengancam ideologi sekuler Turki

Perkembangan masyarakat di Turki menemukan karakter sendiri yang unik sebagai suatu bentuk pertentangan yang rumit antara pemikiran Kemalisme, yang fundamental dan radikal, pemikiran liberalis yang meskipun menentang Kemalisme tetapi tidak ingin ideologi ini diganti, dan pemikiran Islam, baik yang konservatif maupun moderat. Semangat masyarakat Turki modern untuk menjadi suatu bangsa yang modern dan demokratis, selalu disertai dengan kesadaran yang mendalam tentang watak dan idealisme ke-Turki-an dan ke Islaman. Penulis melihat bahwa gagasan sintesa tentang Islam, Turki dan Barat yang pernah dimunculkan oleh Ziya Gokalp (Bapak naasionalis Turki) mulai terimplementasikan dengan wajar dan alami, sedangkan Kemalisme dijadikan ideologi negara yang keberadaannya sangat dijaga oleh kekuatan militer Turki.

Militer Turki mengambil peran sebagai penjaga ideologi Kemalisme sebagai prinsip negara. Jatuhnya pemerintahan Partai Islam Refah pada tahun 1998 adalah suatu bukti masih dominannya pengaruh politik militer di Turki. Namun kebangkitan Islam, baik itu suatu fenomena kesadaran umat Islam Turki untuk kembali mempelajari nilai-nilai Islam di tengah kebijakan sekuler pemerintah dan fenomena dukungan masyarakat Islam terhadap kemenangan partai politik yang dianggap membawa aspirasi Islam terus memperlihatkan kemajuan ke arah yang positif. Aspirasi dan dukungan yang besar dari masyarakat Turki kembali mengantarkan kemenangan partai berbasis Islam, Partai Keadilan dan Pembangunan dalam pemilu 2002. Meskipun secara tegas pemimpin partai ini menyatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan bukanlah partai Islam dan mereka menyatakan komitmennya yang sungguh-sungguh menjaga ideologi sekularisme di Turki, nampaknya Rakyat Turki lebih melihat mereka sebagai sosok-sosok muslim yang shaleh yang diharapkan dapat membawa Turki ke arah yang lebih maju.


Description: sejarah republik turki, sejarah turki, republik turki

Gerakan Intifadhah di Palestina

Timur Tengah merupakan salah satu kawasan di dunia yang sangat potensial, baik dalam hal barang tambang, hasil bumi ataupun masalah konflik yang berkepanjangan. Salah satunya adalah konflik Israel-Palestina yang hingga saat ini belum ditemukan solusi yang sangat tepat yang dapat menyelesaikan masalah ini. Dampaknya adalah tidak sedikit dari negara-negara di dunia bahkan PBB. Salah satu sumber masalah konflik di Timur Tengah yaitu, ketika tahun 1948 negara Israel memerdekakan diri sebagai negara yang berdaulat, serta mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional. Sumber konflik lainnya yaitu terjadi pada waktu tahun tersebut, seputar masalah pengakuan oleh tanah Israel. Pengakuan secara historis, memiliki ikatan emosional kaum Yahudi, yang merasa memiliki dan berhak atas tanah Palestina, termasuk didalamnya anak dan cucu mereka. Lagi-lagi mereka juga mempunyai latar sejarah nenek moyang mereka, yang menurut pengakuan mereka pernah tinggal di salah satu kawasan Arab ini, yang mana mereka sempat terusir untuk mencari hunian baru.

Rakyat Palestina, khususnya para pemuda sudah tidak sabar melihat kondisi buruk dan serius ini, sehingga terjadilah suatu perlawanan. Terjadilah sebuah peristiwa bersejarah antara peningkatan pertumbuhan gerakan Islam dengan aksi perlawanan rakyat di seluruh wilayah pendudukan. Gerakan Islam di Palestina telah menciptakan kondisi yang mendukung munculnya aksi masa. Dimana seluruh masyarakat Palestina khususnya, harus bersatu dalam menjalankan suatu perjuangan menuju pembebasannya. Pandangan lain melihat bahwa pembentukan Israel oleh bangsa Arab dipandang sebagai sebuah tahapan dan langkah awal usaha Zionis untuk mencapai tujuan akhir, yakni menundukkan seluruh bangsa Arab sebagai bentuk tujuan dan imperialisme yang paling buruk.

Gerakan Islam telah menciptakan kondisi yang mendukung munculnya aksi perlawanan rakyat Palestina dalam intensitas yang tinggi, termasuk juga faktor gerakan revolusi Islam di Iran dibawah pimpinan Imam Khomeini. Kesatuan dan kebersamaan dalam ide tersebut yang menyebabkan semangat kuat yang ditonjolkan para pemuda Palestina guna mendirikan dan mendeklarasikan sebuah perjuangan yang dinamakan Intifadhah, yang mempunyai tujuan dasar dan akhir memerdekakan Palestina dari Israel. Mereka barsatu dari semua lapisan, baik itu mulai dari masyarakat bawah hingga ke tingkatan masyarakat atas yang ikut terlibat ke dalam gerakan tersebut.

gerakan intifadhah di palestina
Gambar : Gerakan Intifadhah di Palestina



A. SEJARAH INTIFADHAH
Sebuah pemberontakan yang dikenal dalam Bahasa Arab, yaitu Intifadhah, merupakan perjuangan yang dilakukan oleh orang-orang Palestina untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Israel yang dilakukan mulai dekade 1980-an. Tepatnya pada tanggal 9 Desember 1987 yang merupakan hari dimana munculnya pertama kali sebuah perang perlawanan terhadap Zionis Israel. Semuanya antara laki-laki, tua muda, dan sebagian perempuan yang ada di Palestina membentuk suatu barisan. Gerakan iini muncul secara tiba-tiba, serentak, agresif, universal, dengan kesadaran dan rasa protes, serta dengan penuh keberanian. Gerakan Intifadhah terbagi menjadi 2 tahap yaitu pada tahap pertama yang terjadi pada tahun 1987-1994 yang dikenal dengan Intifadhah Al-Mubarok, dan pada tahap kedua yaitu Intifadhah Al-Aqaqa yang terjadi antara September 2000 sampai Juni 2002.

Intifadhah ini terlahir dari kekejaman Zionis Israel dan provokasi terhadap rakyat Palestina dan hal-hal yang dianggap rakyat Palestina tempat-tempat suci. Karena ikatan kuat rakyat Palestina terhadap tempat-tempat suci ini, khususnya Mesjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat pertama Muslimin Palestina. Perjuangan Intifadhah yang sangat keras ini dikaitkan dengan apa yang menjadi tujuan gerakan ini didirikan pertama kali yaitu sebagai penggerak perlawanan rakyat Palestina terhadap tentara Israel. Gerakan yang sebenarnya didasari atas agama Islam ini merupakan perjuangan jihad rakyat Palestina, karena perjuangan ini bertujuan untuk membebaskan diri dari penindasan Israel sekaligus mengembalikan kejayaan agama Islam. Disisi lain gerakan ini untuk menambah pembuktian bahwa peran Intifadhah dalam hal pencapaian kemerdekaan Palestina, karena adanya masalah pengambilalihan daerah Palestina secara paksa oleh Israel.

intifadhah dengan melempari batu
Gambar : Gerakan Intifadhah Dengan Melempari Batu


Munculnya gerakan Intifadhah pertama kali hanya bersenjatakan batu-batu yang dilempar dengan alat seperti ketapel, karena orang-orang Palestina pada saat itu kurang memiliki persenjataan yang canggih sehingga Intifadhah dekade 1980-an dikenal juga dengan nama revolusi batu. Dan parahnya lagi tidak ada satupun negara Islam tetangga yang membantu perjuangan Palestina ini. Berbeda dengan bangsa Israel yang telah menggunakan persenjataan yang sangat canggih seperti peluru, roket, dan rudal yang kebanyakan senjata-senjata itu disokong dari bangsa barat, terutama dari negara Amerika Serikat. Israel didukung oleh kolusi dan persetujuan negara imperialis timur dan barat. Dia diciptakan untuk menindas dan mengekploitasi kaum muslim, dan sekarang dia didukung oleh seluruh imperialis. Inggris dan Amerika Serikat dengan memperkuat Israel secara militer dan politik serta menyuplainya dengan senjata-senjata mematikan, mendorong Israel untuk melakukan agresi terus menerus atas bangsa Arab dan kaum Muslim dan untuk melamjutkan pendudukan atas Palestina dan tanah-tanah Islam lainnya. Mereka pun mampu membunuh ribuan anak-anak Palestina dengan cara yang tidak berperikemanusiaan. Namun dalam kitab suci mereka yang tercatat kisah Nabi Daud A.S yang membunuh raja Jalut yang kejam hanya dengan menggunakan senjata batu, dan itu merupakan salah satu hal yang ditakuti oleh Israel.

Tentara Israel yang menjadikan warga sipil dan anak-anak sebagai sasaran, tidak ragu menembak bahkan anak-anak yang sedang bermain di tempat bermain sekolah. Karena jam malam yang diberlakukan oleh Israel, dalam tahun itu mereka lebih sering tidak pergi ke sekolah. Ketika mereka bisa bersekolah, mereka menjadi sasaran serangan Israel. Banyak dari orang-orang Palestina menjadi korban keganasan tentara Israel secara kejam, pembunuhan secara brutal terutama pada anak-anak seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang ditembak mati. Selain itu pemukim Yahudi yang dilengkapi senjata-senjata canggih menyerang desa-desa Palestina, banyak masyarakat sipil Palestina menjadi sasaran tembak tentara Israel. Dengan terbunuhnya orang-orang Palestina maka dengan mudah tentara Israel bisa menempati daerah barunya dan memperluas daerah kekuasaan.


B. FAKTOR KEBANGKITAN GERAKAN INTIFADHAH

1. Keberhasilan Revolusi Islam di Iran.
Keberhasilan revolusi Islam di Iran yang terjadi pada bulan Februari 1979 telah menghidupkan kembali kejayaan Islam. Dengan adanya revolusi Iran ini dapat memberikan semangat rasa percaya diri kepada bangsa Palestina dan menyadarkan bahwa mereka juga memiliki kemampuan yang kuat untuk merebut kembali hak-hak mereka yang terampas. Selama ini Iran yang dipandang sebagai saudara oleh bangsa Palestina dapat memberikan suatu contoh keberhasilan dan bukti bahwa bangsa Iran dengan kekuatan Islamnya mampu melawan dan menjatuhkan kekuasaan rezim Syah Pahlavi.

2. Kezaliman dan kekejaman rezim zionis israel.
Gerakan Intifadhah merupakan respon dari orang-orang Palestina terhadap tindakan semena-mena yang telah dilakukan Israel. Kekejaman yang dilakukan Israel telah memberi dampak yang merugikan bagi bangsa Palestina, seperti banyaknya rakyat Palestina yang tidak berdosa menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan, menjadi terlantar karena tempat tinggal yang mereka tempati telah diambil paksa dan dihancurkan oleh tentara Israel, menghancurkan perekonomian dan merusak sarana-sarana, dan masih banyak penderitaan lainnya yang diderita bangsa Palestina. Hal tersebut merupakan faktor penyebab berdirinya gerakan Intifadhah.

3. Kekecewaan terhadap sikap para pemimpin dunia Arab.
Para pemimpin Arab yang tidak pernah memprioritaskan masalah Palestina dalam agenda kerjanya menyebabkan kekecewaan yang dirasakan oleh rakyat Palestina. Padahal para pemimpin Arab kebanyakan beragama Islam yang notabene sama dengan apa yang menjadi agama penduduk Palestina. Namun pada kenyataannya sangat berbeda, mereka lebih mementingkan permasalahan lainnya, seperti isu perang Irak-Iran.

4. Kegagalan faksi-faksi militer dan politik Palestina untuk menyelamatkan negara mereka.
Setelah kekalahan Arab pada tahun 1967, banyak lembaga, organisasi dan kelompok gerilyawan militer dan politik berdatangan di tempat pergolakan di Palestina. Namun pada akhir dekade 1970-an kelompok-kelompok tersebut menganggap perlawanan dengan menggunakan senjata tidak mampu mengalahkan Israel, dan akhirnya mereka menginginkan menempuh jalan perjuangan dengan cara berdiplomasi. Seiring berjalannya waktu, ternyata dengan cara politik ini tidak membuahkan hasil yang lebih baik, malah semakin memperparah keadaan karena rasa pesimis dan keputus-asaan menyebabkan satu persatu kelompok-kelompok itu meninggalkan wilayah Palestina, dan ada pula yang berkhianat.

5. Perjuangan gerakan Hizbullah di Lebanon
Gerakan Hizbullah Lebanon yang kelahirannya berasal dari pemikiran pemimpin besar revolusi Islam Iran Imam Khomeini, mampu memberikan perlawanan terhadap Israel. Para pejuang Hizbullah semasa pendudukan di Lebanon maupun setelah tentara Israel lari meninggalkan wilayah itu telah memberikan memberikan semangat perjuangan pada bangsa Palestina. Serangan yang dilancarkan bangsa Palestina banyak memiliki kemiripan dengan serangan yang dilakukan oleh Hizbullah, karena Hizbullah sendiri yang telah mengajarkan kepada orang-orang Palestina bagaimana cara menghadapi Israel.

intifadhah dengan senjata ketapel
Gambar : Gerakan Intifadhah Dengan Senjata Ketapel


C. POLA PERJUANGAN GERAKAN INTIFADHAH

1. Fase Pertama (1967-1987)
Fase ini dikenal dengan fase pembentukan dan pembangunan basis masa yang tangguh dan kokoh, salah satu caranya dengan pendirian yayasan dan lembaga pendidikan dan sosial.

2. Fase Kedua (1987-1991)
Pada fase ini sudah mulai pada tahap aktualisasi jihad sebenarnya melawan Israel, salah satunya dengan dikorbankannya aksi Intifadah yaitu dengan pengerahan massa untuk melakukan perlawanan sipil secara total dan terkoordinasi.

3. Fase Ketiga(1991-sekarang)
Pada fase ini, Intifadah mulai digaungkan perjuangnya, melalui gerakan Hamas. Dimana pada fase ini terbentuk basis massa yang kuat dan mendapatkan simpati dari masyarakat luas Palestina.


D. INTIFADHAH 1
Sehari sebelum Intifadhah pertama terjadi, sebuah truk militer Israel memasuki wilayah Gaza tempat pengungsian orang-orang Palestina dengan tujuan yang tidak jelas, kecuali menyerang orang-orang Palestina. Pada saat itu terbunuh 4 orang dan bersamaan dengan itu orang-orang Yahudi pun dengan memaksa merebut Masjidil Aqsa atau Yerusalem Timur. Pada tanggal 18 Desember tentara Israel memperparah keadaan dengan membunuh 2 orang dan sedikitnya melukai 20 orang muslim yang baru selesai shalat Jum’at. Tentara Israel itu melanjutkan kekejamannya menyerbu Rumah Sakit Syifa dengan memukuli dokter-dokter dan perawatnya, menyeret orang-orang Palestina yang sedang dirawat di rumah sakit itu.

Kebrutalan usaha-usaha Israel untuk menekan Intifadhah semula dikemukakan oleh menteri pertahanan Yitzhak Rabin pada 19 Januari 1988, dia menyiarkan kebijaksanaan “Patah Tulang”. Dengan mengatakan bahwa Israel akan menggunakan “Kekerasan Kekuatan dan Pukulan” untuk menekan pemberontakan. Sepanjang masa ini, perhatian dunia tertuju pada kasus anak-anak yang tempurung kepalanya pecah dan tangan-tangan mereka dipatahkan oleh para tentara Israel. Orang-orang Palestina, dari yang paling muda hingga yang paling tua, menentang kekerasan militer Israel dan penindasan dengan senjata batu apa pun yang dapat mereka temukan. Sebagai balasannya, tentara Israel secara besar-besaran memberondongkan senjatanya: menyiksa, mematahkan tangan, dan menembaki lambung dan kepala orang-orang dengan tembakan senapan. Israel telah membunuh, melukai, memotong anggota badan, menyiksa, memnjarakan, atau mengusir berpuluh-puluh ribu orang palestina dalam usaha untuk menekan pemberontakan Palestina. Ketika pemberontakan itu mencapai tahun kelima pada akhir 1991, Pusat Informasi Hak-hak Asasi Manusia Palestina di Yerusalem dan Chicago melaporkan statistik kumulatif berikut ini : 994 pembunuhan atas orang-orang Palestina oleh pasukan Israel, 119.300 orang terluka, 66 deportasi, 16.000 penahanan administratif, 94.830 aker penyitaan tanah, 2.074 penghancuran atau penyegelan rumah, 10.000 jam malam terus-menerus atas wilayah-wilayah dengan penduduk lebih dari 10.000 orang, dan 120.000 pencabutan pohon-pohon dari akarnya.

Intifadhah rakyat Palestina yang dilakukan dengan senjata batu dan pentungan untuk melawan tentara paling modern di dunia, berhasil menarik perhatian internasional pada wilayah ini. Intifadhah Pertama dianggap selesai pada 13 September 1993, ketika Perjanjian Oslo ditandantangani dalam sebuah upacara meriah di pekarangan selatan Gedung Putih. PM Israel Yitzhak Rabin dan Ketua PLO (Palestine Liberation Organisation) Yasser Arafat bersalaman disaksikan Presiden AS Bill Clinton. Pasca Camp David Summit, masih ada upaya perdamaian melalui Beirut Summit yang diprakarsai oleh Arab Peace Initiative, dan juga proposal Peta Jalan atau Road Map for Peace yang diusulkan oleh Quartet on Middle East yang terdiri dari AS, Rusia, PBB, dan Uni Eropa (UE). Dan sama seperti upaya-upaya perdamaian sebelumnya, kedua pertemuan itu tidak berhasil mendamaikan Palestina dan Israel.

Belum genap tiga tahun, perjanjian itu sudah dianggap mati, ditandai kebijakan agresif perdana menteri Israel yang waktu itu terpilih, Benyamin Netanyahu. Ketika Perdana Menteri Ariel Sharon, menginjakkan kaki ke Masjidil Aqsa tahun 2000, dunia menyaksikan Intifadhah Kedua meletus.


E. INTIFADHAH 2
Kekerasan tentara Israel yang terus berlanjut di luar kendali pada bulan April 2001 dan membawa Israel dan Palestina kembali bergejolak. Pada gerakan Intifadah yang terakhir sampai dengan perjanjian perdamaian, orang yang ada di pusat kejadian itu adalah Ariel Sharon, yang kemudian menjabat, dan masih menjadi perdana menteri. Sharon dikenal oleh orang-orang Islam sebagai seorang politisi yang gemar menggunakan kekerasan. Seluruh dunia mengenalnya karena pembantaian yang telah dia lakukan atas orang-orang Palestina, perilakunya yang suka menghasut, dan kata-kata kasarnya. Yang terbesar dari pembantaian-pembantaian itu terjadi 20 tahun yang lalu di kamp pengungsian Sabra dan Shatilla, menyusul serangan Israel pada Juni 1982 ke Libanon. Dalam pembantaian ini, sekitar 2000 orang tak berdaya dibunuh, mengalami siksaan hebat, dan dibakar hidup-hidup.

Sharon di bawah kawalan 1200 orang polisi memasuki Mesjid al-Aqsa, suatu tempat yang suci bagi Muslimin. Setiap orang termasuk para pemimpin Israel dan rakyat Israel sepakat bahwa masuknya Sharon ke tempat suci ini, suatu perbuatan yang biasanya terlarang bagi non-Muslim, tindakan ini merupakan sebuah provokasi yang dirancang untuk mempertegang keadaan yang sudah memanas dan memperbesar pertentangan. Penentuan waktunya sama pentingnya dengan tempat itu, karena pada hari sebelumnya Ehud Barak telah mengumumkan bahwa Yerusalem mungkin dibagi dua dan dimungkinkan perundingan dengan orang-orang Palestina.

Pada 28 September 2000, Intifadah Kedua dimulai dengan dipimpin oleh HAMAS. PNA sendiri dalam pihak yang bertentangan dengan HAMAS. PNA lebih milih untuk berdialog daripada berperang. Pada 26 Oktober 2004, gigihnya perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan dan mengesahkan program penarikan mundur dari Jalur Gaza. Pada, 11 Nov 2004 Yaser Arafat meninggal. Kepemimpinan di PLO digantikan oleh Mahmoud Abbas.

September 2005 dimulai penarikan mundur tentara Israel dari Jalur Gaza. Inilah kemenangan para pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun, Israel terus melancarkan serangan dan teror ke Jalur Gaza. Selain itu, Israel mendirikan tembok-tembok pembatas yang mengucilkan pemukiman Palestina dan memperlebar perumahan bagi bangsa Yahudi. Seperti diketahui pada perbatasan Palestina dengan Mesir dibangun sebuah tembok pembatas yang sangat tinggi diujung atasnya diberi aliran listrik dan ditanam sangat dalam dibawah tanah yang mengakibatkan orang-orang Palestina tidak bisa kemana-kemana meminta bantuan dari negara Mesir. Rakyat Palestina yang tinggal di jalur Gaza merupakan penduduk yang sangat menderita keadaannya, karena mereka mendapatkan serangan-serangan yang dilancarkan tentara Israel, selain itu suplai bahan makanan yang mengalir ke penduduk Palestina juga terhambat dengan dibangunnya tembok pembatas oleh Israel.

Gerakan Intifadhah yang dilakukan dalam pembebasan daerahnya dari kekuasaan Israel banyak mengalami hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain :

1. Faktor Negara Tetangga Palestina
Hal ini terkait dengan faktor sumber pendanaan dan suplai bagi kelangsungan hidup rakyat Palestina. Karena seperti diketahui, negara-negara Arab disekitar Palestina memilih diam dan tidak membuka pintu perbatasan bagi penyuplai makanan. Mereka lebih mementingkan kepentingan negaranya sendiri dan tidak ingin mencampuri urusan Palestina dengan Israel.

2. Aspek Eksternal Dunia Barat

-Dukungan Amerika Serikat terhadap Israel
Kekuatan dan kebrutalan Israel yang dilakukan terhadap Palestina ternyata dilatarbelakangi oleh faktor Kitab Suci perjanjian versi orang Yahudi Israel, dimana salah satu isinya menyangkut penguasaan Tanah Arab tanpa orang Arab sedikitpun. Selain itu juga fakta menunjukkan bahwa Amerika Serikat dalam banyak kasus menunjukkan membabi buta memberi dukungan terhadap Israel. Tanpa adanya reserve dan proses penyeleksian terhadap masalah dengan pandangan yang lebih obyektif. Senjata-senjata canggih yang dimiliki tentara Israel merupakan penyaluran bantuan dari Amerika Serikat.

-Veto resolusi PBB
Sejak perang 1967, tiap tahun dalam sidang PBB selalu saja ada resolusi menekan dan menghukum Israel. Tapi hampir semua resolusi tersebut rontok sebelum ditetapkan karena di veto terlebih dahulu oleh Amerika Serikat walaupun perbandingan suara yang ada sangat jauh.

-Dukungan dana
Sejak awal kemerdekaan Israel 1948, hingga kini Amerika Serikat telah menjadi sumber dana bagi Israel. Misalnya pada tahun 1990-an Israel menghadapi krisis ekonomi dalam hal pengeluaran anggaran pertahanan dan militer, banyak pihak yang membantunya selain Amerika serikat juga banyak perusahaan swasta yang ikut membantu.

Bagaimanapun tindakannya, memilih cara dengan kekerasan tidak pernah memecahkan persoalan. Namun gerakan-gerakan seperti gerakan Intifadhah yang dilakukan oleh bangsa Palestina untuk melawan Israel merupakan suatu perjuangan yang sangat hebat pada waktu itu, karena dengan persenjataan yang minim mampu memberikan perlawanan meskipun akhirnya banyak terjadi korban dan kerugian yang dialami bangsa Palestina. Dan kembali pada kenyataan penting yang harus dicamkan ketika merenungkan tanah tempat gerakan Intifadhah terjadi. Pertama-tama, karena diperkuat oleh keputusan PBB, tentara Israel menggunakan kekuatan yang sejalan dengan hukum internasional, seharusnya dijauhi. Meskipun sudah diperkuat aturan, jika Israel menuntut agar keberadaannya di tanah ini diterima, cara menunjukkannya tentu bukan dengan membunuh orang-orang tak berdosa.

Karena semua orang yang dapat berfikir dingin pastilah sepakat jika salah bagi orang-orang Palestina memilih kekerasan, maka pastilah juga salah bagi tentara-tentara Israel membunuh mereka. Setiap negara memiliki hak membela diri dan melindungi dirinya, namun apa yang telah terjadi di Palestina jauh dari sekedar membela diri.


Description: gerakan intifadhah di palestina, intifadhah, palestina

Perkembangan Islam di Asia Barat

Agama Islam datang dari nabi Muhammad yaitu dari kota Makkah yaitu dari negara Arab Saudi. Nabi Muhammad lahir di kota Makkah pada tahun 570 M, ia termasuk suku Qurais yaitu suku yang mempunyai kedudukan terhomat, karena sudah turun-temurun diserahi tugas mengawasi dan memelihara ka’bah, pusat pemujaan bangsa Arab pada zaman dahulu yang sekarang menjadi tempat peribadatan umat Islam di seluruh dunia. Agama Islam sangat berkembang di negeri Arab yang di bawa oleh nabi Muhammad, kemudian di sebarkan oleh khulafaur rasyidin yaitu pada kalifah Abu Bakar Ash Sidiq, Umar Bin Khattab, Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib serta disebar luaskan pada pemerintahan Bani Umayyah dan Bani Abasiyyah. Perkembangan agama Islam di Asia Barat datang dari negara Arab Saudi yang kemudian menyebar keseluruh dunia yang kemudian sampai ke negara Indonesia.

Pada waktu Muhammad dilahirkan, ayahnya yang bernama Abdullah telah meninggal dunia bahkan ibunya Aminah tidak lama mengasuh anknya karena enam tahun kemudian beliau juga meninggal dunia. Muhammad lalu di asuh oleh kakeknya Abdul-al-Muttalib. Dua tahun kemudian kakeknya meninggal dan kemudian Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Talib.

Hidup nabi Muhammad tiada berbeda dari anak-anak lain dewasa ini. Pekerjaan seharinya ialah menggembala ternak. Katika berumur 12 tahun Muhammad mengikuti pamannya pergi berdagang ke Suria. Dalam usia 25 tahun Muhammad berkenalan dengan seorang janda kaya yang bernama Khadijah yang menerima Muhammad untuk menjalankan dagangnya dengan kafilah. Hubungan ini segera disusul oleh perkawinan, meskipun umur mereka jauh berbeda. Khadijah berusia 40 tahun atau 25 tahun lebih tua dari Muhammad.

peta kota makkah
Gambar : Peta Kota Makkah


Pada suatu malam gasal tanggal 17 bulan ramadhan tahun 610 M, sewaktu Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira, datang Malaikat Jibril kepadanya dengan membawa wahyu yang pertama yaitu surat Al-Alaq. Dengan turunnya ayat ini maka Muhammad menjadi Rasul Allah. Menurut ajaran yang dibawa Nabi Muhammad kepada tiap-tiap golongan umat pada satu-satu masa Tuhan telah mengirimkan utusanya yang terpilih dari golongan itu sendiri guna menyampaikan firmannya yang memberi bimbingan kepada jalan Tuhan. Demikianlah telah datang nabi Muasa A.S kepada umat yahudi, nabi Isa A.S kepada umat Kristen. Maka kini datanglah Nabi Muhammad SAW, tetapi bukan kepada umat Arab saja, melainkan sebagai Rasul penutup dan untuk seluruh umat manusia. Oleh sebab itu agamanya membenarkan akan ajaran segera rasul-rasul Tuhan yang terdahulu.


A. KHULAFAUR RASYIDDIN

1. Abu Bakar Ash Sidiq (632-634 M)
Dalam pemerintahan Abu Bakar hanya dua tahun lamanya itu Islam sangat diperkuat kedudukannya. Pertama-tama Abu Bakar berusaha untuk mengumpulkan semua wahyu Tuhan, yang selama nabi Muhammad SAW hidup hanya berupa hafalan dan tulisan ayat-ayat yang lepas saja dan tersebar letaknya.

Usaha pengumpulan ini ditugaskan kepada Zaid bin Tsabit. Dalam pemerintahan Abu Bakar ada beberapa yang dikerjakan antara lain :

a.Riddat atau menaklukan orang yang murtad.
b.Pemberantasan nabi-nabi palsu.
c.Perluasan daerah sampai ke Mesopotamia dan Persia.


2. Umar Bin Khattab (634-644 M)
Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru di dalam kedudukan agama Islam. Tindakan-tindakan Umar antara lain :

a.Mengadakan tarikh atau tahun Islam. Agama Islam tadinya belum mempunyai atau tahun sendiri. Maka tindakan Umar sangtlah bermafaat bagi umatnya.

b.Perlusan daerah. Usaha Umar memperluas daerahnya antara lain : Siria, Palestina, Armenia, Daerah Laut Kaspia, Mesir dan sebagian besar pantai Utara Afrika.


3. Utsman Bin Affan (644-656 M)
Ustman terpilih oleh dewan khalifah karena ia adalah salah seorang dari orang-orang pertama masuk Islam. Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan Ustman adalah:

a.Membukukan Al-Qur’an. Dalam membukukan Al-Qur’an ini Zaid bin Tsabit yang memegang peranan penting.

b.Perluasan daerah. Dari Persia ke utara dan ke Timur sampai ke batas India dan dari Mesir ke Barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar Laut Tengah.

c.Mesir memberontak terhadap khalifah Ustman karena tidak puas terhadap pemerintahannya.


4. Ali Bin Abi Thalib (656-661 M)
Ali di angkat sebagai khalifah karena terbunuhnya Ustman. Pada pemerintahan Ali ibu kota di pindah ke Kufa. Pada khalifah Ali banyak mendapatkan perlawanan dari antara lain dari Aisyah dan perlawanan dari kaum Umayyah. Sewaktu Ali mendengar bahwa Muawiyyah akan berontak ia segera membawa laskarnya ke Syria. Pada tahun 657 M terjadilah pertempuran di Siffin selama tujuh hari.

Adapun akibat dari perang tersebut adalah :

a.Ada dua khalifah yaitu khalifah Ali bin Abithalib dan khalifah Muawiyyah.
b.Timbul golongan Kharijiyah.
c.Ali terbunuh dalam peperangan.


B. DINASTI UMAYYAH DAN DINASTI ABASIYYAH

1. Pemerntahan Bani Umayyah (661-750 M)
Dengan meninggalnya Ali maka dapat dikatakan kekuasaan berada dalam tangan Muawiyyah sepenuhnya, dan mulailah pemerintahan Umayyah. Pemerintahan Muawiyyah berjalan lancar, memang Muawiyyah terkenal sebagai orang yang sungguh-sungguh cakap memerintah dari keadaan yang kacau terbentuklah masyarakat Islam yang teratur, tentram. Ia dapat menanam disiplin yang keras. Pemerintahan Umayyah berlangsung sampai tahun 750 M. Di dalam masa ini timbullah kebudayaan Islam yang sebenarnya. Para khalifah beserta pegawai dan keluarganya tetap terdiri atas orang-orang Arab. Bahasa tetap bahasa Arab, tetapi kebudayaannya tidak lagi kebudayaan Arab.

Sejak perluasan daerah di luar jazirah Arab maka orang-orang berkenalan dengan berbagai macam kebudayaan yang jauh lebih tinggi dari pada kebudayaannya, diantaranya ada kebudayaan yang telah lebih tua (di Syria, Mesopotamia, Persia, Mesir ). Dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan ini Islam bersikap sangat lapang, sehingga dapat menerima sebanyak-banyaknya. Dengan demikian maka timbullah kebudayaan Islam yang tinggi sekali tingkatnya dan kemudian berkembang menjadi kebudayaan dunia.

Dalam pemerintahan Umayyah terdapat peristiwa-peristiwa penting antara lain:

a.Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.

b.Perluasan daerah kekuasaan. Daerah Islam di perluas, di timur sampai ke Afghanistan dan Punjab, di utara sampai ke Turkestan dan Asia Kecil, di barat sampai ke Spanyol.

c.Terkumpulnya kitab-kitab Hadits.


2.Pemerintahan Bani Abbasiyyah (750-1258 M)
Pemerintahan Abbasiyyah berpusat di Baghdad dan pada pemerintahan ini merupakan zaman emas di dalam sejarah Islam, Islam berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni, ilmu dan filsafat dari Iran, India dan Yunani di selidiki dan diterjemahkan dan diolah untuk kemudian di kembangkan sebagai hasil peradaban Islam. Di dalam lapangan agama telah masuk ajaran atau sitem fisafat dan tasawwuf, sehingga cara-cara untuk meluaskan ajaran agama telah brtambah luas juga. Waktu kekuasaan Abasiyyah terbagi menjadi 4 masa, yaitu :

a.750-861 M
Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan cakap. Diantaranya yang sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang dihubungkan dengan cerita Alflaila wa laila (1001 malam),dan anaknya Khalifah Al-Ma’mun.

b.861-945 M
Khalifah-khlifah lemah dan kurang cakap. Mereka tenggelam di dalam kemewahan. Mereka memerlukan tangan besi yaitu dari orang-orang Turki. Khalifah ini tidak berbuat apa-apa, maka dalam prakteknya kekuasaan sepenuhnya jatuh pada tangan kepala-kepala barisan pengwal itu, yang kemudian menamakan diri Amir Al- Umara atau amir dari para amir.

c.945-1055 M
Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia, menjadi kepala pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.

d.1055-1258 M
Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan Mongol sebagai pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan mereka mengepalai pemerintahan. Masa menghadapi keruntuhan ini mengalami segi kejayaan terutama dalam ilmu dan tasawwuf. Seorang wasir, Nizam al-Mulk mendirikan perguruan tinggi di Baghdad yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Salah satu guru besarnya ialah Imam al Ghazali, salah seorang penegak tasawwuf dalam Islam yang mashur di timur dan di barat sampai sekarang.



Description: perkembangan islam di asia barat, perkembangan islam, sejarah asia barat